Hari ini tahun ketiga masa SMA.
"Tenang lah Robin,nilai mu tidak akan kalah dari law" Nami yg sedang menyerut susu kotak sambil menepuk pundak Robin.
"Aku tidak memikirkan hal itu" Robin menatap jendela di sampingnya.
"Lalu?" Nami mendudukkan dirinya di kursi law lalu menatap Robin.
"Apa kau tidak merasa seperti em... Gimna ya" Robin menatap Nami yang seperti nya mulai mengerti.
"Ohh soal Zoro".
"Kau tau, aku sangat senang jika dia menang di pertandingan basket kali ini. Tapi jika dia menang, Zoro termasuk juga Luffy akan kuliah di Amerika. Apa kau tidak merasa cemas akan hal itu?" Jelas Robin.
"Kau tau Robin, Luffy memang suka bermain basket. Tapi tidak untuk masa depan nya, ia akan kuliah dan bekerja di perusahaan kakeknya di dekat sini. Jadi aku tidak merasa cemas" balas jelas Nami.
"Seperti itu ya. Aku tidak bisa melarang nya, pemain basket yg hebat dan terkenal adalah impian dan juga cita cita Zoro. Ini langkah yg baik untuknya." Nami menatap Robin sedikit prihatin.
"Jika mereka menang, kuliah lah di Amerika Robin, bersama Zoro." Nami menyarankan.
"Aku tidak bisa meninggalkan ibuku sendiri" Robin sedikit termenung.
"Begitu ya,ini sangat sulit". Nami ikut berfikir.
...
"Ayo Robin,lima menit lagi mereka tanding." Ucap Nami di depan stadion.
"Iya iya". Akhirnya Mereka duduk di bagian atas karna bagian bawah sudah penuh.
"Mereka mulai!" Ucap Nami girang. Mereka trus menonton hingga akhir sekor perfandingan 3-2. Poin ketiga di raih Zoro hampir di akhir pertandingan.
Semua orang pendukung tim mereka bersorak senang dan gembira.
"Ayo kebawah, kita beri minum."ajak Nami. Mereka pun menemui tim itu yang sudah berada di ruang tunggu.
"Luffy! Omedeto!" Ucap Nami senang, kemudian memberikan sebotol air mineral kepada Luffy.
"Terimakasih Nami!" Luffy mencium pipi Nami tanpa malu di depan teman temannya.
"Luffy!" Geram Nami.
"Oh ya Luffy, dimna Zoro?". Robin yg sedang memperhatikan sekelilingnya Namun tidak menemukan Zoro.
"Di sedang duduk di koridor untuk mencari angin" ucap Luffy.
"Terimakasih,aku kesana dulu Nami" Robin meninggalkan mereka dan berlari cepat ke koridor.
..
Ia memberhentikan langkahnya menatap sepasang orang di depannya.
"Omedetou Zoro atas kemenangan mu! Ini untukmu" hiyori memberikan sebotol mineral kepada Zoro.
"Terimakasih,aku memang sedang haus" Zoro meminum sebotol air mineral pemberian dari hiyori. Hiyori menatap senang. Robin menurun kan tangan nya yg memegang sebotol air meneral yg sempat ia pegang di dadanya.
Zoro meneguk habis air mineral itu. Robin menatap kejadian itu dan kemudian pergi berlari keluar stadion itu. Meninggal Nami yg masih bersama Luffy dan Zoro yg menunggu nya. Namun Zoro tau bahwa Robin tadi menontonya dan memberikan semangat padanya.
Robin Dengan cepat berlari keluar memberhentikan taxsi dan segera pulang. Tak lupa pesan singkat ia kirimkan pada Nami.
"Sepertinya Robin tidak mencari mu" hiyori menatap kanan dan kiri koridor. Zoro hanya menatap air mineral pemberian hiyori dengan raut agak sedikit kecewa.
Dan akhirnya Zoro di temani oleh hiyori hingga pulang.
"Oh ya Zoro,kau beneran mau kuliah di Amerika?" Tanya hiyori di perjalanan.
"Ya". Jawab Zoro singkat.
"Sepertinya ada yang bentar lagi LDR nih" kekeh hiyori.
"Sepertinya begitu". Zoro kembali mencoba menghubungi Robin yang sudah dari tadi ia coba namun gagal. Ia ingin bertanya dengan Nami,namun ia tau bahwa Nami sedang sibuk dengan Luffy dan tidak memperdulikan hp nya lagi.
"Langsung pulang?" Ucap hiyori di persimpangan jalan.
"Ya" balas Zoro.
Zoro pun segera pulang dan beristirahat. Di lain tempat,Robin masih menatap jendela dan baru saja melihat Zoro yg pulang bersama hiyori.
...
18.35
"Ah aku ketiduran, sebaiknya aku Mandi" ucap Robin bangkit dari kasurnya.
Robin menyalakan lampunya dan segera mandi.
Setelah itu ia langsung turun ke ruang makan dan melihat oliavia-ibunya sedang memasak."Konbanwa Bu" ucap Robin duduk di ruang makan kemudian memainkan hpnya sambil menunggu ibunya selesai memasak.
"Ibu lihat tadi kau tidur sangat nyenyak dan terlihat sangat kelelahan,kenapa?" kekeh Olivia sambil terus memasak.
"Karna ini akhir tahun,aku banyak kegiatan di sekolah" ucap Robin
"Seperti itu ya, bagaimana pertandingan Zoro tadi?" Olivia meletakkan semangkuk kare dan susu di depan Robin.
Robin yang sedang memperhatikan panggilan tak terjawab dari Zoro langsung mematikan hpnya.
"Mereka menang! Aku sangat bangga dengan Zoro" Robin merubah raut wajahnya menjadi senang.
"Wah syukurlah! Lain kali ajak Zoro kesini" ucap Olivia bangga.
"Baiklah nanti ku bilang" Robin langsung memakan makanannya dengan lahap karna sebenarnya ia memang benar benar lapar.
Setelah selesai, Robin mencuci semua pirung kotor.
"Bu,jangan lupa besok hari kelulusan ku" ucap Robin tersenyum kemudian melangkah ke kamar.
Robin merebahkan dirinya di atas kasur. Memainkan hp nya menghapus panggilan tak terjawab dari zoro dan mulai membuka aplikasi game.
Pintu kamar nya terketuk pelan.
"Masuk saja Bu,tidak di kunci" ucap Robin masih memainkan game di hp nya.
Pintu kamar Robin terbuka menampilkan Zoro yang berdiri sambil membawa dua kaleng manisan instant di kantung belanjaan nya.
"Robin" panggil Zoro pelan. Robin terkejut menatap Zoro dan langsung mematikan hpnya.
"Em ya Zoro? Kenapa?" Robin segera beranjak dan duduk di atas kasur nya diikuti Zoro yang ikut duduk di sebelah nya dan memberikan bawaannya.
"Untukmu." Jawab Zoro singkat.
"Terimakasih, sebenarnya kau tidak perlu repot-repot" Robin mengambil pemberian Zoro dan meletakkannya di atas meja belajar.
"Robin". Panggil Zoro pelan sambil menarik tangan robin agar duduk lebih dekat dengan nya.
"Apa?" Robin menatap Zoro sendu.
"Kenapa kau tidak menemui ku tadi?" Zoro menatap Robin namun Robin langsung membuang wajah nya.
"Aku.."
"Robin lihat aku! Sebenarnya aku sangat kecewa dengan mu.." ucap Zoro pelan namun Robin masih enggan menatap wajahnya.
"Kau benar,aku juga kecewa dengan diriku sendiri" Robin menatap Zoro dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Hah?"
"Sepanjang hari aku mencemaskan mu karna kau akan pergi keluar negri, aku berusaha menenangkan diriku dan ingin menyemangati mu, tapi kau tau? Mana ada wanita merasa berguna setelah melihat kekasihnya di berikan perhatian oleh wanita lain selain dirinya." Ucap Robin melepaskan tangan Zoro dari tangan nya dan ia menghapus air matanya pelan.
"Maksudmu?"Zoro memang payah.
"Seharusnya aku orang yang pertama memberikan mu selamat atas kemenangan mu dan juga air mineral. Dan jangan lupa juga pulang bersama mu waktu itu " ucap Robin lemah.
"Maafkan aku Zoro,aku sangat tidak berguna" lanjut nya.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Friend [ End ]
Ficção AdolescenteDisclaimer ©Eiichiro Oda 28/4/20 - 28/12/20 #1-roronoazoro[16/08/20] #1- ZoroBin [16/06/20] #2- ZoroBin [08/06/20] #3 - ZoroBin [02/06/20]