"Robin,Zoro sudah nungguin di depan!" Teriak Olivia dari dapur.
"Ya buk,ini sudah siap" Robin pun berjalan ke arah dapur sambil mengambil roti bakar kemudian mencium pipi ibumu.
"Aku berangkat" ia lari menuju Zoro yang melipatkan kedua tangannya di depan dada.
"Maaf Zoro,kau pasti menunggu lama""Sudah ku bilang,jangan terlalu penasaran dengan cerita nya" ucap Zoro kemudian berjalan di samping robin.
"Kau sangat tau" ucap Robin kemudian melihat ke arah tas Zoro.
"Ternyata kau menggantungkan nya di tas,lihat aku juga" lanjut Robin sambil memperlihatkan tas nya."Sebenarnya aku mau meletakkan nya ke ponsel" ucap Zoro pura-pura dengan ekspresi menyesal.
"Yasudah,kita jadi tidak sama" ucap Robin berjalan cepat.
"Ahh Robin tunggu,aku memang meletakkan nya tas biar sama dengan mu.kau puas" ucap Zoro memutar bola matanya.
"Iya" ucap Robin tersenyum lebar.
"Robin,Zoro" ucap pria di belakang mereka.
"Law,ohayou" ucap Robin biasa.
"Ohayou Robin" ucap law senyum.
"Ada apa?" Ucap Zoro datar.
"Aku hanya ingin pergi ke sekolah bersama kalian" ucap law kemudian menyamakan langkah nya di pinggir Robin.
Sialan kau law,kenapa kau di pinggir Robin.pikir Zoro
"Ehm, baikalh" ucap Robin tersenyum kemudian melihat ke depan.
"Robin, sebaiknya ka.." belum sempat Zoro melanjutkan omongannya sudah dulu terpotong oleh seseorang yang memanggil nya.
"Zoro, ohayou" ucap kuina berjalan di samping Zoro.
"Em" ucap Zoro datar. Langsung di senggol oleh Robin.
"Balas ohayou!" Bisik Robin.
"Ohayou" ucap Zoro kecil.
Kuina langsung tersenyum senang.
Lagian kenapa harus ada dia dan law, mengganggu saja. Batin Zoro."Terimakasih kasih Zoro sudah menemaniku kemarin,aku senang sekali" ucap kuina.
"Oh kuina kau dan Zoro berkencan ya kemarin" ucap Robin menggoda Zoro.
"Tid.." Zoro
"Iya! Menyenangkan sekali" ucap kuina langsung menggandeng lengan Zoro."Wahh, akhirnya sahabat ku sudah dewasa." Kekeh Robin.
Law hanya memperhatikan pembicaraan oleh kedua orang itu dan juga melihat ekspresi tidak senang di wajah Zoro.
"Robin, seharusnya kita tidak menggangu" ucap law menarik tali tas milik Robin.
"Benar tarao,Zoro semangat" Robin sambil memperlihatkan jempol nya tanda ' semangat'.
"Robin.. aku.." ucap Zoro mengecil. Ia tau bahwa nanti sahabat nya akan tidak senang bila ia berhenti berjuang dengan kuina. Namun sebenarnya rasa nya kini sudah hilang terhadap kuina.selain itu dia khawatir dengan Robin yang bersamaan law.
"Law,jangan macam macam!" Teriak Zoro dan hanya dapat senyuman dari law.
.
.
.
."Robin,apa Zoro dan kuina benar benar pacaran?" Ucap law melepaskan tali tas milik Robin yang sadari tadi ia tarik.
"Tidak,tapi Zoro mencintai kuina,ia sedang berjuang sekarang" ucap Robin sambil tersenyum.
"Kau yakin di cinta?"
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Friend [ End ]
Novela JuvenilDisclaimer ©Eiichiro Oda 28/4/20 - 28/12/20 #1-roronoazoro[16/08/20] #1- ZoroBin [16/06/20] #2- ZoroBin [08/06/20] #3 - ZoroBin [02/06/20]