Satu Minggu berlalu dengan cepat. tepatnya kemarin mereka mengadakan tes masuk ke sakura high school. Dan hari ini akan diumum kan siapa saja yang berhasil masuk ke sekolah itu.
"Ayo cepat Zoro" ucap Robin berjalan mendahului Zoro.
"Ya ya"
Robin pun menuju ke gerombolan orang yang berdiri menatap papan pemberitahuan.
"Akhirnya,Zoro nama ku ada di sana" ucap Robin girang.
"Nomor berapa?" Ucap Zoro yang masih melihat papan untuk mencari namanya.
"No 2"
"Syukurlah, baiklah kita tinggal cari nama ku" ucap Zoro yang sedang fokus melihat papan pemberitahuan.
"Tidak ada,tidak ada nama ku" ucap Zoro dengan raut mulai sedih."Em..coba cari yg benar" Robin mendekati papan dan mencari namanya.
"Ketemu! No 118" ucap Robin sambil menunjukkan nama pada papan itu."2 dari terakhir" ucap Zoro dengan perempatan di dahinya.
"Ayolah Zoro,mungkin tes tulis mu benar benar jelek" kekeh Robin.
"Dan..hah? Tidak mungkin" ucap Zoro diam memperhatikan papan.
"Ada apa Zoro?" Ucap Robin khawatir.
"Aku terlalu sibuk mencari nama ku,hingga aku tidak melihat no.1" ucap Zoro kecil dengan aura terlihat kesal.
Robin pun langsung melihat papan itu.
"Trafalgar D. Water law" cicit Robin kecil.
"Ohh ternyata kau masuk kesini juga Robin" ucap perempuan menepuk bahu Robin.
"Namii" ucap Robin memeluk Nami.
"Baiklah ternyata kau pintar juga bisa menempatkan no.2" ucap Nami sambil tersenyum.
"Kau nomor berapa Nami?"
"Aku nomor 8,aku akan belajar lebih giat lagi" ucap Nami semangat.
"Ini hanya ujian masuk,bukan ujian semester" kekeh Robin.
"Ah.. ternyata aku nomor 116" ucap pria di samping nami sambil menggaru kepala nya tidak gatal.
"Yo Luffy" ucap Zoro sambil melihat ke arah Luffy.
"Zoro.. ternyata kau juga masuk ke sini"ucap Luffy langsung merangkul Zoro.
"Ah ya" ucap Zoro sambil melepaskan rangkulan Luffy.
"Sayang sekali marimo baka,aku ada di atas mu kali ini"ucap pria berambut kuning sambil melihat peringkat nya.
"Dasar koki mesum,kau hanya beda sedikit" ucap Zoro menatap sanji sinis.
"Sanji" ucap Robin sambil melambaikan tangan nya kecil.
"Robin cwannnn~ kau hebat sekali" ucap sanji mendekati Robin.
"Hentikan alis kriting" ucap Zoro menarik tangan robin agar lebih dekat dengan nya.
"Menjauh lah dari princess ku marimo!" Garang sanji.
"Di bukan princess mu" Zoro ikut garang.
"Yo Minna" ucap pria itu mendekati mereka.
"Oohhhh,taraooo sudah lama sekali tidak bertemu" ucap lufy kali ini memeluk law.
Robin menunduk kan kepalanya, ia menggenggam tangan Zoro kuat.
"Kenapa kau disini sialan?!" Zoro langsung menarik kerah baju law.
"Oi oi oi marimo tenang lah,ada apa sebenarnya" lerai sanji.
"Cih" Zoro melepaskan tarikan nya.
"Tidak apa, Robin maaf soal kemarin. Aku benar benar khilaf aku tidak sengaja. Aku harap kau mau memaafkan ku" ucap law kembali merapikan kerah bajunya.
"Ada apa sebenarnya?" Ucap Luffy bingung.dan mereka semua melihat ke arah Robin.
"Ah Luffy,tidak apa-apa, itu hanya masalah kecil. Lagian aku sudah memaafkan mu tarao" ucap Robin sebisa mungkin melepaskan ingatan nya yg menyakitkan.
"Terimakasih robin, mugiwara ya aku akan menemui Ace hari ini,ku harap tidak ada jiichan dirumah Ace"
"Tenang saja tarao,jiichan sedang lembur hari ini" ucap luffy sambil memajukan jari jempolnya.
"Baiklah,aku pergi dulu" law pergi.
"Law itu siapa mu Luffy?" Ucap Zoro penasaran.
"Oh,dia sepupuku. Kami marga D" cengir Luffy kemudian menarik tangan Nami.
"Kami pergi dulu Minna,jaa" ucap Luffy pergi sambil menarik tangan Nami."Baiklah,Robin cwann~ apa kau akan kencan dengan ku?" Ucap sanji hendak menarik tangan robin namun dengan cepat di tangkis oleh Zoro.
"Ayo pulang Robin,perona menyuruh mu menemuinya" ucap Robin pergi sambil menarik tangan robin. Sanji terduduk lemas memperhatikan nasipnya yang naas.
"Lihat saja nanti kalian Luffy,Zoro. Aku akan mendapatkan Nami dan Robin sekaligus" ucap sanji murung menghadap ke tanah.
"Anu.. kenapa kau duduk di sana. Itu kotor" ucap wanita dengan rambut ikal berjongkok di pinggir sanji.
"Ah, bidadari turun dari langit.." ucap sanji sambil melihat wanita di sebelahnya.
.
.
."Zoro,perona menyuruh ku menemuinya? Tumben" ucap Robin sambil memegang dagunya dan berfikir.
"Ah tidak,itu hanya alasan saja" ucap Zoro kemudian melepaskan tautan tangan nya.
"Begitu,tapi sanji orang nya baik kok." Kekeh Robin.
"Robin"
"Iya? Ada apa Zoro" Zoro terus terusan menatap jalan yang ia lewati.
"Kau sudah memaafkan law?"
"Em.. sebenarnya aku masih membencinya,namun saat ku pikirkan lagi. tidak baik membenci orang terlalu lama." Robin tersenyum paksa,memaksa dirinya tegar.
"Aku akan menghajar law,bila ia menyakiti mu lagi" ucap Zoro tanpa ragu.
"Aku terlindungi, terimakasih Zoro" Robin langsung memeluk lengan Zoro berjalan seiringan cuaca yang agak mendung.
Zoro kaget bukan main. Entah kenapa reaksinya kini lebih berlebihan. Wajah nya mereh,jantung nya berisik.
"A..h i..ya" Zoro membuang mukanya akibat perlakuan Robin.
Dari kejauhan.
"Lihat lah Olivia,anak mu dan anak ku tumbuh dengan cepat." Mihawk menatap dari kaca sebuah kafe."Ya,mereka seperti sedang pacaran.hhh" kekeh Olivia kemudian meminum kopi di gelasnya.
"Kalau begitu,aku pulang dulu. Perona pasti sudah menunggu ku untuk menjemputnya." Ia bangkit dari duduknya.
"Dia pasti marah kalau kau sampai telat" ucap Olivia kemudian kembali meminum kopinya.
"Itu jelas" mihawk pun menjauh dan pergi meninggalkan kafe itu. Sedangkan Olivia kembali membaca buku yang disediakan kafe tersebut.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Friend [ End ]
Teen FictionDisclaimer ©Eiichiro Oda 28/4/20 - 28/12/20 #1-roronoazoro[16/08/20] #1- ZoroBin [16/06/20] #2- ZoroBin [08/06/20] #3 - ZoroBin [02/06/20]