2. Haesicca

1.2K 143 124
                                    

Setengah tahun sudah, dua manusia dewasa ini menjalin kasih, tapi masing-masing belum ada yang berani untuk membawa pasangan nya bertemu dengan keluarga, dan mereka sedang makan malam romantis berdua, sang pria yang tak lain adalah Lee Dong Hae, begitu sabar dan pengertian nya dalam menghadapi sang kekasih Jessica Jung saat mulai mengeluhkan seorang murid nya yang membuat kesabaran nya nyaris habis.


"Sabar sayang, anggap itu sebagai latihan saat kita memiliki anak nanti" tutur Dong Hae menghibur sang kekasih sambil mengusap-usap punggung tangan kanan Jessica, wanita itu tersenyum simpul, malu mendengar ucapan sang pria perihal momongan, padahal mereka belumlah menikah.


"Dia sangat menjengkelkan oppa, tak pernah mengerjakan tugas, baju nya berantakan, selalu membuat keonaran, semua hal buruk ada pada nya" keluh Jessica dengan bibir manyun nya.

"Kamu tak mencoba untuk menghubungi wali nya?" Tanya Dong Hae, Jessica menggeleng.

"Dia yatim piatu" lirih nya.



"Kita bicarakan yang lain saja ne, jika membicarakan dia membuat mood mu menjadi buruk" ucap Dong Hae, Sicca mengangguk.


"Oppa?"


"Ya?"


"Mau kah oppa bertemu dengan kedua orang tua ku?" Tanya Sicca hati-hati


"Tentu, tapi setelah kamu bertemu dengan dongsaeng ku ne" jawab Dong Hae mantap, Sicca tak salah pilih saat menerima pernyataan Dong Hae, karena pria itu ternyata adalah laki-laki yang manis, perhatian, bertanggung jawab pada keluarga satu-satu nya, itu terbukti saat mereka hendak pulang, sang pria membeli makanan untuk dibungkus bawa pulang, karena dia tak memasak, dan khawatir sang adik belum mengisi perut nya, padahal yang di khawatirkan. . . . .



"Kamu harus memenangkan nya kali ini, jangan sampai kalah lagi" ujar Seulgi pada sahabat nya yang sudah siap menggeber motor yang dinaiki nya.


"Jangan sampai telat menginjak rem saat ditikungan" interuksi Jisoo selaku mekanik, para pemuda itu sedang melakukan balapan liar di sebuah jalan yang sepi.

Rio mengangguk paham, sampai seorang gadis mendekat dan berdiri diantara motor Rio dan sang lawan, untuk memberi aba-aba.


Wush. . .



Motor yang Rio kendarai pun melesat cepat, dia menarik tuas gas nya dalam-dalam, membiarkan lawan nya jauh tertinggal di belakang nya, sorak sorai pun heboh terdengar di garis finish, memberi semangat pada jagoan masing-masing, tinggal satu tikungan lagi, dan Rio tertinggal satu ban dibelakang lawan nya.


Dan saat berbelok, dia mampu mengambil alih posisi lewat jalur dalam yang membuat musuh nya melebar, dan jarak mereka pun menjauh, Rio sampai di garis finish terlebih dahulu.



"Yeay" teriakan dari team Rio merayakan kemenangan dari rider nya, mereka seolah bagaikan pembalap profesional dalam merayakan kemenangan nya, Rio menerima 50% dari hadiah yang di terima team nya, sementara sisanya dibagi untuk para mekanik.


Rio pun pulang lewat tengah malam dengan peluh bercucuran dan baju yang basah dan rambut acak-acakan, tak ada kehidupan di rumah itu karena hyung nya pasti sudah tertidur, Rio beranjak ke dapur, membuka tudung saji, dan menemukan daging masak merah yang sudah dingin, dia tahu Dong Hae lah yang menyiapkan nya.

Rio naik ke kamar atas, untuk membersihkan diri, lalu menghangatkan daging yang dibelikan oleh Dong Hae, dan melahap nya sendirian di meja makan.


Pagi pun tiba

"Rio. . . Rio. . . Bangunlah boy, waktunya kamu sekolah" Dong Hae membangunkan dongsaeng nya sambil mengetuk pintu kamar.



"Ne hyung, aku sudah bangun" sahut Rio dari dalam, Dong Hae pun turun, setelah menyiapkan sarapan untuk Rio, dia segera berangkat bekerja, kesibukan nya membuat komunikasinya dengan Rio menjadi kurang, mereka jarang bertemu, Dong Hae sendiri memakhlumi kesibukan adik nya di luar berkumpul dengan teman-teman nya.


Masih dengan wajah setengah mengantuk, Rio mengendarai motor nya ke sekolah, dan dia nyaris terlambat, Rio berjalan santai menuju ke kelas nya, sedangkan sang guru mata pelajaran jam pertama sudah menunggu nya di ambang pintu dengan wajah galaknya.

Masih dengan wajah setengah mengantuk, Rio mengendarai motor nya ke sekolah, dan dia nyaris terlambat, Rio berjalan santai menuju ke kelas nya, sedangkan sang guru mata pelajaran jam pertama sudah menunggu nya di ambang pintu dengan wajah galaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak ada rasa takut, Rio dengan cuek nya tetap berjalan menuju kelas nya, dan melewati sang guru.

"RIO!" kesal sang guru yang tak lain adalah Jessica karena murid nya berlaku kurang ajar.

"Yess miss?" Jawab Rio tanpa dosa menoleh menatap sang guru.

"Kesini kamu" bentak Jessica, Rio pun melangkah mendekat.

"Lepas hoodie mu, tak ada yang boleh memakai jaket atau apapun selama dalam kelas" marah nya, Rio pun dengan ogah-ogahan mulai menarik keatas hoodie yang dipakai nya, baju seragam yang tak di masukan membuat kemeja nya ikut terangkat keatas, dan mengekspos perut kotak-kotak sang murid.


"Woah" suara seisi kelas melihat perut sixpack milik Rio.

"Astaga, apa ini?" Jessica menarik baju Rio yang berantakan.

"Dan ini" dia menjambak rambut sang murid yang tak tersisir, dia di permalukan habis-habisan di depan teman-teman sekelas, sedangkan Jisoo dan Seulgi hanya terkikik dibangku belakang menyaksikan Rio yang menahan malu di depan kelas, sementara Rose dan Jennie hanya menatap miris pada sahabatnya itu.


Selesai menghukum Rio, Jessica pun duduk di bangku nya, dan bersiap untuk memulai pelajaran.

"Siapa. . . ?" Belum selesai ucapan nya sudah di sela oleh murid nya.



"Saya" Rio mengangkat tangan kanan nya, lalu berjalan keluar meninggalkan kelas nya, dan Jessica hanya bisa mengurut pelan pelipis nya menghadapi tingkah Rio yang bebal dan seenak nya, selain baju yang berantakan, hampir terlambat, sekarang dia juga tak mengerjakan tugas yang sudah Jessica berikan seminggu yang lalu.

Saat istirahat, Jessica menelpon Dong Hae dan mengadukan apa yang dia alami hari ini, dan seperti biasa, dengan sabar pria itu akan selalu mampu mengembalikan mood nya.


Jessica belumlah tahu, Jika Rio adalah adik kandung Dong Hae, dan Rio sendiri juga belum tahu, jika sang guru adalah kekasih dari hyung nya.






#TBC

InnocenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang