24. Jodoh Jessica

1.1K 148 102
                                    

Dengerin lagu nya.

  

|

  

||

  

|||







Rio menjatuhkan lutut nya lemas, dihalaman rumah setelah mobil yang membawa Jessica pergi, dia hanya bisa menangis dalam diam, dipisahkan dari seseorang yang begitu di cintai nya.

Jessica melamun di depan jendela kamar nya, tangan kanan nya mengusap-usap sendiri perut buncit nya, Krystal yang khawatir pun menyusul nya.

Ceklek

Suara pintu terbuka tak membuat Jessica menoleh, dia tetap dengan lamunan nya, dengan wajah sedih Krystal pun mendekati unnie nya.

"Unnie" panggil Krystal lirih, Jessica tetap diam

"Inilah yang ku takutkan dulu, saat unnie dan Rio datang ke rumah ini beberapa waktu yang lalu, tapi aku mengerti sekarang, dan unnie mendapatkan dukungan penuh dari ku, aku akan membantu unnie berbicara dengan appa" ucap Krystal sukses membuat Jessica menoleh.

"Sojoong-ahh" adu Jessica kembali menangis, Krystal pun langsung memeluk nya.

"Tenanglah unnie, ada aku disini" hibur Krystal.


Dan Rio, dia ke sekolah dengan wajah murung nya, bersama dengan Rose, gadis itu sudah mendengar cerita dari mulut Rio sendiri yang tak pernah menyimpan rahasia apa pun dari Rosie.

"Sebentar lagi ujian boy, fokus lah belajar terlebih dahulu" nasehat Rose.

"Setelah itu, tunjukan pada Jung appa, jika kamu pantas untuk Sicca noona" lanjut Rose lagi, mendengar kata-kata Rose, hati Rio pun tergerak.


Di rumah Jung, sang appa melarang Jessica untuk berangkat mengajar, karena dia hendak mengenalkan sang pria yang akan Appa jodohkan dengan sang putri.

"Aku tidak mau" dingin Jessica dengan permintaan appa nya.

"Jika kamu menolak, dan tak menuruti apa kata ku, jangan salahkan appa jika sesuatu yang buruk menimpa Rio" ancam Jung appa.



Ting tong

Suara bel pintu rumah keluarga Jung ditekan seseorang dari luar.

"Nah, dia datang" senang tuan Jung yang menyuruh salah satu asisten rumah tangga nya untuk membuka kan pintu.

"Selamat pagi tuan Jung" sapa sang tamu berjalan mendekati meja makan.

"Kemarilah Kim, ayo kita sarapan bersama" sambut tuan Jung, Jessica melirik tajam pada pria yang belum di kenal nya itu, sementara Krystal melirik tak suka, menganggap wajah pria itu terlalu tengil, dan Krystal benci itu.

InnocenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang