Dong Hae dan Sicca keluar dari kantor polisi, dan mendapati Rio sudah duduk di kursi penumpang belakang mobil hyung nya, dia begitu acuh, entah marah, entah malu, tak ada yang tahu, dan dalam perjalanan pulang pun, hanya ada keheningan, tak ada yang memulai untuk bicara, Dong Hae tak mengantar sang kekasih pulang, tapi malah membawa pulang ke rumah nya, kepalang tanggung, Dong Hae ingin langsung memperkenalkan kedua nya, dan menjernihkan masalah yang selama ini Rio ciptakan.
"Boy" panggil Dong Hae dengan suara tenang nya pada Rio yang begitu masuk rumah, langsung lari ke tangga atas, tapi sang hyung telah memanggilnya terlebih dahulu, Rio pun menghentikan langkah nya di tengah tangga, dan menoleh malas pada hyung dan kekasih nya.
"Ayo turun, kita bicara dulu" ajak Dong Hae
"Aku capek hyung" tolak Rio acuh
"Ada tamu di rumah, dan begitukah cara mu menyambut nya?" Ujar Dong Hae, Rio mengalah, dia kemudian turun dan mengikuti hyung nya menuju ke ruang tamu bersama Jessica.
Dan di ruang tamu, Rio duduk di sofa single, sementara hyung dan guru nya duduk berdampingan dengan tangan yang saling menggenggam, Dong Hae menghela nafas sebelum mengutarakan sesuatu pada dongsaeng nya.
"Hyung tahu, seperti apa kelakuanmu di sekolah, dan hyung juga tidak menyangka kamu terlibat dalam balapan liar, karena yang hyung tahu, dongsaeng hyung begitu penurut, tapi ternyata itu semua salah" tutur Dong Hae kecewa.
"Hyung tak tahu, kenapa kamu bisa jadi seperti ini boy? Apa ini balasan yang kamu berikan untuk hyung? Yang hanya ingin kamu sekolah dan belajar dengan baik agar kehidupan mu tertata ke depan nya, karena tak selama nya hyung akan selalu ada untuk mu, setelah ini, hyung akan menikah dan memiliki kehidupan yang lain" lanjut Dong Hae
"Bukan kah selama ini hyung juga tak pernah ada untuk ku?" Jawab Rio tenang.
"Karena hyung bekerja, kamu tahu itu" balas Dong Hae
"Bekerja mu tidak 24 jam kan hyung? Dan dalam 24 jam itu, pernahkah hyung menyisihkan sedikit saja waktu mu untuk ku? Pernahkah hyung bertanya bagaimana dengan sekolahku? Pernahkah hyung bertanya siapa saja teman ku? Pernahkah hyung bertanya apakah aku sudah makan? Pernah kah hyung?" Bentak Rio meluapkan isi hati nya
"Tidak pernah kan? Dan aku tahu sekarang alasan nya, karena yang hyung pedulikan hanya dia" tunjuk Rio marah pada Jessica
"RIO!, dia punya nama, Jessica noona" teriak Dong Hae yang jika sudah marah, akan memanggil sang dongsaeng dengan nama nya saja.
"Yaa, hanya dia yang selalu hyung ingat, dan melupakan ku, dan bisa jadi dia juga sudah meracuni otak hyung untuk berpikiran buruk tentang ku" smirk Rio pada hyung nya.
"Kurang ajar" geram Dong Hae yang sudah kehabisan kesabaran, dia berdiri dengan emosi lalu. . .
Plak
Menampar pipi kiri Rio yang hanya bisa memejamkan kedua matanya dan menahan nafas untuk mengurangi rasa perih yang menjalar di kulit nya.
"Oppa" teriak Jessica panik dan takut, dia menarik tangan Dong Hae agar menjauh dari Rio, pemuda itu berdiri dari duduk nya.
"Untuk saat ini, hyung mulai berani menamparku, dan aku yakin, setelah kalian menikah nanti, hyung mungkin akan membunuhku demi membela wanita itu" ucap Rio menatap tajam dan tak suka pada Jessica yang ketakutan dengan pertengkaran antar saudara ini.
"Kamu. . ." Dong Hae meronta hendak kembali memukul Rio tapi Jessica tetap menahan nya, dan Rio, dia sudah berlari menuju ke lantai atas dimana kamar nya berada.
"Rio. . . Rio. . . Kurang ajar kamu. . .Rio" teriak Dong Hae murka
"Oppa, sudah, biarkan Rio sendiri dulu" ujar Jessica menarik tangan kanan Dong Hae yang hendak mengejar Rio.
Bruk
Dong Hae menjatuhkan pantat nya diatas sofa, dia masih tak habis pikir dengan kelakuan Rio yang baru dia ketahui sekarang, nafas nya tersengal karena emosi yang memuncak.
"Benar kata mu sicca selama ini" gumam Ding Hae, mata nya terus bergerak tak tenang karena rasa bersalah, dan tak percaya.
"Ternyata aku tak mengenali dongsaengku sendiri selama ini" sesal nya.
"Tenang oppa, ini bukan salah oppa" hibur Jessica.
"Aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku, hingga mengabaikan nya" lirih Dong Hae hampir menangis.
"Aku pasti telah mengecewakan appa dan eooma, karena tak bisa menjaga Rio yang mereka titipkan pada ku" rancau nya lagi, Jessica pun memeluk nya.
"Tenanglah oppa, jangan salah kan diri mu sendiri, toh oppa bekerja juga demi Rio" tutur Jessica berusaha untuk menenangkan Dong Hae yang terus merancau menyalahkan diri nya sendiri dan tak melepas pelukan nya.
Pasangan yang serasi bukan, mereka saling mendukung satu sama lain, dan selalu ada jika salah satu sedang membutuhkan.
Jessica pulang dengan mengendarai mobil milik Dong Hae, dia menolak saat akan diantar, karena tahu kondisi sang oppa sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja setelah bertengkar dengan Rio yang berujung pada pemukulan yang sekarang menjadi penyesalan terdalam nya.
"Kenapa unnie bisa membawa mobil Dong Hae oppa?" Selidik Krystal yang membukakan pintu untuk Jessica.
"Cerita nya panjang" jawab Jessica sambil berjalan menuju ke kamar nya di ikuti oleh Krystal di belakang nya.
"Aku tak tega meminta oppa untuk mengantarku" ucap Jessica sibuk mencari baju ganti, dia bersiap untuk mandi karena hampir seharian dia menghabiskan waktu di luar, dan Krystal dengan setia menunggu sang unnie selesai membersihkan diri, dengan duduk diatas ranjang Jessica.
"Tak tega kenapa unnie?" Krystal kembali melanjutkan bertanya.
"Dia bertengkar dengan dongsaeng nya" jawab Jessica
"Lalu apa masalah nya? Wajarkan sesama saudara saling bertengkar unnie" heran Krystal.
"Iya, itu jika kita yang bertengkar, karena pasti tak akan terjadi pemukulan" sahut Jessica
"Tapi mereka beda, kamu tahu siapa dongsaeng nya Dong Hae oppa?" Jessica malah balik bertanya, dan Krystal hanya bisa menggeleng polos.
"Rio" singkat Jessica yang kemudian menyusul Krystal naik ke atas ranjang.
"Apa?" Mulut Krystal menganga tak percaya, mendengar jawaban unnie nya, karena selama ini, dia sangat tahu siapa Rio yang sering Jessica ceritakan pada nya meski belum tahu seperti apa wajah Rio yang sesungguh nya.
"Iya Rio, unnie juga baru tahu hari ini, sewaktu menemani oppa menjemput Rio ke kantor polisi, dia tertangkap saat sedang balapan liar" ujar Jessica lagi
"Astaga, kasihan sekali Dong Hae oppa" gumam Krystal iba.
"Tidak, Rio lah yang lebih kasihan" ujar Jessica, Krystal mengerutkan kening nya mendengar ucapan sang unnie, yang tiba-tiba membela Rio.
#TBC
Malam ini double up atas permintaan Kenz018 dan beebows selamat menikmati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocence
Fanfictioncerita cinta segitiga antara Rio, dan hyung nya Lee Dong Hae, dengan seorang wanita bernama Jessica Jung, guru yang mengajar di tempat Rio menimba ilmu.