7. Canggung

832 130 77
                                    

Setelah Jessica pulang, Dong Hae pun berjalan menuju ke kamar Rio, untuk beberapa saat, dia hanya diam di depan pintu, pikiran nya masih bergulat, antara ingin masuk atau tidak.


Ceklek


Dong Hae memutuskan masuk, rasa sayang nya pada Rio lah yag akhir nya meluluhkan keegoisan nya, dia melangkah pelan mendekati Rio yang sudah memejamkan kedua mata nya, memunggungi pintu kamar, Dong Hae hanya diam menatap dongsaeng nya, dan tak melakukan apa-apa selama hampir 2 jam.


"Maafkan aku, hyung berjanji, mulai saat ini, akan lebih memperhatikan mu lagi" ucap Dong Hae sebelum berdiri, lalu mengacak rambut Rio dan mencium kepala nya.

Cup

Kemudian keluar dari kamar dongsaeng nya.

Keesokan hari nya, Rio turun dari kamar  dengan baju seragam yang lengkap, siap berangkat sekolah, langkah nya terhenti saat melihat sosok sang guru dan hyung nya sudah duduk manis di meja makan lengkap dengan menu sarapan yang tak biasa.

"Palli. . . Palli. . .kemari lah, kita sarapan dulu ne" ajak Dong Hae tersenyum hangat dan melambaikan tangan nya pada Rio, Jessica ikut tersenyum saat melihat Rio menurut pada hyung nya, seolah tak terjadi apa-apa semalam.


"Makan lah yang banyak, noona mu yang memasak ini semua" ucap Dong Hae sambil menaruh beberapa lauk, sayuran dan kimchi ke dalam piring Rio, yang tak merespon apa-apa sama sekali, tapi dia memakan semua yang hyung nya ambilkan dalam diam.


"Kita berangkat bersam ne, motor mu belum bisa hyung ambil" tutur Dong Hae, yang dengan wajah bahagia nya mencoba untuk memperbaiki hubungan nya dengan sang dongsaeng, Rio masih diam tanpa kata, selesai sarapan dia meninggalkan meja makan begitu saja menuju ke mobil hyung nya dan duduk di bangku penumpang belakang, Dong Hae menatap sendu, karena Rio mendiamkan nya, Jessica pun mengusap-usap punggung sang oppa untuk membesarkan hati nya.


Dong Hae terus melirik dongsaeng nya yang hanya diam selama perjalanan menuju sekolah nya.

"Boy, kamu pulang jam berapa hari ini?" Tanya Dong Hae, Rio hanya menjawab dengan gedikan bahu.

"Jam 4 oppa" jawab Jessica karena Rio tak menyahut.


"Nanti hyung jemput ne, kita makan gamjatang bersama, makanan kesukaan mu" lagi Dong Hae berusaha mencairkan hati dongsaeng nya, tapi Rio masih tetap membisu.

Sesampai di sekolah, para sahabat Rio heboh melihat sang guru turun dari mobil yang sama dengan Rio, Jisoo dan Seulgi langsung merangkul bahu Rio dan mulai menginterogasi nya, Jessica yang berada di belakang pun hanya menatap punggung Rio.


"Sekarang aku tahu, alasan di balik kebengalanmu" batin Jessica.


Sesampai di kelas, Jisoo dan Seulgi menceritakan apa yang mereka lihat pada Jennie dan Rio, kedua gadis itu pun seolah tak percaya, karena selama ini, Rio dan sang wali kelas tak pernah akur, dan sekarang tiba-tiba keduanya terlihat berangkat ke sekolah bersama.

"Rio" panggil Rose hendak bertanya tentang apa kah benar yang dikatakan oleh Jisoo dan Jennie.


"Iya, dia calon istri hyung ku" jawab Rio datar.


"Apa?" Kaget keempat sahabatnya itu serentak.

"Haish" Rio menutup kedua kuping nya karena teriakan mereka berempat.


"Bagaimana bisa?" Bingung Seulgi polos

"Tentu saja karena dia berkencan dengan hyung ku" kesal Rio karena pertanyaan Seulgi, yang hanya terkekeh tak berdosa.

InnocenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang