16 Sup Kimchi

1K 152 87
                                    

Pagi itu, Rio bangun lebih awal, dia ke dapur sambil membawa ponsel nya, dia tampak memegang tepung kemasan dan susu cair sambil memperhatikan layar ponsel nya, mencampur beberapa bahan sampai menjadi adonan, dia lantas menyiap kan teflon untuk memasak adonan itu menjadi pancake, dan menyiapkan nya sebagai sarapan, menyajikan dengan sirup maple dan potongan buah, serta susu hamil untuk Jessica, sementara milik nya sendiri dia sajikan dengan taburan keju parut dan selai serta segelas susu coklat, setelah menyiapkan di meja makan, Rio segera naik ke kamar nya kembali untuk mandi dan bersiap-siap ke sekolah.



Jessica keluar dari kamar nya, dia terkejut mendapati sarapan yang sudah terhidang diatas meja makan.


"Bocah itu" senyum nya sambil menggeleng, dia pun duduk untuk menikmati menu nya.


Uhuk. . .

Dia tersedak merasakan pancake buatan Rio yang rasanya masih kacau, tapi karena itu bikinan Rio, Jessica tetap memakan nya sampai habis, setidak nya, rasa nya terselamatkan potongan buah yang sudah Rio siapkan sebagai pelengkap dan juga agar lebih kenyang, karena Jessica belum bisa makan nasi di awal kehamilan nya ini.


Dan saat Rio turun, Jessica sudah berangkat, dia melirik piring dan gelas di depan nya itu sudah kosong, artinya, sang noona sudah menyantap nya habis, giliran Rio menikmati sarapan nya. . .


Nyam



"Ehm?" Rio mengernyitkan kedua alis nya merasakan pancake buatan nya yang aneh, dia menggedikan kedua bahu nya acuh, lalu memakan nya sampai habis, Rio bukan lah orang yang ribet dalam urusan makan, selama itu tak membuatnya keracunan, atau tetap bisa dimakan, dia akan memakan nya.


Rio berangkat dengan Rose, gadis itu tersenyum tengil pada sang sahabat.

"Pagi ini, apa yang kamu hidangkan untuk Sicca unnie sebagai menu sarapan nya?" Godanya pada Rio


"Pancake" jawab Rio acuh tak merasa di goda oleh Rose


"Kamu bisa membuat pancake?" Tanya Rose tak percaya, Rio mengangguk.


"Paling rasa nya berantakan kemana-mana" ejek Rose spontan membuat Rio terbahak.


"Benarkan?" Tebak nya lagu.


"Uhum" jawab Rio masih terkekeh.


"Tapi dia tetap memakan nya, berarti rasanya tak terlalu buruk" Rio berusaha membela diri.

"Kasihan sekali Sicca unnie, harus memakan hasil masakan mu yang jika aku yang memakan nya, pasti akan keracunan" ejek Rose lagi.


"Aww. . . RIO!" kesal Rose karena Rio mencubit pipi nya

Plak




Dia membalas dengan memukul lengan sahabat pria nya itu, Rio mengusap-usap bekas pukulan Rose sambil meringis menahan perih.


"Pulang nanti, kita mampir ke super market ya?" Ucap Rio pada Rose setelah perih ditangan nya menghilang.


"Mau belanja apa?" Ucap Rose balik bertanya.



"Beras merah" jawab Rio santai



"Untuk apa?" Heran Rose


"Noona tak bisa makan nasi biasa karena aroma nya, padahal makan nasi itu penting untuk wanita hamil, jadi aku akan menggantinya dengan beras merah yang aroma nya tidak terlalu tajam" jelas Rio panjang lebar pada Rose.



"Wah perhatian sekali kamu sekarang boy, aku senang mendengar nya" puji Rose



"Seperti kata mu bukan, laki-laki harus bisa menjaga ucapan nya, dan aku pernah berjanji pada hyung untuk menjaga anak istri nya, jadi aku harus menepati nya, lagi pula, hanya noona keluarga yang ku miliki sekarang" lirih Rio, sambil menatap keluar jendela mobil milik Rose

InnocenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang