26. My Babby Girl

1.4K 165 90
                                    

Jessica ditemukan pingsan di kamar nya oleh sang eomma yang khawatir karena Jessica melewatkan sarapan nya, dan akhir nya dia dibawa ke rumah sakit, nyawa nya berada di ujung tanduk.

"Sojoong, cepat hubungi Rio sekarang" perintah Jung eomma di depan ruang IGD rumah sakit, mata nya sembab karena dia histeris menemukan Jessica tergeletak di bawah ranjang nya.

"Tidak perlu, biar Jae Joong yang kemari" ucap Jung appa, melarang Krystal menghubungi Rio

"Suka tidak suka, mau appa membunuhku sekalipun, aku tetap akan menghubungi Rio" ucap Krystal menatap tajam Jung appa.

Sejam lebih, Rio tak kunjung datang, akhir nya operasi caesar pun di lakukan tanpa menunggu kehadiran pria terpenting dalam hidup Jessica sekarang.

Sesampai di rumah sakit, Rio dan Rose berjalan cepat menuju ke ruang operasi seperti yang sudah Krystal beritahukan lewat pesan singkat, Rio sedikit berlari karena tak sabar, dan sampai lah mereka di ruang operasi.

Deg

Rio sedikit trauma, mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu saat Dong Hae pergi, langkah nya tiba-tiba terhenti, hanya ada Krystal di depan ruangan itu dengan wajah sendu nya, pipi nya basah oleh air mata.

"Boy" Krystal menghampiri Rio lalu memeluk nya erat.

"Dia telah pergi" isak Krystal memeluk tubuh jangkung pria yang lebih muda dari nya itu, Rose yang berada dibelakang Rio pun membeku mendengar ucapan Krystal.

"Putri mu, putri mu telah pergi" lanjut Krystal.

"A-aku ingin melihat nya" kata Rio menahan tangis.

"Dia di dalam" jawab Krystal melepas pelukan nya, ditemani Rose, Rio memasuki ruang operasi, dimana masih ada beberapa perawat yang bersiap untuk mengurus jenazah bayi mungil Jessica, Rio melangkah ragu, pelan-pelan dia mendekati bangsal besi yang dingin dimana jasad sang bayi terbaring.

Deg


Jantung Rio berdenyut nyeri merasakan sakit nya kehilangan seseorang yang dia sayangi, dua kali dia mengalami hal yang sama, dan di tempat yang sama juga, perasaan nya sulit untuk di lukiskan.

"Hey babby girl" sapa Rio pada bayi mungil itu

"Akhir nya kita bertemu, meski dalam keadaan yang tidak aku harapkan" bisik Rio mengusap pelan tangan mungil bayi itu dengan telunjuk kanan nya.

"Apa kamu tak ingin menemani mommy mu disini babby? Dia membutuhkan mu" ucap Rio yang air mata nya mulai menetes membasahi kepala sang bayi.

"Tolong, kembali lah, temani daddy dan mommy" mohon Rio yang mustahil untuk terwujud, tangis nya pun pecah meski lirih, Rose ikut menangis, tapi dia masih lebih kuat dari Rio, Rose mengusap-usap punggung sang pemuda agar lebih tegar, Rio mengusap ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tolong, kembali lah, temani daddy dan mommy" mohon Rio yang mustahil untuk terwujud, tangis nya pun pecah meski lirih, Rose ikut menangis, tapi dia masih lebih kuat dari Rio, Rose mengusap-usap punggung sang pemuda agar lebih tegar, Rio mengusap kasar air mata nya, dan bersiap untuk meninggalkan ruang operasi.

Suara tangis bayi pun terdengar, saat Rio sudah membalikan tubuh nya, dia kembali menoleh dan mendapati bayi nya menangis keras, tangis Rio berubah menjadi tangis bahagia, keajaiban terjadi, bayi yang  terlahir prematur itu sudah dinyatakan meninggal oleh dokter, tapi setelah bertemu dengan Rio, sang bayi akhir nya kembali.

Para perawat segera memasang berbagai alat medis untuk menunjang kehidupan sang bayi yang belum sempurna, karena dia lahir lebih awal dari yang semesti nya, dengan berat badan tak sampai 2kg, Krystal yang mendengar suara tangis bayi pun segera masuk karena penasaran.

"Boy" lega nya ikut memeluk Rio senang, karena keponakan nya telah kembali, mereka bertiga pun berjalan beriringan menuju ke ruang inkubator, mengantar sang bayi yang untuk sementara akan di rawat disana.

"Dimana Sicca noona ditempat kan sekarang?" Tanya Rio pada Krystal.

"Unnie di ruang ICU, ayo aku antar kesana" jawab Krystal, sepanjang jalan Rio dan Rose mendengar dengan saksama semua penjelasan Krystal, tentang apa penyebab unnie nya melahirkan secara prematur, dan sampai di ruang ICU.

"Rio, putra ku" sambut Jung eomma menghampiri Rio dengan langkah terburu-buru, memeluk Rio erat seolah memberi kekuatan untuk Rio yang akan menemui putri nya.

"Eomma" balas Rio tak kalah erat membalas memeluk, tak jauh dari mereka berdiri, Jung appa menatap tak suka pada Rio, di temani Jae Joong.

"Temuilah dia, putriku membutuhkanmu, dia sudah lama menunggumu" ujar Jung eomma mendongak menatap Rio dengan wajah teduh nya.

Rio pun harus memakai baju khusus sebelum memasuki ruang ICU, dia memejamkan mata, sambil berdoa dalam hati, dan setelahnya, baru Rio mulai melangkah masuk, menatap sendu wanita tercinta nya dari jarak 3 meter.

Rio pov onDisini lah aku sekarang, berdiri menatap wanita tercintaku yang berbaring lemah, setelah berjuang untuk melahirkan putri kami, ingin aku marah rasa nya, dia yang ku jaga dengan sepenuh hati, harus mengalami semua ini, sebelum nya, aku ak...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rio pov on
Disini lah aku sekarang, berdiri menatap wanita tercintaku yang berbaring lemah, setelah berjuang untuk melahirkan putri kami, ingin aku marah rasa nya, dia yang ku jaga dengan sepenuh hati, harus mengalami semua ini, sebelum nya, aku akan menceritakan sekelumit kisah cintaku dan dia yang begitu rumit, aku dulu nya adalah murid yang tergolong biasa saja, sampai akhir nya di awal kelas 11, aku bertemu dengan nya Jessica Jung, yang mengajar di kelasku, wajah dingin dan ketegasan nya membuatku kagum, ya, aku menyukai nya, dan saat aku kelas 12, dia menjadi wali ku, dan ku gunakan kesempatan ini untuk menarik perhatian nya, yaitu dengan cara menjadi siswa yang nakal, agar aku bisa lebih dekat dengan nya saat dia sedang menghukumku, aneh bukan? Tapi hanya itu cara yang ku temukan, tapi usahaku sia-sia, karena dia malah jadi membenci ku, dan aku dibuat sakit hati saat mengetahui  bahwa, dia adalah calon istri hyung ku, aku hancur, aku kalah, aku akui, semua sikap buruk ku pada nya setelah menjadi kakak ipar ku adalah wujud dari patah hati ku, aku menyesal selalu melawan Dong Hae hyung selama ini, dia memang lebih pantas untuk menjadi pendamping nya dibanding aku, dan setelah kepergian Dong Hae hyung, saat nya bagi ku untuk menepati janji pada hyung, yang akan menjaga dan mendampingi nya sampai akhir, merawat dan membesarkan anak-anak kami kelak, meski tanpa persetujuan Jung appa, tekat ku sudah bulat, saat dia sadar nanti, aku akan tetap menikahi nya, Rose tahu semua tentang perasaanku pada Sicca noona, itulah kenapa dia berani menggodaku dengan menyebutku sebagai suami miss Jung.

Rio pov end

Rio mendekat dan berdiri disisi kiri Jessica, mengusap pipi tirus sang wanita dengan punggung tangan kanan nya.

"Bangun lah sayang, jangan tidur terlalu lama, putri kita sudah menunggumu" bisik Rio tepat di telinga kiri Jessica.

Cup

Dia kemudian mencium pipi kekasih nya itu.



#TBC

InnocenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang