Rose membantu Jessica turun dari mobil nya, dan menuntun nya masuk ke dalam rumah, lalu menduduk kan nya di depan tv.
"Unnie butuh sesuatu?" Tanya Rose perhatian, Jessica menggeleng.
"Tidak Rose, pulang lah, kamu pasti lelah kan, dari pulang sekolah tadi sampai tak sempat berganti baju" jawab Jessica.
"Apa unnie lapar?" Rose mengabaikan perintah Jessica.
"Tidak, Rio mungkin lapar, biar aku pesan kan makanan untuk nya" jawab Jessica, Rio sendiri begitu sampai rumah langsung naik ke lantai atas..
"Tapi unnie juga butuh makan" desak Rose
"Unnie tak bisa makan nasi, mual setiap mencium aroma beras matang" tolak Jessica
"Baiklah, unnie butuh istirahat, setelah ini unnie segera tidur ne" Jessica tersenyum dengan perhatian yang Rose berikan.
"Iya, pulanglah, ayah dan ibu Park pasti mencari mu" tutur Jessica
"Baiklah, aku pamit ya unnie" Rose pun segera meninggalkan rumah Rio, sepeninggalnya Rose, Jessica mengusap perutnya yang masih datar.
"Aku mengandung anak mu oppa, tapi oppa sudah tak disisi ku sekarang, siapa yang akan membantu ku membesarkan nya oppa, aku butuh oppa di sampingku" lirih Jessica sambil meneteskan air mata nya, dia baru tahu bahwa, ternyata dia mengandung anak dari Lee Dong Hae
Rio yang hendak turun pun diam membeku ditengah tangga, dia mendengar dan melihat dengan mata kepalanya sendiri, betapa lemah Jessica tanpa hyung nya.
"Maafkan aku hyung" batin Rio yang sudah mengingat janji nya pada Dong Hae untuk menjaga anak dan istri nya jika kelak Dong Hae tiba-tiba pergi, Rio mengurungkan niat nya, dia kembali ke lantai atas kamar nya.
Pagi nya, Jessica kaget mendapati semangkok oat yang masih hangat terhidang diatas meja makan, lengkap dengan potongan buah sebagai pendamping nya, dan di seberang dia duduk, ada cup bekas ramen instan yang dia yakini itu bekas Rio sarapan.
"Gadis itu perhatian sekali" senyum Jessica.
Sementara itu, Rio sedang bercerita dengan Rose sambil berjalan menuju kelas mereka.
"Sekarang aku ingat tentang janji yang Dong Hae hyung maksud" ungkap Rio
"Janji apa itu?" Penasaran Rose
"Hyung pernah memintaku untuk menjaga anak dan istri nya jika dia tidak berada di rumah lagi" jawab Rio, Rose menghentikan langkah nya.
"Apa kamu akan menepati janji mu Rio?" Tanya Rose.
"Aku usahakan" jawab Rio
"Perlu kamu tahu Rio, harga diri seorang lelaki itu terletak pada ucapan nya yang bisa dipertanggung jawabkan" sindir Rose, Rio hendak membuka mulut nya, tapi sudah ada yang menyela.
"Rosie" Jessica memanggil Rose, Rio ikut menoleh ke sumber suara, Jessica terlihat lebih segar sekarang.
"Ya miss?" Jawab Rose, Jessica pun berjalan mendekati Rio dan Rosie
"Terima kasih untuk sarapan nya, aku sangat menikmati nya, kenapa menu itu tak terpikirkan oleh ku kemarin?" Jessica terkekeh seolah merasa bodoh sendiri.
"Sarapan apa miss?" Bingung Rose mengerutkan kening nya tak mengerti.
"Semangkuk oat, dan potongan buah" Jessica mencoba mengingatkan, tapi Rose tetap menggeleng tak paham, Rio yang tahu dengan apa isi pembicaraan Rose dan noona ipar nya itu pun segera beranjak masuk ke kelas terlebih dahulu, tanpa memperdulikan dua wanita itu.
Jessica kemudian menceritakan bahwa pagi tadi sebelum dia berangkat ke sekolah, seseorang telah menyiapkan oat untuk pengganti nasi agar dia bisa makan, Rose yang mendengar itu pun tersenyum miring melirik Rio yang sedang mengobrol dengan Jisoo, Jennie dan Seulgi.
"I know it Maheveen" batin Rose.
Sepulang sekolah, Rose mengacak gemas rambut Rio yang lebih tinggi dari nya itu.
"Good boy, i knew it" ucap Rose tersenyum girang
"Rosie" kesal Rio menepis tangan Rose yang malah terbahak-bahak.
"Aku senang dengan cara mu yang manis" ucap Rose menaik turunkan kedua alis nya.
"Cara apa?" Tanya Rio
"Jangan pura-pura tidak tahu, semangkok oat dan potongan buah untuk Sicca unnie itu" tebak Rose.
"Bukan aku" elak Rio
"Lalu siapa? Di rumah itu hanya ada kalian berdua, dan tak mungkin juga jika aku yang melakukan nya, karena aku tidak merasa" ledek Rose, Rio mendengus kesal, tapi dia acuh dengan kejahilan Rose.
Dan di hari minggu, Rio terbangun dari tidur nya, setelah melakukan sedikit peregangan, dia pun segera turun ke bawah, untuk membuat susu coklat kesukaan nya, lalu membawa nya ke depan rumah, dan dia melihat Jessica sedang menerima paketan dari seorang kurir.
Jessica membungkuk hendak membawa paketan yang ternyata adalah pupuk untuk tanaman milik nya, tapi gagal karena dia tidak memiliki kekuatan yang cukup, Rio pun mendekat, menyerahkan gelas nya pada Jessica, lalu mengangkat karung pupuk itu ke halaman belakang rumah nya, Jessica awalnya terkejut, tapi kemudian tersenyum kikuk mengikuti Rio dari belakang, pemuda itu mengambil gelas nya kembali dari tangan Jessica, dan kembali ke dalam tanpa berkata apa-apa.
Rio tak lagi acuh, dia mulai peduli pada sekitar nya, termasuk membantu Jessica membersihkan rumah nya, dengan mengepel lantai, atau mencuci perabot rumah, tapi itu dia lakukan saat Jessica tak berada di rumah, seperti sore itu, Rio berjalan kaki menuju ke super market terdekat, dengan celana basket dan kaos oblong, serta sendal jepit, dia terlihat begitu sederhana, tapi menawan, Rio tak sadar, bahwa dia berpapasan dengan mobil Jessica.
"Kemana bocah itu?" Batin Jessica melirik punggung Rio dari spion tengah mobil nya, tapi dia tak mencari tahu, dan membiarkan dongsaeng ipar nya itu dengan urusan nya sendiri.
Jessica mengganti baju dan langsung ke belakang rumah nya untuk merawat tanaman bunga, dan beberapa pohon buah strawberry milik nya, membersih kan daun-daun nya yang mati sebelum menular ke daun yang lain, dan memberi nya sedikit pupuk.
Jessica menajamkan pendengaran nya saat dia merasa ada orang di dapur rumah nya, dia pun berdiri untuk mengechek nya, dan yang dia temukan adalah. . .
Rio yang sedang menata belanjaan nya yang berupa buah segar, susu wanita hamil dan oat kemasan ke dalam kulkas, Jessica menggigit bibir bawah nya menahan tangis haru melihat semua perubahan Rio, meski belum banyak.
"Oppa, usaha mu tak sia-sia, dan sekarang mulai menunjukan hasil nya" batin Jessica dengan bibir bergetar, Rio sendiri tak tahu, jika semua kegiatan nya terpantau oleh Jessica.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocence
Fanfictioncerita cinta segitiga antara Rio, dan hyung nya Lee Dong Hae, dengan seorang wanita bernama Jessica Jung, guru yang mengajar di tempat Rio menimba ilmu.