Kenalin gue Arsen

710 44 0
                                    

"Lo mau Alvaro si ketos apa gue yang ngehukum?"

"Mm .. " pikir Abel bingung.

"has kelamaan mikir Lo" ucap Arsen

"Heh gue masih mikir ya. Lo jangan seenaknya narik orang sembarang."

"Lo lama."

"Ga bisa Selo ya Lo."

"Kamu banyak bacot juga ya sayang" ucap Arsen sukses membuat Abel bergidik ngeri.

"Udah ikutin aja Bel." Bisik Mila

"Diem Lo Milo." Ucap Abel.

"Emang gue salah apa? Gue kan menyarankan." Ucap Mila dengan tampang polosnya.

"Ngga Lo ngga salah." Jawab Tasya cepat. Tak ingin membuang waktu.

Sampai di depan ruang lab. Kimia

"Mau ngapain disini? Mau duel bikin cairan terbaik." Ucap Abel ngawur.

"Brisik. Kalian bertiga bikin bersih nih ruang lab. Dan Lo bikin bersih depannya" ucap Arsen sambil menunjuk Abel

"Ogah, gue ngga mau." Tolak Abel

"Harus sayang." Balas Arsen

"Sayang-sayang, kita aja ngga kenal. Mau sayang-sayangan." Sentak Abel.

"Oh, bilang aja kalau mau kenalan. Aku Arsenio, biasa dipanggil Arsen, ada juga yang manggil Nio, Ars ah apalah sesuka yang manggil aja. Khusus kamu manggil sayang juga boleh, honey? Babe? Baby? Juga boleh." Ucap Arsen yang dijawab ekspresi ingin muntah oleh Abel.

"Belum juga di apa-apain, udah mual aja." Ucap Arsen melihat ekspresi Abel.

Langsung saja mendapat pukulan yang tida seberapa dari Abel. Menurut Arsen pukulan Abel hanya seberat pukulan dari Hiyo, kucing kecil milik sepupunya.

"Ngomong Lo ngelantur." Ucap Abel.

"Ah pikiran loh doang, emang Lo mikir apaan?" Tanya Arsen.

"Ya Anu"

"Anu apaan?"

"Ada lah pokoknya." Jawab Abel kesal karena  Arsen yang menjahilinya.

"Gausa mikir aneh-aneh. maksud gue, belum juga disuruh bersihin selokan belakang sekolah, tempat pembuangan sampah akhir di belakang sekolah, sama bersihin kamar mandi atas udah mual aja. Bener kan omongan gue, disana emang bau banget." terang Arsen.

"Aahh Arseen ganteng." Ucap Ami tiba-tiba.

"Emang gue ganteng dari lahir" jawabnya pede sambil menyisir rambutnya dengan jari kebelakang.

Saat menjalankan hukuman Ami, Tasya dan Mila masih bisa menikmati sedangkan Abel. Ia terus saja nyerocos karena tidak bisa ikut mengobrol dengan ketiga temannya.

"Tuh mulut dimaju majuin, kenapa? Buruan lama banget sih hon." Emang nih mulut si tengil yang satu ini ngga bisa di rem emang kalo manggil orang.

"Diem deh."

"Emangnya nggamau intermezzo?"

"Dikit lagi selesai. Ini lagi ngepel." Jawab Abel

"Oke gue tinggal dulu." Pamit Arsen dan berlalu.

"ARSENNN!! SEPATU LO KOTOR BANGETT, GUE CAPE CAPE NGEPEL LANTAI DAN SEPATU KAMPRET LO ITU .. UH" tak sanggup sudah Abel melanjutkan kata-katanya.

"BERSIHIN LAGI SAYANG." Teriak Arsen dari arah jauh.

Dengan sabar Abel bersihkan lagi lantai yang terkena noda sepatu Arsen.

5 menit kemudian.

Dengan santainya Arsen lewat lagi dan duduk tak jauh dari sana.

Abel yang melihatnya langsung menatap ke arah lantai.

"ANJIRR EMANG LO YA. LANTAINYA KOTOR LAGI. EMANG BUSUK KELAKUAN LO." cacian keluar dari mulut Abel.

"Iya tau kok, kalo kamu sayang sama aku." Jawab Arsen enteng.

"Emang Lo gila." Sentak Abel.

"Iya tau aku tampankan." Jawab Arsen lagi.

"Lo Napa kesini lagi?" Tanya Abel mencoba bersabar.

"Mau jagain Lo, takut Lo kabur dari hukuman."

"Serah Lo."

👧🏻👧🏻👧🏻

Tringg .. Tringg ..

Bel istirahat pun berbunyi.

Atela langsung berjalan ke arah perpustakaan. Ia ingin mencari kesenangan disana.

"Siang pak." Sapa Atela pada pak Tono, penjaga perpustakaan di MIS.

"Siang juga Stela. Jangan lupa isi kehadiran ya." Ucap pak Tono yang sudah mengenal Atela. Karena saking seringnya ke perpustakaan.

"Makasih pak." Ucap Atela dan berlalu mencari beberapa buku.

"Ah bagus bangett sih." Ucap Atela saat melihat buku yang ia sukai.

'3 aja cukup kayaknya.' batinnya.

Dan duduk di bangku belakang. Tapi saat ia ingin duduk di tempat favoritnya. Ada 2 orang siswa lelaki yang sudah duduk.

"Eh dek, mau baca ya? Duduk aja di sini." Seru Alvaro.

'ini kan, kakak ketua OSIS' batin Atela.

"Mm .. iya kak."

"Duduk aja ngga usah takut."

"Dia ngga gigit kok." Ucap Arsen tiba-tiba. Setelah menunggu Abel dkk menjalankan hukumannya Arsen langsung meninggalkan dan dipanggil Alvaro ke Perpustakaan. 

Bukan karena membaca buku, tapi karena ingin ngobrol aja.

"Nama kamu siapa?" Tanya Alvaro.

"Stela kak." Ucapnya sambil menunduk.

'Gue kayak ngeliat siapa ya?' batin Alvaro dan Arsen.

"Mm .. mau kenalan sama gue ngga? Nama gue Arsenio, biasanya dipanggil Arsen atau Nio ada juga yang manggil Ars. Kalau buat Lo khusus deh. Lo panggil gue sayang, hon, babe juga boleh." Ucap Arsen.

"Ck. Semuanya aja Lo bilang begitu." Ucap seseorang yang baru datang dari arah pintu masuk.

"Lo kok sewot sih Ar, ga bole sirik ya." Ucap Arsen.

"Kok Lo lama Ar?" Tanya Alvaro.

"Sorry tadi gue ke toilet dulu." Jawabnya.

"Dia siapa?" Tanya Arkan pada Arsen dan Alvaro.

👧🏻👧🏻👧🏻

Hi .. hii .. teman Ara
Ara ucapin thank you buat yang udah baca.
Dan jangan lupa vote, comment and follow Aarasya

TRIPLETSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang