Perjodohan

647 34 10
                                    

Mansion keluarga Anderson

"Selamat malam Vid." Ucap Eric Leonard dan Aldrich Manuel, yang merupakan sahabat David.

"Malam om." Ucap Anak-anak mereka.

"Malam." Balas David.

"Alvaro Leonard." Ucap Alvaro memperkenalkan dirinya pada David.

"Arkana Manuel." Ucap Arkan menjabat tangan David.

"Arsenio ganteng anak papih Harris." Ucap Arsen.

"Kamu bisa aja." Balas David.

"Selamat malam besan." Ucap Allan Harris, yang merupakan sahabat David juga.

"Besan?" Tanya

"Anak sama bapak sama aja." Cibir Savira pada sang anak dan sang suami yang mengundang tawa.

"Silahkan masuk." Ucap David mempersilakan sang tamu.

"Duduk dulu, Ayudia masih ada perlu." Ucap David.

"Pah" panggil Atela yang lebih dulu turun kebawah.

"Aurel." Ucap Alvaro terkejut.

"Atela." Ucap Arkan yang sama terkejutnya dengan Alvaro.

"Abel?" Ucap Arsen.

"Eh sayang. Kenalin ini anak aku namanya Atela." Ucap David memperkenalkan.

"JADI INI YANG DIMAKSUD MAMA SAMA PAPA. BERARTI KITA BERTIGA NIKAHIN DIA SEORANG DONG." teriak Alvaro seolah mengerti.

Alvaro memang sudah Eric beri tahu lebih dulu. Beda dengan Arkan dan Arsen yang tak tau apa-apa.

"WHATT! DIJODOHIN?!" teriak Arsen ikut-ikutan.

"Sok tau banget kamu!" Cibir Adena dan Savira.

"Mah aku ngga mau punya istri bareng mereka." Ucap Arkan yang baru membuka suara.

Alvaro, Arkana dan Arsen mengira bahwa mereka dijodohkan dengan perempuan yang sama. Yang berarti nantinya 1 istri untuk mereka bertiga. Astaga, mereka tidak mau berbagi soal istri.

"Pah." Panggil Abel yang baru turun dari lantai 2 tepatnya kamar Aurel. Tadi ia membantu Ayudia merias wajah Aurel memang.

"Aurel." Ucap Alvaro terkejut.

"Atela." Ucap Arkan yang sama terkejutnya dengan Alvaro.

"Abel?" Ucap Arsen.

"Ha? Ini maksudnya gimana sih?" Ucap Alvaro yang tambah bingung.

"Kenalin ini anak aku juga, namanya Abel."

"Abel tante om, salam kenal." Ucap Abel memperkenalkan diri.

"Kamu sih lama! Tamunya udah Dateng kan." Omel Ayudia yang berada di tangga menuju ruang tamu.

"Tamunya denger Lo mah." Balas Aurel.

"Maaf aku terlambat." Ucap Ayudia sesampainya di ruang tamu.

"Kenalin juga, ini anak aku Aurel." Ucap David memperkenalkan.

"Ha?" ucap triple A bingung.

"Ngomelnya di duluin sih." Cibir Davira

"ARSEN BINGUNG NIH!" teriak Arsen.

"Heh! Jangan teriak-teriak di rumah gue Lo!" Sentak Abel.

"Eh tukang galau." Ucap Arsen.

"Lo ngomong lagi, mulut Lo gue lempar pake vas bunga."

"Abel." Ucap Ayudia memperingatkan.

"Anaknya Harris diem bisa ngga?" Ucap Savira yang mengundang tawa lagi.

"Jadi kalian berdua udah saling kenal?" Tanya Eric.

"Ngga mereka berdua aja kok pah, Arkan sama Atela juga udah kenal."

"Mommy kan emang pernah ajak kamu kesini." Balas Davira.

"Daddy kok ngga di ajak?"

"Daddy aja yang sok sibuk." Ketus Arkan.

"Kalau Alvaro gimana?" Tanya Eric.

"Berarti kita jodohin aja Arsen sama Abel." Ucap Allan.

"Kita setuju."

"Abel engga." "Arsen engga." Tolak Abel dan Arsen bersamaan.

"Kalian kan udah kenal. Apa salahnya?" Ucap Aldrich.

"Ya ngga bisa gitu dong Daddy. Pokoknya Arsen ngga setuju."

"Tapi Arsen sama Abel cocok tau." Ucap Savira.

Arsen dan Abel hanya bisa menghela nafas panjang atas keputusan orangtua mereka.

'ini namanya bukan perjodohan, tapi paksaan.' batin Arsen dan Abel.

"Arkan dijodohkan sama Atela aja." Ucap Davira antusias.

"Boleh." Balas Ayudia.

"Kita setuju."

"Kita juga pasti setuju. Ya kan sayang?" Ucap Arkan yang membuat pipi Atela memerah.

"Astaga Arkan. Pasti efek bergaul sama Arsen nih." Ucap Savira yang mengundang banyak tawa.

"Berarti Alvaro dijodohinnya sama Aurel." Ucap Ayudia.

"Semua setuju?" Tanya David memastikan.

👧🏻👧🏻👧🏻

Hi .. hii .. teman Ara
Ara ucapin thank you buat yang udah baca.
Dan jangan lupa vote, comment and follow Aarasya

TRIPLETSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang