Abel si famous

534 31 7
                                    

'inget gue, kemarin Atela di Bully sama gengnya Queen. Kenapa ngga ngelawan? Ah, kayaknya mulai sekarang gue harus ..  .' seketika Arkana mengingat sesuatu.

'Wait. Atela? Stela? Aurel? Adik Niko? Ha? Yang bener yang mana? Apa nama panjangnya? Tapi waktu kemarin di cafe sama taman beda jawabnya si Niko, di cafe adenya di taman temennya. mungkin maksudnya ade temennya kali ya.' tanya Arkana dalam hati.

Setelah masuk kelas dan duduk di bangku. Ia jadi melamun memikirkan Atela, ia jadi teringat adik Niko yang bernama Aurel.

Wajah yang sama membuat Arkan berpikir bahwa Aurel dan Atela adalah orang yang sama.

"Tapi sifatnya setiap ketemu kadang berubah. Aneh banget sih! Kadang kalem, manis, pemalu, kadang bar-bar, sewot." Ucap Arkana.

"Mikirin siapa sih?" Tanya Alvaro yang memutar badannya ke arah bangku Arkana dibelakangnya. Ia mendengar kalimat yang sepupunya ucapkan itu. Meskipun pelan, tapi Alvaro cukup dengar.

"Mikirin pacar barunya kali." Balas Arsen yang baru masuk kelas dan duduk di sebelah Alvaro.

"Ngga." Balas Arkana cepat.

"Hilih. Ying binir iji." Ucap Arsen menggoda Arkana.

"Tapi Lo kan, jones ya. Masa iya mikirin pacar, mana punya?" Lanjutnya.

"Gue milih dulu. Ngga kayak Lo! cantik dikit, pepet. Semok dikit, pepet. Montok dikit, pepet." Balas Arkana.

"Bangsat! Ngomongnya biasa aja, tapi kata-katanya suka tajem." Cibir Arsen.

"Emang Lo mikir siapa sih tadi Ar? Gue liat dari tadi Lo diem aja." Tanya Alvaro pada Arkana.

"Gue cabut dulu." Tanpa mau menjawab pertanyaan Alvaro, Arkana langsung meninggalkan kelas.

"Kebanyakan bolos Lo!" Cibir Arsen.

"Liat gih!" Ucap Alvaro dan melihatkan layar hpnya yang menampilkan kamera. Arsen pun melihat ke arah kamera.

"Sama-sama suka bolosnya." Lanjut Alvaro.

👧🏻👧🏻👧🏻

Koridor kelas X

Saat ini Abel dkk sedang berjalan menuju kantin. Saat perjalanan, banyak yang menatap kagum, hingga melontarkan pujian untuk mereka dan banyak juga yang menghujat. Apalagi kantin melewati kelas XII. Pasti banyak kakak kelas yang duduk-duduk di depan kelas masing-masing, bergerombol.

Kakak kelas cowok yang suka menggoda dengan gombalannya serta kakak kelas cewek yang suka berbicara dengan kata-kata pedasnya. Sangat pas bukan?

'yang tengah cantik banget'

'Itu yang namanya Abel ngga sih? Cantik banget'

'cantik, bagi senyumnya dong.'

'mau jadi pacar kakak ngga?' goda para kakak kelas cowok.

'Cuma cabe-cabean'

'sok cantik.'

'bit*h'

'Dasar ngga nyadar.' kesal Abel dkk dalam hati, saat mendengar hujatan dari kakak kelas mereka.

'tuh Ade kelas baru masuk aja udah famous' bisik-bisik para kakak kelas

'emang cantik banget sih ngga heran kalo banyak yang nge fans.'

'bakal nyaingin Queen dkk ini mah.'

'Queen dkk bakal kalah nih sama Ade kelas'

'tuh Ade kelas siapa sih? Lagaknya kaya Queen dkk.'

Sesampainya di kantin.

"Kok sepi sih?" Tanya Mila polos.

"Goblo dipelihara. Mana ada yang ke kantin waktu jam pelajaran." Balas Tasya.

"Emang tadi udah bel ya?" Tanyanya lagi.

"Kayaknya kuping Lo juga perlu di sekolahin deh." Balas Abel.

"Ya ampuuun. Hari ini panas banget sih udaranya. Padahal Matari juga belum terik-terik banget." Ucap Abel.

"Ini nih. Alaynya mulai keluar." Cibir Tasya

"Capek tau, berdiri terus. Mau duduk mana nih?" Ucap Ami.

"Sini aja deh." Ucap Tasya dan menunjuk salah satu bangku kantin.

"Pesen Sono!" Usir Tasya.

"Gue aja. Kalian mau pesen paan?" Balas Abel

"Samain aja semua. Es jeruk sama nasi goreng aja." Balas Mila.

👧🏻👧🏻👧🏻

Hi .. hii .. teman Ara
Ara ucapin thank you buat yang udah baca.
Dan jangan lupa vote, comment and follow Aarasya

TRIPLETSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang