Aurel - Alvaro

545 36 0
                                    

Hari ini hari Senin, biasanya Aurel akan membolos ke rooftop. Tapi entah kenapa, hari ini Aurel ingin mengikuti upacara.

Saat ini ia sedang berada di barisan siswi kelas X IPA 1. Ada Alwa di sebelah Aurel.

"Kenapa Lo tiba-tiba upacara?" Tanya Alwa heran.

"Pingin aja."

"Keringetan nih gue! Gerah banget" Begitulah kalimat yang selalu Alwa lontarkan.

"Ngga cape ngomel Mulu?" Tanya Aurel.

Setelah upacara berlalu. Aurel dan teman-temannya kini sedang berjalan untuk memasuki kelasnya.

Aurel yang berjalan di paling belakang bersama Alwa, tiba-tiba tangannya di tarik oleh seseorang.

"Apaan sih tarik- taa .. rik" ucap Aurel lalu memelankan suaranya setelah mengetahui siapa yang menarik.

"Kenapa? Mau ngomel?" Tanya Alvaro.

'Ya ampun, deg-degan gue.' batin Aurel.

"Ikut gue!" Ucap Alvaro yang langsung diikuti Aurel.

Kantin sekolah.

"Buk, buburnya 2 ya." Ucap Alvaro memesan makanan.

"Gue tau Lo belum sarapan. Gue juga tau Lo ikut upacara kan." Ucap Alvaro.

"Kok Lo tau?" Tanya Aurel sambil menetralkan detak jantungnya.

"Sekarang Lo makan! Gue suapin mau?"

"Nggausa." Balas Aurel cepat.

"Sayangnya, ngga ada penolakan. Jadi ayo aaa .." ucap Alvaro sambil menyuruh Aurel membuka mulutnya.

"Good girl." Ucap Alvaro dengan tangan yang mengelus kepala Aurel.

"Makasih." Ucap Aurel.

Ruang OSIS

Setelah sarapan tadi, Alvaro langsung mengajak Aurel ke ruang OSIS.

"Hari ini, gue ada tugas buat Lo." Ucap Alvaro.

Ia sudah meminta izin pada guru BK bahwa Aurel tidak akan masuk kelas hari ini.

Aurel telah mengerjakan tugas dari Alvaro dari pagi tadi hingga sore.

Mata Aurel sudah lelah melihat laptop ditambah tulisan-tulisan yang membuatnya pusing. Tadi Alvaro sempat membawakannya makan siang, tapi belum ia sentuh sama sekali, padahal ini sudah sore. Entah mengapa ia sedang malas makan saat ini.

Tadi Alvaro memang meninggalkannya, ia punya kepentingan lain yang harus di selesaikan.

Masih banyak yang belum di selesaikan Aurel, jadi ia tidak punya waktu untuk bersantai.

Tak terasa bahwa Alvaro sudah di belakangnya. Ia tak akan sadar jika tangan Alvaro tidak mengelus lembut kepalanya.

Rasanya jantung Aurel kembali berdetak dengan cepat.

"Ngga usah di paksain. Kalau capek istirahat aja." Ucap Alvaro perhatian

"Kok makanannya belum di makan?" Tanya Alvaro setelah melihat bungkusan makanan yang ia bawa tadi belum tersentuh.

Aurel beristirahat sejenak. Ia menelungkupkan kepalanya.

"Makan dulu Rel, gue suapin."

"Setelah makan gue anterin pulang. Ini udah sore banget."

"Makasiih." Ucap Aurel seadanya.

👧🏻👧🏻👧🏻

Mansion keluarga Anderson.

"Makasih kak."

"Apa? Gue ngga salah denger nih?" Tanya Alvaro jail.

"Yaudah. Sana pulang Lo!"

"Yeu. Galak!"

Sebenernya Aurel ingin berbaikan sama Alvaro, tapi karena Alvaro sudah membuatnya jengkel jadi tidak jadi.

Abel yang mengintip dari jendela kamarnya pun penasaran. Siapa yang mengantarkan Aurel? Ngga mungkin kalau itu bang Niko. Motor Niko tidak seperti itu.

👧🏻👧🏻👧🏻

Hi .. hii .. teman Ara
Ara ucapin thank you buat yang udah baca.
Dan jangan lupa vote, comment and follow Aarasya

TRIPLETSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang