Aurel - Atela - Abel

524 28 2
                                    

Saat ini Arkana sedang mengantarkan Atela pulang kerumahnya.

Butuh waktu 20 menit untuk sampai di mansion keluarga Anderson. Kali ini Arkan mengendarai motornya lebih santai. Tapi tetap saja Atela takut, 'santai' Arkan dalam mengendarai motor miliknya itu berbeda.

"Mau pelukan terus?" Tanya Arkan.

"Ha? Eh makasih kak." Ucap Atela sambil melepaskan pegangannya dan turun dari motor.

"Oh jadi Lo yang bawa Atela pulang sampai malem gini!" Ucap Aurel yang datang dari dalam rumah diikuti dengan Alvaro dibelakangnya.

"Gue udah ijin ke bokap Lo."

"BOONG!"

"Atela Lo nggapapa kan? Lo di apain sama dia? Lo di ajak kemana? Kebut-kebutan? Tawuran?" Tanya Aurel bertubi-tubi. Pikiran Aurel sudah kemana-mana melihat Atela yang pulang malam dan di antar oleh Arkana.

"Hai kak Al." Sapa Atela.

"Aku gapapa Rel." Ucap Atela pada Aurel.

"Pikiran Lo jelek banget ke gue." Cibir Arkan.

"Gue ngga percaya!" Ucap Aurel.

"Tanya Sono ke bokap Lo!" Ucap Arkan yang mulai kesal.

Aurel berlari masuk ke dalam rumahnya, tepatnya ke ruang kerja David. Ia akan memastikan apa Arkana bohong atau tidak.

Brak.

"Sayang kenapa?" Tanya David yang terkejut sang anak membuka pintu ruangan kerjanya dengan kasar. Diikuti Atela, Arkan, dan Alvaro yang mengejarnya.

"Pah, papa tau! Arkan udah bawa pulang Atela malem-malem gini tanpa izin."

"Aurel takut Arkana bawa Atela ke tempat yang negatif." Lanjutnya.

"Negatif Mulu pikiran Lo!" Ketus Arkan

"Sayang, Arakana udah izin ke papa. Arkan mengajak Atela ke rumahnya."

"Dengerin noh! Ngomel Mulu." Cibir Arkan lagi.

"Ya sudah om saya pulang dulu." Pamit Alvaro.

"Saya juga om." Pamit Arkana.

"Jangan panggil om dong, panggilnya papa. Oke?"

"Oke pah."

👧🏻👧🏻👧🏻

"Tuh kan, makanya kamu percaya sama ucapan kak Arkan." Ucap Atela pada Aurel yang sudah duduk di ruang keluarga bersama Abel dan Ayudia.

David masih sibuk dengan pekerjaannya, maka dari itu ia tidak bisa kumpul bersama.

"Iya, maaf."

"Kamu kenapa diem aja sayang?" Tanya Ayudia pada Abel.

"Abel kesel."

"Kesel sama siapa?"

"Sama Arsen."

"Kenapa emangnya? Cerita sama mama."

"Arsen tuh mah, tadi ajak Abel bolos." Ucap Abel.

"Gapapa sayang, Arsen mungkin lagi pendekatan sama kamu." Balas Ayudia.

"Pendekatan apa? Bikin Abel makin kesel aja." Ucap Abel.

"Mamah tau ngga? Mall yang biasanya sering kita datengi itu milik keluarga Arsen mah. Tepatnya kak Arkan."

"Mama sudah tau."

"Mama kok ngga bilang sih." Ucap Abel kesal.

"Buat apa mama bilang ke kamu?"

"Biar Abel tau. Terus ya mah, usahanya ada dimana-mana. Mereka tinggal Dateng tanpa bayar." Ucap Abel yang mendapat kekehan dari Ayudia.

"Ini pada apa sih, seru kayaknya." Ucap David yang baru tiba dari ruang kerjanya.

"Ngga dilanjutkan aja kerjanya sampai pagi." Ucap Abel kesal pada David.

Beberapa hari terakhir ini kecuali makan malam kemarin, Abel tidak bisa mengobrol dengan sang papa karena kesibukannya. Setelah menjemputnya dari sekolah David akan keluar dari ruang kerjanya saat makan malam. Selain itu, David akan sibuk bekerja lagi.

"Abel marah sama papa?" Tanya Ayudia.

"Ngga."

David duduk di sebelah Abel dan menarik Abel ke dalam pelukannya.

Anaknya yang satu ini memang manja beda dengan Atela dan Aurel yang manja seperlunya.

Hoam. Semua orang mengalihkan pandangannya pada Atela yang berkali-kali menguap dan mengucek matanya.

"Atela udah ngantuk itu. Ayo tidur!" Ucap Ayudia.

"Atela masih mau liat filmnya." Balas Atela.

"Matanya udah merah gitu sayang." Ucap David.

"Mau papa yang antar?"

"Atela masih mau liat filmnya."

"Ya sudah biar papa temani. Mama kalau ngantuk tidur aja."

"Yasudah, mama tidur dulu ya. Selamat malam."

👧🏻👧🏻👧🏻

Hi .. hii .. teman Ara
Ara ucapin thank you buat yang udah baca.
Dan jangan lupa vote, comment and follow Aarasya


TRIPLETSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang