Tawuran lagi

549 23 9
                                    

Tring .. tring ..

Jam pelajaran untuk hari ini telah selesai, saatnya pulang kerumah masing-masing.

Aurel, Abel dan Atela sedang menunggu triple A di kelas X IPA 1.

"Mereka kemana ya? Dari tadi ngga ngasih kabar." Ucap Atela.

"Ngga tau, nyebelin banget." Balas Abel sambil memanyunkan bibirnya.

"Dah mati kali." Balas Aurel

"Kalian pulang aja, naik ojek online sana!" Lanjutnya.

"Yauda, yuk pulang!"

"Kalian dulu, gue ada keperluan mendadak."

"Kamu ngga tawuran kan?" Selidik Atela.

"Ngga."

👧🏻👧🏻👧🏻

Saat ini Aurel sedang berada di salah satu mall, tepatnya salon langganan sang mama. Ia berencana untuk mengecat rambutnya.

2 jam berlalu, sekarang Aurel memiliki warna rambut baru.

"Bagus juga." Ucap Aurel yang menatap cermin.

"Jam berapa nih? Gue langsung ke sana aja kali ya. Gue minta jemput Arga."

Tempat tawuran.

"Rel bang Niko mana?" Tanya Arga.

"Ga ikut, lagi sakit."

"Mending Lo pulang deh Rel."

"Apaan sih. Udah mending kita bersenang-senang aja." Balas Aurel yang masih asyik memukul orang di depannya.

Aksi tawuran terjadi selama 1 jam. Setelah tawuran selesai, Aurel langsung meminta Arga mengantarnya pulang.

"Kita kerumah sakit dulu ya Rel." Ucap Arga

"Udah ngga usah, bentar lagi sembuh." Balas Aurel.

"Ayolah Rel!" Ucap Arga sekali lagi. Arga tidak tau bagaimana cara Niko untuk bisa membujuk Aurel agar mau kerumah sakit.

Mansion Keluarga Anderson.

Ceklek.

Aurel membuka pintu rumahnya perlahan. Mungkin keluarganya semua telah tidur karena Aurel sampai di rumahnya tepat pukul 11 malam.

"Dari mana kamu?" Tanya David sambil menyalakan lampu. Membuat David bisa melihat keadaan Aurel.

Aurel yang ditanya hanya bisa menunduk.

'gue harus jawab apa? Tawuran? Ga mungkin, kemarin udah di larang. Maaf? Besok gue ada tawuran part. 2' ucap Aurel dalam hati.

"Buka jaketnya Aurel!" perintah David.

'mampus gue! Bisa keliatan luka gue yang belum di obatin ini mah.'

"GA DENGER PAPA BICARA APA." Ucap David penuh penekanan.

"BUKA JAKETNYA AUREL!" Ucap David yang tak dihiraukan oleh Aurel.

Tanpa lama-lama lagi David membuka paksa jaket yang di gunakan oleh sang anak.

"Maaf." Ucap Aurel sambil menutup mata sambil mempersiapkan diri melihat kemarahan David.

"PAPA SUDAH BILANG BERAPA KALI, JANGAN IKUT TAWURAN LAGI! KAMU TAU KAN!"

"Maaf."

"Papa khawatir. Pulang malam tanpa izin saja, papa sudah khawatir. Apalagi tawuran yang menyangkut nyawa. Emang kamu punya banyak nyawa? Lalai sedikit nyawa taruhannya."

"Maaf " ucap Aurel yang hanya bisa mengatakan maaf, maaf dan maaf.

"Papa sudah menduga kamu masih ikut tawuran." Ucap David yang sudah melihat goresan di pipi Aurel sebelumnya.

"Astaga. Kenapa lukanya belum di obati?" Ucap David yang melihat luka di lengan Aurel masih mengeluarkan darah.

"Ikut papa!" Ucap David menyuruh Aurel mengikutinya berjalan ke arah ruang keluarga

Ruang keluarga.

"Duduk!" Perintah David.

"Tunggu sini dulu, papa ambilkan kotak obat dulu." Ucap David.

"ASTAGAA! AUREL, KAMU KEMANA AJA SAYANG?" teriak Ayudia dari arah tangga.

David yang mendengarnya pun menghentikan langkahnya dan berbalik menghampiri Ayudia.

"Kamu dari mana aja sayang?"

"Dia habis tawuran." Balas David

"APA TAWURAN? LUKANYA? ASTAGA AUREL, DARAHNYA BELUM BERHENTI. RAMBUT KAMU JUGA KENA DARAH? JADI MERAH GITU." teriak Ayudia yang terkejut Saat menyadari keadaan sang anak.

David yang mendengar perkataan sang istri hanya bisa menghela nafas, sedangkan Aurel hanya bisa menahan tawa.

"AUREEL" teriak Abel dari arah tangga.

"Berisik." Gumam Aurel.

"Itu bukan kena darah mah, tapi itu cat rambut." Ucap David.

"Kamu abis main dimana? Rambutnya sampai kena cat gitu?" Tanya Abel polos yang membuat mereka semua tertawa.

"Mah ambil kotak obat." Ucap David yang langsung dituruti Ayudia.

"Kenapa masih ikut tawuran?" Tanya David.

"Maaf."

"Dasar ngga nyambung, di tanyain kenapa jawabnya maaf." Cibir Abel.

"Besok Aurel cerita "

"Ini pah. Papah aja yang obatin, mama ga tega kalau lukanya kayak gitu." Ucap Ayudia sambil menyerahkan kotak obat.

Mati-matian Aurel menahan sakit saat David mengobati lukanya.

"Ini cukup dalem goresannya. Kita kerumah sakit ya." Ucap David.

"En .. ngga mau" ucap Aurel masih menahan perih.

"Ini ngga sakit kok pah, bentar lagi juga sembuh." Lanjut Aurel

"Sembuh? Yang kemarin aja masih ada bekasnya." Ucap David sambil menunjuk luka Aurel yang berbekas.

"Papa ngga akan ijinin kamu pulang malam lagi. Kecuali kalau sama papa, mama atau Alvaro." Lanjut David.

"Bang niko ikut?" Tanya David yang mendapat gelengan dari Aurel.

"Bang Niko sakit." Ucap Aurel.

"Pantesan lukanya belum diobatin." Balas Ayudia.

Biasanya setelah tawuran, Niko akan membawa Aurel ke rumah sakit untuk mengobati semua lukanya tentunya dengan paksaan.

👧🏻👧🏻👧🏻

Hi .. hii .. teman Ara
Ara ucapin thank you buat yang udah baca.
Dan jangan lupa vote, comment and follow Aarasya


TRIPLETSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang