PDKT ver. 4

466 32 4
                                    

Pagi hari

"Bangun sayang." Ucap Ayudia membangunkan anak-anaknya sambil membuka tirai jendela kamar Abel.

"Hoaam .. " Aurel dan Atela bangun terlebih dahulu.

"Morning mama." Ucapan selamat pagi Atela untuk sang mama.

"Morning sayang. Mandi, terus kebawah ya. Papa sudah nunggu buat sarapan." Ucap Ayudia yang di angguki Atela.

Dengan cepat Atela bergegas ke kamarnya untuk mandi. Berbeda dengan Aurel yang masih santai duduk di kasur. Apalagi Abel yang masih tidur.

"Abel, bangun nak."

"Mm .. iya mah." Balas Abel yang masih menutup matanya.

"Ck. Ngebo Mulu Lo. Biar Aurel aja yang bangunin."

Aurel punya cara yang beda untuk membangunkan Aurel dan tentunya lebih kejam.

"Bangun Lo!" Ucap Aurel membangunkan Abel dengan menggendong Abel ke kamar mandi lalu menyalakan showernya. Sehingga tubuh Abel basah.

"Gada akhlaq lu." Ucap Abel yang terkejut karena tubuhnya yang tiba-tiba tersiram air

"Sekalian mandi Sono." Balas Aurel

"KEJAM!" teriak Abel.

"Aurel, jangan kayak gitu lagi ya nak. Kasian kan Abel nya." Nasihat Ayudia.

👧🏻👧🏻👧🏻

Sekolah.

"Gue duluan ya guys" pamit Abel pada ke dua saudaranya. Ia berjalan menuju kelas XI IPA 1, pagi ini ia mengantar bekal untuk sang pujaan hati. Sedangkan Atela dan Aurel langsung menuju kelasnya.

Tak lupa Abel menulis note untuk ditempel di tepak makannya. Hari ini selain menuliskan kata-kata penyemangat dan namanya, Abel menuliskan kelas ia berada, X IPA 3.

Kak Alvaro💛

Selamat pagi kak,
Semangat belajarnya.

AL
X IPA 3

Kelas XI IPA 1

"Permisi kak. Gue boleh nitip ini ngga buat kak Alvaro?" Ucap Abel pada salah satu teman Alvaro yang sedang duduk didepan kelas. Tapi sayangnya, kali ini cewek.

"Oh. Alvaro nya ngga ada di kelas." Ucap kakak kelasnya cepat.

Ia tak tau kalau kakak kelasnya ini adalah salah satu dari berjuta-juta fans Alvaro. Kakak kelasnya rela berbohong demi menutupi bahwa Alvaro sedang tidak ada dikelas, padahal mah ada.

"Yauda kalau gitu kak, makasih."

Abel tidak menyerah. Ia memberikan kotak bekal itu pada teman Alvaro yang kebetulan baru saja keluar dari kelas.

"Permisi kak, boleh nitip ini buat kak Alvaro?" Ucapnya pada kakak kelasnya, kali ini cowok yang akan ia titipi.

"Masuk aja dek. Alvaronya ada di dalem." Balasnya.

'lah? Gue bingung sendiri' batin Abel bingung.

"Ngga kak, titip ke kakaknya aja. Makasih ya kak." Ucap Abel dan menyerahkan kotak bekalnya.

"Ya sama-sama."

Dalam kelas XI IPA 1

"Nih Al dari fans Lo."

"Yoi, makasih ya."

"Sama-sama. Gue tinggal dulu."

Alvaro sudah menerima kotak bekal pemberian Abel. Ia masih bertanya-tanya, siapa pemberi kotak bekal setiap paginya.

"Widiih, makanan lagi. Gue makan ya Al. Gue laper banget, butuh sarapan ke 2." Tanpa persetujuan Arsen langsung mengambil kotak bekal dari tangan Alvaro dan memakannya.

Arsen melihat sebuah note yang tertempel di kotak makan saat akan membuka tutupnya, tetapi ia diam saja dan menyimpannya sendiri. Ia akan mencari taunya sendiri.

"Dasar gatau diri." Cibir Arkan.

"Lo mau?" Tawar Arsen pada Arkan

"Ogah! Sendoknya bekal ludah Lo." Ucap Arkan.

"Yauda, gue abisin."

"Arkan minta minum dong." Ucap Arsen yang meminta air minum dari botol Arkan.

"Nih!"

"Thanks" setelah mengucapkan terimakasih. Arsen langsung meminum air dari botol Arkan. Tapi tak ada satupun air yang menetes keluar dari botol milik sepupunya itu.

"Kok gada airnya?" Tanya Arsen bingung.

"Abis tadi." Balas Arkan enteng.

"bangsat." Umpat Arsen.

"Lo mau beli air kan? Tolong sekalian beliin gue." Ucap Arkan.

"Begini kelakuan Lo sama sultan?" Ucap Arsen.

"Udah sana, beliin!" Usir Arkan.

"Nyesel gue minta air sama Lo."

👧🏻👧🏻👧🏻

Hi .. hii .. teman Ara
Ara ucapin thank you buat yang udah baca.
Dan jangan lupa vote, comment and follow Aarasya




TRIPLETSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang