Jalan sama Alvaro

507 25 0
                                    

Malam harinya.

"Mm .. sayang. Mama sama papa mau keluar dulu, ada keperluan sebentar. Nggapapa kan mama papa tinggal?" Ucap Ayudia pada anak-anaknya yang sedang berkumpul di ruang keluarga.

"Emangnya mama mau kemana?" Tanya Abel.

"Kepo." Jawab Ayudia.

"Udah ah, mama sama papa berangkat dulu."

"Kok perasaan ku ngga enak ya." Ucap Atela setelah Ayudia meninggalkan mereka.

"Gue juga." Ucap Aurel menyetujui.

"Kok gue ngga ngerasain apa-apa?" Tanya Abel.

"Lo mana punya perasaan." Balas Aurel.

"Kampret lu!"

Ting.

Alvaro

Hei
Gue jemput Lo sekarang

Ngapain?

Merayakan hukuman Lo yang udah selesai

Ngga perlu
Alay.

Pokoknya gue jemput

Keras kepala Lo!

Gue didepan rumah, buruan keluar!

Ga waras.

"Rel? Aurel!" Panggil Atela

"Heh kecebong! Dipanggilin Atela juga." Ucap Abel menepuk pundak Aurel yang berada di bawahnya.

"Gue keluar dulu. Kalian hati-hati dirumah." Pamit Aurel.

"Mau kemana?" Tanya Abel.

"Ngga akan lama."

Tanpa mengganti pakaiannya yang kelewat santai. Aurel langsung berjalan keluar rumah.

"Emang gila Lo! Dadakan banget!"

"Ha?" Ucap Alvaro yang memperhatikan penampilan Aurel.

Alvaro menatap Aurel yang hanya memakai hot pants jeans dan kaos singlet berwarna putih tanpa berkedip. Menurut Alvaro, ini bukan seperti Aurel biasanya.

"Napa diem? Gue masuk lagi nih!" Ancam Aurel yang sudah naik ke motor Alvaro.

Alvaro melajukan motornya kencang menuju ke sebuah Restoran ternama yang sudah ia booking.

'gila nih anak, naek motornya 11 12 kayak Arkan.' batin Aurel.

"Kita makan dulu!"

"Lo gila parkir motor sembarangan! Astaga, tau gini gue ganti baju!" Ucap Aurel.

"Bodo amat!" Ucap Alvaro meninggalkan Aurel sendiri

"RESEK LO!" Teriak Aurel.

"Silahkan." Ucap pelayan membukakan pintu untuk cucu sang pemilik restoran.

"Ingin duduk dimana tuan?" Tanya pelayan.

"Biar pacar saya yang milih." Ucap Alvaro. Aurel yang mendengar, rasanya ingin mencakar wajah ganteng Alvaro.

"Mulut lo, minta gue tampar." Ucap Aurel.

"Sini aja deh duduknya." Lanjut Aurel.

"Kok ngga ada orang sih? Apa restorannya mau tutup ya?" Ucap Aurel penasaran.

"Kok Lo jadi cerewet?" Tanya Alvaro.

Nah iya, Aurel juga merasa seperti itu. Efek terlalu lama berdekatan dengan Alvaro bisa membuat Aurel secerewet ini.

"Al, pulang aja yuk! Malu gue pake beginian di restoran bintang banyak kayak gini."

"Permisi tuan, silahkan menikmati hidangannya." Ucap pelayan yang mengantarkan makanan untuk mereka.

"Makan!"

Setelah makan, Alvaro mengajak Aurel ke taman tak jauh dari restoran.

"Nih pake jaket gue." Ucap Alvaro.

Alvaro tau cewek disebelahnya ini sedang kedinginan. Mengingat Aurel hanya memakai kaos singlet saja. Apalagi udara hari ini memang sedang dingin.

"Nggausa" tolak Aurel.

"Udah pake aja!"

"Lo ngga di marahin nyokap Lo apa main malem-malem gini?" Tanya Aurel.

"Gue cowok, jadi gue bebas pulang jam berapa. Lagian nyokap bokap gue lagi ada urusan." Ucap Alvaro.

"Lah kok sama, nyokap bokap gue juga lagi keluar. Kalo mereka tau gue masih di luar malem-malem gini, bisa di marahin lagi gue." Ucap Aurel.

"Makasih, udah bantu tugas-tugas gue selama sebulan ini." Ucap Alvaro.

"Iya sama-sama."

"Gue anter pulang. Udah terlalu malem, nanti yang dirumah nyariin lagi." Ucap Alvaro.

👧🏻👧🏻👧🏻

Mansion keluarga Anderson.

"Lo jalan sama siapa?" Tanya Abel yang masuk ke kamar Aurel.

"Itu motor kak Alvaro kan?" Tanya Abel.


👧🏻👧🏻👧🏻

Hi .. hii .. teman Ara
Ara ucapin thank you buat yang udah baca.
Dan jangan lupa vote, comment and follow Aarasya

TRIPLETSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang