Jatuh Cinta

510 31 1
                                    

   Sudah 2 minggu ini, Aurel menjalankan hukumannya untuk menjadi asisten Alvaro. Banyak hal yang ia lewati bersama Alvaro dan membekas di ingatan Aurel. Contohnya tadi saat ia pulang sekolah.

Flashback on.

"Shit. Motor pake mogok segala." Umpat Aurel.

"Mana mau hujan lagi, bentar lagi juga mau malem." Ucapnya.

Tin .. tin ..

"Heh! Kenapa?" Tanya orang itu membuka kaca mobilnya.

"Motor gue mogok."

"Masuk gih! Bentar lagi hujan." Ucap Alvaro.

"Ogah!"

"Masuk!" Perintah Alvaro.

"Masuk Aurel!" Ucapnya lagi.

"Iya iya. Nih gue masuk ke mobil Lo. Tapi gimana motor gue?"

"Gampang. Besok pagi motor Lo udah ada di depan rumah."

"Gimana caranya?"

"Gausa dipikir."

"Eh ngapain?" Tanya Aurel saat Alvaro memarkirkan mobilnya di salah satu restoran seafood dekat daerah sekolahnya.

"Udah malem. Makan dulu." Balas Alvaro.

"Lo gila! Bentar lagi ujan. Tadi Lo sendiri kan yang bilang kalau bentar lagi ujan."

"Diem! Kan kita naik mobil. Ngga bakal ada air masuk kedalem." Balas Alvaro

"Songong amat!" Cibir Aurel.

"Pesen gih. Gue bayarin. Sebagai tanda terimakasih soalnya Lo udah bantuin gue sampe hampir malem gini."

'bisa baik juga ternyata. Paan sih Lo Rel.' batin Aurel.

Saat pesanan tiba.

"Lo laper apa doyan." Ucap Alvaro yang melihat Aurel makan tak sabaran

"Laper gue! Dari siang tadi ga makan."

"Kok Lo baru bilang, tadi kalau Lo bilang belum makan. Siang tadi kita bisa makan dulu baru ngerjain tugas OSIS gue." Balas Alvaro.

"Sorry gue nggatau." Lanjut Alvaro.

Flashback off

Menurut Aurel sikap Alvaro saat mengantarnya pulang tadi sangat manis, Alvaro yang mengajaknya makan dan Alvaro yang meminta maaf.

Biasanya Alvaro selalu bersikap songong padanya, bicara seperlunya, dan yang suka memarahinya.

Entah kenapa Aurel suka dengan sikap Alvaro tadi.

Kamar Abel.

"Ya Ampun, KAK ALVARO GANTENGG BANGETTT!" teriak Abel kencang hingga Aurel dan Atela yang kamarnya berada di sebelah kamar milik Abel pun terdengar.

Mamanya yang sedang menata baju di kamar Atela juga mendengar.

"Kamu kenapa teriak-teriak?" Tanya Ayudia.

"Anu mah .. em."

"Kamu kenapa Bel?" Tanya Atela yang berada di sebelah Aurel.

"Itu mm .."

"Itu foto siapa Abel?" Tanya Ayudia.

"Itu foto .. mm ganteng kan mah?" Balas Abel.

"Iya. Ganteng banget. Itu siapa sih?"

"Alvaro itu mah." Balas Aurel.

"Kamu kok ga sopan sih Rel. kak Alvaro itu kakak kelas." Balas Atela

"Iya deh iya." Balas Aurel malas.

"Oh. Jadi Abel suka sama kakak kelas? Siapa namanya tadi?"

"Iyaa, Abel suka kak Alvaro. Suka banget." Balas Abel.

"Jadi ceritanya, Abel lagi jatuh cinta nih?" Goda Ayudia, sedangkan pipi Abel sudah memerah mendengar godaan dari mamahnya.

Bagi Abel kesukaannya pada seseorang Sekarang berbeda dengan yang dulu. Memang Abel dulu pernah pacaran, tapi tak pernah Abel anggap serius.

"Berarti bekal yang mama bawakan kemarin-kemarin buat kak Alvaro?"

"Iya mah." Jawab Abel malu-malu.

Ada rasa tak rela pada diri Aurel saat kembarannya itu terus terang mengatakan bahwa ia menyukai Alvaro, ketua OSIS yang selama 2 minggu ini sering ia temui.

"Jangan teriak-teriak lagi ya sayang. Ini sudah malam. Sebaiknya kalian bertiga tidur." Ucap Ayudia.

"Gimana kalau kita tidur bertiga!" Ajak Abel.

"Boleh. Atela setuju." Balas Atela.

"Lo Rel?"

"Ga bisa. Gue .. gue ada tugas." Balas Aurel.

"Tugas? Perasaan ngga ada tugas deh Rel." Balas Atela.

Skakmat.

"Boong lu Rel. Ayolah Rel, kapan lagi kita tidur bertiga? Ya ngga Tel?"

"Iya nih Rel. Ayo!" Balas Atela.

"Iya udah. Gue tidur sini." Jawab Aurel pasrah.

"Gue yang di tengah ya." Ucap Abel.

"Serah Lo Bae." Balas Aurel.

👧🏻👧🏻👧🏻

Hi .. hii .. teman Ara
Ara ucapin thank you buat yang udah baca.
Dan jangan lupa vote, comment and follow Aarasya

TRIPLETSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang