Arsen - Abel

586 28 2
                                    

Manuel International School.

"Sayang." Panggil Arsen pada adik kelasnya yang sedang lewat di depannya.

Arsen dkk sedang duduk-duduk didepan kelasnya. Mulutnya tak tinggal diam. Mulutnya selalu mengeluarkan gombalan-gombalan receh khas Arsen.

"Cantiik." Panggil Arsen lagi.

"Ingin rasa hati berbisik." Balas teman-teman Arsen ngawurr

"Napa jadi nyanyi Lo!"

Arsen membawa 3 coklat ditangannya. Ia mengambil Coklat dari fansnya. Biasanya Arsen akan memberikan coklat itu pada para gebetannya, tapi kali ini ia ingin memberi coklat itu pada orang yang random.

"Kamu! Iya kamu yang manisnya melebihi gula merah." Tunjuk Arsen pada salah satu adik kelasnya yang kebetulan lewat.

"Namanya siapa cantik?"

"Udah kenal kan?" Balas Abel singkat.

"Kenalan sekali lagi, boleh kali." Balas Arsen.

"Ngga penting." Balas Abel meninggalkan Arsen. Tiba-tiba tangan Arsen mencekal lengan Abel.

"Mau kemana sih sayang? Buru-buru banget."

"Sayang? Ih ogah! Mending gue sayang-sayangan sama tembok."

"Duduk dulu sini!" Arsen yang awalnya memang duduk di meja depan kelas yang tak digunakan pun menarik Abel agar duduk di sebelahnya.

"Apaan sih Lo!" Ucap Abel yang mulai kesal

"Punya mulut kok berisik banget sih!"

👧🏻👧🏻👧🏻

Leo's cafe

Sepulang sekolah, Abel dkk memang memutuskan untuk nongkrong dulu sebentar. Mereka sudah lama tidak keluar bersama.

"Abel Lo pesen apa?"

"Gue hot chocolate aja." Balas Abel.

"Kebanyakan yang hot-hot loh!"

"Gue ke toilet bentar." Pamit Abel.

Setelah keluar dari toilet, Abel tak sengaja bertabrakan dengan seseorang.

Bruuk ..

"Anjing pantat gue! Sakit banget elah"

"Sorry gue ngga sengaja." Ucap orang yang telah menabrak sambil mengulurkan tangannya berniat untuk membantu Abel berdiri.

"Makanya kalo jalan pake mata!" Cibir Abel yang menerima uluran tangannya.

"Lo lagi! Lo lagi!" Ucap Abel setelah melihat siapa pelakunya.

"Eneg gue ketemu Lo!" Lanjut Abel

"Gue juga Ogah kali!" Balas Arsen.

"Loh Abel! Ternyata Lo lagi pdkt sama kak Arsen." Ucap Ami yang berada di belakang Abel

"Pdkt Ama dia? OGAH!" ucap Arsen.

"Gue juga! Mending Sono deh lu jauh-jauh. Alergi gue Deket sama lu." Ucap Abel.

"Gue juga ngga betah lama-lama Deket lu. Bawaannya pingin  ngetali mulut Lo, biar kaga cerewet."

Meja Abel dkk.

"Ati-ati loh Bel, nanti Lo malah suka lagi ke kak Arsen."

"Ih ogah!"

"Benci sama cinta cuma beda tipis Bel." Ucap Tasya.

"Yang cinta Ama dia itu ya siapa? Songong gitu. Ih bukan tipe gue." Balas Abel

"Kenapa jadi bahas dia sih!" Lanjutnya.

"Emang kenapa?"

"Bahas kak Alvaro kan lebih oke" balas Abel.

"Yeu giliran kak Alvaro Lo panggil kak, sedangkan kak Arsen Lo panggil nama." Cibir Mila.

2 jam berlalu, Abel memutuskan pamit pulang terlebih dahulu.

Saat ini ia sedang mengendarai mobilnya. Tapi entah kenapa, mobilnya ini perlahan berhenti sendiri.

Setelah mengecek Abel dapat menyimpulkan bahwa mobilnya ini mogok.

"Bangsat lah! Pake mogok segala."

"Kenapa neng?"

"Mogok, tolongii .. elaah Lo lagi! Lo lagi!" Ucap Abel.

"Cepet naik!" Perintah Arsen.

"Ogah."

"Yaudah, gue tinggal." Ucap Arsen dan perlahan menjalankan mobilnya.

"Yaudah deh! Gue nebeng. Tapi mobil gue gimana?"

"Mobil Lo besok pagi bakal ada di rumah." Balas Arsen.

"Caranya?"

"Udah deh jangan bacot! Mulut Lo bau."

👧🏻👧🏻👧🏻

Hi .. hii .. teman Ara
Ara ucapin thank you buat yang udah baca.
Dan jangan lupa vote, comment and follow Aarasya

TRIPLETSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang