•Happy Reading •
Ok, jangan berpikir yang tidak tidak! Jeno hanya terlalu kencang dalam melanjukan sepeda motornya.
"Maaf, kamu bisa pegang ini. " Ujarnya santai. Dia mengambil tangan Yoora, lalu menaruhnya dipingang. Terlibat dari spion motor bahwa Jeno tersenyum. Manis, tapi entah mengapa Yoora tidak nyaman."Rumah kamu dimana Ra? " Tanya Jeno. Yoora pun memberitahu dimana ia tinggal. Jeno melaju dengan cepat. Untungnya, motor itu melaju dengan cepat sehingga Yoora cepat cepat meninggalkan suasana canggung ini.
-
"Makasih ya Jen. " Ujar Yoora.
Jeno mengangguk, lalu mengambil alih helm yang telah dipakai Yoora.
"Aku pamit." Ujar Jeno diangguki Yoora. Jeno mulai menyalakan mesin sepeda motornya, dan mulai melakukannya.
Sekiranya Jeno sudah pergi jauh, Yoora masuk ke dalam rumah.Di ruang tamu ada mamanya bersama kakaknya Jaehyun.
"Loh bukannya lagi ada pertunjukan?" Tanya Yoora dengan nada yang sedikit kaget.
"Kakak cuma males jemput kamu dek. Lagian hari ini kakak gak ada kelas. " Ujar Jaehyun meledek.Yoora menghela nafas keras. Melepas tasnya dari pelukan.
Lalu..
"ADUH SAKIT DEK! " Eluh Jaehyun.
"Makanya, jadi abang jangan keterlaluan. " Jawab Yoora.Ibunya itu mengusap wajahnya frustasi. "Ini anak dua kerjaannya berantem aja ya. " Ujar mamanya, Tiffany. Keduanya langsung terdiam.
"Kalian tuh kakak adik, gaboleh berantem terus.. " Ujar mama Tiffany. "Tapi kakak duluan ma. " Ujar Yoora.
"Aduh udahlah minta maaf! Kakak! " Ujar mama Tiffany mengakhiri masalah sepele ini.
"Iyaiya, sini dek.. Minta maaf ya Princess.. " Ujar Jaehyun. Jaehyun mulai menarik tangan adiknya laku memeluknya.
Mau sejahat apapun Jaehyun pada Yoora tapi tetap saja dia kakak terbaik!Keesokan harinya
Jam pelajaran pertama hari ini olahraga. Ya, sekolah ini mempunyai guru olahraga yang galak. Jadi semua siswa pasti akan mematuhi semua perintah guru olahraga ini, Pak Leeteuk.
"Anak anak sekarang kalian bisa ganti baju olahraga. " Ujar Pak Leeteuk.
Siswa pun mengganti baju seragamnya dengan baju olahraga. Baju olahraga itu dominan ke warna biru muda dengan sedikit campuran biru tua.
"Ra, hati hati ya sama Pak Leeteuk. Jangan aneh aneh. " Ujar Heejin, tiba tiba.
"Iya, makasih infonya ya Jin. " Jawab Yoora, formal.Heejin sempat menggeleng " Ngomongnya gausah formal gitu dong Ra! " Ujar Heejin. Yoora hanya tersenyum.
Mereka pun memulai pemanasan, mengikuti semua arahan Pak Leeteuk dengan baik.
"Ok sekarang kalian lari keliling lapangan 100 kali. "Dengan ucapan itu semua mulut siswa terbuka lebar. Terkejut dengan apa yang Pak Leeteuk minta.
"Tunggu apa? Sekarang! " Perintah Pak Leeteuk sekali lagi. Siswa bisa apa? Siswa hanya bisa mengikuti apa yang guru suruh, bahkan Pak Leeteuk tidak memikirkan kesehatan para murid.Putaran ke 20,Yoora masih kuat.
Putaran ke 30, lumayan melelahkan.
Putaran ke 45,harus kuat.
Putaran ke 60,tepar.Yoora menjatuhkan badannya ke samping. Tidak ingin menganggu temannya yang masih mampu berlari.
Yoora mengangkat tangannya "Pak saya tidak kuat. " Ujarnya.Pak Leeteuk terlihat tertawa. "Kamu lemah! " Ujar nya.
Wah, tentu Yoora kaget dengan ucapan Pak Leeteuk. Yoora tertunduk. Baju olahraga nya terlihat sudah basah dengan keringat.
"Kalau sudah gak mampu gausah dipaksa kali Pak. " Ujar seseorang. Yoora tidak terlalu kenal dengan suara itu.
"Kamu, kenapa kamu berhenti? " Tanya Pak Leeteuk pada lawan bicaranya."Saya ingin menggantikan Yoora, biarkan Yoora istirahat dan saya akan lari lebih banyak. " Ujar orang itu. Itu Na Jaemin. Kenapa Jaemin tiba tiba membelanya?
Yoora hanya mendegar percakapan mereka dari jauh. Teman yang lain juga sepertinya mendengar percakapan itu, dan berharap ada orang seperti Jaemin yang dapat menyelamatkan mereka.
"Nyali kamu besar ya. " Ujar Pak Leeteuk, meledek. Jaemin hanya diam di tempat menatap Pak Leeteuk dingin."Baik. Semuanya berhenti berlari! Na Jaemin kamu berlari sampai malam. " Ujar Pak Leeteuk.
Tanpa basa basi Jaemin langsung melanjutkan larinya tanpa mengeluh sekalipun.
Yoora menatap Jaemin lekat. Jantung nya berdebar. Tidak mengerti perasaannya, bukan tidak mengerti tapi perasaannya tidak dapat dijelaskan.
Ya, Jaemin benar benar melakukan apa yang di perintahkan oleh Pak Leeteuk. Dia berlari terus menerus, bahkan ia tidak mengikuti kelas berikutnya demi menyelamatkan Yo- teman sekelas.
Karena Yoora merasa kasihan, dia mendekati Jaemin yang sedang berlari, ya otomatis ia ikut berlari.
"Jaem, bisa ngomong dulu? " Tanya Yoora, pelan.
Jaemin tidak menjawab."Bisa berhenti? Kaki kamu pasti sakit! " Ujar Yoora yang mulai karena Jaemin tidak kunjung berhenti berlari. Kaki nya pasti terluka karena berlari terus menerus.
"Lu bisa diem gak sih? Berisik! "
• TBC •
KAMU SEDANG MEMBACA
Predictilove | Na jaemin
Fiksi PenggemarGimana rasanya dijodohkan dengan orang yang kamu cintai? Start : 27 Mei 2020