round table

315 54 3
                                    

• Happy Reading •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Happy Reading •

"Cie hari pertama sebagai pasangan nih ya. " Ledek Heejin.
Yoora salah pilih teman sepertinya.
"Jin, please ya. Mau gue lakban mulut lu? " Ujar Yoora.

Heejin terkekeh.
"Santuy dong, btw. Mama papa lu ngertiin banget perasaan anaknya. Coba aja, gue punya mama papa kayak gitu. Seneng banget hidup gue. " Jelas Heejin.

"Tetep aja, gue masih sma sama udah nikah. Lagian kalo lu punya mama papa kayak gue mau dinikahin sama siapa? Lu kan gak suka siapa siapa. " Ujar Yoora sambil terkekeh.

"Coba aja lu bisa tau, gue udah kasih tau kok Ra. " Ujar Heejin dengan suara kecil, tapi Yoora masih bisa mendengarnya.
"Kenapa gue gabisa tau? Gue sahabat lu sekarang, gausah tertutup lah. " Ujar Yoora sambil menatap Heejin sinis.

Heejin tersenyum manis, sangat manis.

-

"Ra." Panggil seseorang dengan suara baritone nya.
Yoora segera mencari sumber suara itu.
Itu, Na Jaemin.
Dengan santainya Jaemin berjalan mendekat ke arah Yoora.

Mereka saling bertatapan, tapi tatapan mereka berbeda.
Yoora menatap Jaemin dengan semangat, dan penuh arti sedangkan tatapan Jaemin dingin, malas, dan seperti penuh kebencian.

Itulah konsekuensi jatuh cinta.
Ketika cinta yang tulus dibalas dengan kebencian, sangat menyakitkan :)
Sudah tau sakit tetap saja dicoba.

"Kenapa Jaem? " Tanya Yoora.
Jaemin berdeham.
"Lu pulang sama gue. Kita ada pertemuan keluarga. " Jelas Jaemin.
Jaemin bicara tapi pandangan nya tidak menatap mata Yoora.

"Pake baju sekolah? " Yoora terlihat enggan. Bukan tidak ingin bertemu, tapi baju ini terlihat tidak pantas untuk pertemuan keluarga.

Jaemin mengangguk.
"Benera-"
"Bawel, cepetan. " Potong Jaemin lalu menarik tangan Yoora.
Jantung Yoora langsung berdetak kencang. Jantung nya serasa sedang berolahraga saat itu.

Jaemin mengendarai mobil.
Mobil nya tidak mewah juga sih, cuma hitungannya lumayan mewah untuk seorang anak SMA.
Diam adalah pilihan yang tepat sekarang.

Yoora hanya diam sekarang. Ia hanya melihat ke arah jalanan dengan tatapan kosong.
"Kapan mau cobain baju pengantin? " Tanya Jaemin di tengah keheningan.

"Hah? " Yoora kaget, apa dia tidak salah dengar?
"Kapan mau coba baju pengantin? " Tanya Jaemin sekali lagi.

Yoora gugup. Ia menggarik tengguk nya yang tidak gatal.
"Ya terserah kamu. " Ujar Yoora hanya dibalas dehaman oleh Jaemin.

Sampailah mereka di sebuah restoran mewah.
Di restoran itu tidak sembarang orang bisa masuk, harus di booking terlebih dahulu dan pasti tidak murah. Jaemin dan Yoora menemukan keluarga mereka di salah satu meja berbentuk bulat.
"Hi sayang, sini duduk. " Ujar Mama Tiffany. Yoora sih biasa saja, cuma Jaemin terlihat muak dengan ini semua.

"Jadi kapan pernikahan akan dilaksanakan? " Tanya seorang laki laki. Seperti nya itu papanya Jaemin. Ya sudah pasti.

"As soon as possible. " Ujar Papa Siwon.
"Bagaimana jika bulan depan? " Tanya tante Yoona.

Semua langsung mengangguk kecuali Jaemin dan Yoora.
"Jaemin besok ajak Yoora pilih baju dan cincin. " Ujar papa Jaemin, Donghae namanya.

Mereka pun memesan makanan dan menghabiskannya. Kedua pihak orang tua itu membicarakan bisnis dan bisnis. Sampai sampai ditengah perbincangan, Jaemin pergi ke taman yang ada di restoran itu.
"Ra, kamu samperin Jaemin gih. " Ujar Mama Tiffany dianguki oleh Yoora.

Jaemin duduk di kursi taman, melihat ke arah bintang bintang di langit dan menghirup angin sore yang menenangkan.
"Kamu kenapa benci banget sih sama pernikahan ini Jaem? " Tanya Yoora tiba tiba.

Yoora tidak menatap mata Jaemin, ia menatap bintang di langit sama seperti yang dilihat Jaemin.
"Ada orang yang gak akan bisa gantiin posisinya dia di hati gue. Lu gausah menuhi tanggung jawab lu sebagai istri nanti, anggap aja kita orang asing yang tinggal satu rumah. " Jelas Jaemin panjang lebar. Hati Yoora sakit saat itu, cuma ia hanya menangis dalam dia.

Ia baru tahu kalau jatuh cinta itu bisa jadi sesakit ini.

"Lami? " Tanya Yoora, lirih.
"Lo! Lo tau darimana? " Jaemin langsung berdiri dari duduknya.
Yoora pun terkekeh, Jaemin bucin.

"Jeno sama Renjun. " Jawab Yoora dengan santai.
"Baji*** itu benar benar ya. " Ujar Jaemin, mengeraskan rahangnya.
Iya terlihat kesal saat itu.

Yoora tersenyum "Jangan salahin mereka, aku memang mau tau tentang kamu." Ujar Yoora. Ok itu terlihat sedikit genit tapi itu memang kenyataan nya.
Jaemin hanya diam.
"Jangan cari tau tentang hidup gue. Gue gapeduli sama lu dan gue harap lu juga kayak gitu. " Ujar Jaemin lalu pergi meninggalkan Yoora begitu saja.

• TBC •

Gmn guys? Nana dingin bgt ya 🤒

Seragam nana ^^ Jangan lupa pencet tombol bintang dibawah ini ya 😄

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seragam nana ^^
Jangan lupa pencet tombol bintang dibawah ini ya 😄

Predictilove | Na jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang