Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• Happy Reading •
"Gimana kalo minggu depan? " Ujar Papa Donghae. "Apa? Minggu depan om?! " Yoora kaget pastinya. Tidak ada angin maupun hujan, pernikahan di percepat. Tanpa persiapan mental, pernikahan akan dilaksanakan secepat itu. "Iya minggu depan saja. Bulan depan saya ingin meeting di Dubai. Lebih cepat lebih baik bukan? " Ujar Papa Siwon. Yoora menghela nafas kasar dan frustasi.
"Terserah kalian saja lah. " Ujar Yoora lalu pergi meninggalkan semua orang disana. Ia terlalu sibuk untuk memikirkan pernikahannya. Belum lagi soal masalah nomor yang tidak di ketahui itu. Dan pelajaran nya belakangan ini terlantar karena terlalu memikirkan itu semua.
"Tok tok " "Kakak masuk ya? " Itu sudah pasti suara Kak Jaehyun memangnya ia punya kakak lagi selain kak Jaehyun. "Kak!Huaaa. " Yoora menangis.. Ia langsung memeluk Kak Jaehyun erat. "Aduh, ini adik atau anak sih? Udah gede masih cengeng aja. " Ujar Kak Jaehyun membalas pelukan Yoora sambil menepuk nepuk pundak Yoora. Yoora jarang jarang menangis seperti ini.
Ya kalian pasti senang kan dijodohkan oleh orang yang kalian cinta? Yoora juga begitu. Tapi ia tidak bisa membayangkan bagaimana menderitanya ia tinggal serumah dengan orang yang bahkan belum bisa melupakan cinta nya. Cinta yang telah hilang meninggalkannya.
Tadinya Yoora yakin ia bisaerubah sikap Jaemin. Tapi kenapa sekarang ia malah tidak yakin?
"Udah ah nangis nya. Kakak panggilin Jaemin ya? " Ujar Kak Jaehyun. "Kak! Jangan! " Tahan Yoora. "Gapapa, Jaemin bisa nenangin kamu pasti. " Ujar Kak Jaehyun lalu pergi meninggalkan adik kecilnya.
Yoora dengan cepat menghapus air mata yang menggenangi pipinya. Mencuci muka nya agar terlihat lebih segar. "Eh Jaem. " Ternyata Jaemin sudah ada di dalam kamar nya.
"Kenapa nangis? " Tanya Jaemin to the point. "Gapap-" "Kenapa nangis? " Potong Jaemin. Orang menangis pasti ada alasan tertentu. Tidak mungkin air mata ingin keluar begitu saja.
"Aku takut. " Jawab Yoora. "Kalo lu gamau 1 kamar ya tinggal bilang. Gue gaakan apa apain lu, gue masih waras. " Jawaban Jaemin.. Apa apa sih! Bukan itu maksud Yoora. "Bukan itu Jaem. " Ujar Yoora. "Terus? " Tanya Jaem. "Ah gapapa gapenting. " Yoora memutuskan untuk mengakhiri percakapan ini. Ia belum siap untuk jujur tentang perasaannya itu.
Takut kenyataan tidak mendukungnya :")
"Udah kamu pulang aja. Capek kan pasti? " Ujar Yoora, bukan mengusir sih.. Tapi terlihat seperti mengusir. Jaemin tidak menjawab apa apa. Ia keluar dari kamar Yoora, persis dengan apa yang di suruh Yoora.
-
Jeno
Gimana? Jadi kapan pernikahannya?
Minggu depan :")
Kok cepet? Gasiap gue
Gw yang nikah Jen..
Ya tau, gasiap ngeliat lu ngegandengcowo. Apalagi si brengsek itu.