• Happy Reading •
Yoora terduduk di bangku nya sekarang. Di kelas hanya ada dia dan Heejin sekarang.
Mereka diam, hanya diam. Menatap nomor itu. Nomor yang mengirimkan pesan kepada Yoora kemarin. Iya, yang mengaku sebagai 'Lami'.
"Lu, tau kan siapa Lami? " Tanya Heejin.
Yoora mengangguk."Kok dia bisa chat elu? " Tanya Heejin lagi. Pertanyaan nya sangat bodoh. Jika Yoora tau jawaban nya, ia tidak menanyakan nya lagi.
"Kalo gue tau gue gak kasih tau lu Jin. " Ujar Yoora.
Heejin menggaruk tengguknya yang tidak gatal."Eyo, ladies! Jeno nyariin di kantin tuh. " Siapa lagi itu?
"Eh, Mark. " Ujar Heejin. Ternyata itu Mark, si bule.
Mark terlihat bingung.
"Ngapain ngeliatin HP mulu sih? Sini coba gw liat. " Ujar Mark lalu merebut handphone itu dari tangan Yoora.Yoora biasa saja.
Lagian, Mark juga kenal siapa itu Lami. Siapa tau juga Mark bisa bantu. "I-ini Lami? Serius?" Ujar Mark dengan muka kagetnya.
"Mana gue tau, kemarin gue dapet chat itu. Gue juga kaget. " Jelas Yoora. Mark terlihat bingung. Semua orang yang membaca pesan itu pasti kaget. Mereka juga tahu Lami sudah tiada."Renjun tau? " Tanya Mark lagi.
Yoora menggeleng. Alhasil, Mark menarik tangan Yoora untuk ke kantin. Heejin dilupakan.
"Jin, bentar ya. " Teriak Yoora dari ujung lorong.
Herjin melambaikan tangannya. Di kantin, Yoora melihat salah satu meja. Meja itu ada Jeno, Renjun, dan juga Kak Xiaojun.
"Eh, kak disini juga? " Tanya Yoora.Xiaojun tersenyum manis. "Ra, Kak Xiaojun itu Sepupu gue. Satu kampung kita m" Ujar Renjun.
Jadi itu alasan Xiaojun sering bergabung ya."Jun. Lu baca chat ini. " Ujar Mark lalu memberikan handphone milik Yoora. Mata Renjun langsung membelalak. Jeno juga bingung kenapa Renjun sampai kaget begitu.
"Kenapa sih? " Tanya Jeno lalu merampas Handphone Yoora dari tangan Renjun. Xiaojun juga ikut melihat ke handphone itu.
Terlihat sekali Jeno sedih.Seketika suasana berbeda. Suasana disini menjadi seperti berduka, seperti ada yang meninggal."Jangan diem dong. Bantuin. "Pinta Yoora. Kak Xiaojun menghela nafas.
"Kita pastiin dulu kalo nomor itu bukan nomor Lami. Gamungkin Lami hidup lagi kan? " Ujar Xiaojun diangguki oleh semua orang di meja itu.
"Coba balas chatnya. " Ujar Jeno.
"Balas apa? Gue gamau cari masalah. " Jawab Yoora.Unknown number
Jangan kaget ya.
Aku lami, aku masih hidup.
Dan aku mau balas dendam karena kamu udah ambil Na Jaemin ku.Siapa kamu?
ReadApa kau bodoh? Aku sudah bilang aku Lami!
Hahaha, lelucon mu sangat lucu.
Oh, kamu menggangap ini sepele ya? Lihat saja nanti. Aku akan buat kamu menderita
Aku tidak takut denganmu.
Read"Apa kalian yakin? " Ujar Yoora.
Jeno mengangguk sambil tersenyum.
"Jangan takut. Kita disini siap bantu lu Ra. " Ujar Jeno sambil menghelus surai rambut Yoora.
Yoora juga ikut tersenyum.
"Kasian banget sih Jeno, sedboi. " Ujar Renjun sambil tertawa, Mark juga tidak bisa menahan tawanya. "Brisik lu, gapapa gue sedboi daripada lu gasuka cewe! " Ujar Jeno. Renjun memang savage tapi Jeno tidak kalah savage.-
"Yoora pulang. " Teriak Yoora. Rencananya, ia ingin beristirahat sebentar di ruang tamu tapi..
Ada orang tua Jaemin beserta Jaemin nya. Buat apalagi mereka kesini?
"Ra, pernikahan kalian di percepat gapapa kan? "TBC
Hai guys, aku up lgi nihh.
Jangan lupa vote nya ya, makasih 💚
Maaf klo ada typo yaa..
Luv yu banyak banyak guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
Predictilove | Na jaemin
FanfictionGimana rasanya dijodohkan dengan orang yang kamu cintai? Start : 27 Mei 2020