• Happy Reading •
Long chapter
" Jangan ngada ngada deh Pa. " Elak Yoora dengan nada yang panik.
" Yaampun bercanda sayang.. " Ujar Siwon.
Yoora menghela nafas, lega.
" Udah udah, makan. " Ujar Tiffany melerai semuanya." Eh ngomong ngomong, gimana kabar Rose, Jae? " Tanya Tiffany sekarang.
" Baik kok Ma. " Jawab Jae, sambil mengunyah makanannya.
" Kapan kalian nikah? " Tanya Tiffany membuat Yoora dan Jaehyun kaget." Ni-nikah Ma? " Tanya Jaehyun.
" Iya nikah, Jae. " Jelas Tiffany dengan penekanan.
" Tapi aku kan masih kuliah, Ma. " Elak Jaehyun." Ya kamu harus pikirin juga dong. Rose itu yang terbaik atau bukan? Kamu pikirin matang matang kapan mau nikah. " Ujar Siwon.
" Ya, itu urusan nanti lah. Aku lulus dulu, nanti aku pikirin. " Ujar Jaehyun.Makan malam pun selesai.
Yoora hanya menghabiskan waktu nya dengan Handphone dan laptop nya. Menonton drama Korea yang membuatnya teriak teriak baper sehingga kakaknya itu mengomrl seperti nenek lampir.Keesokan harinya
" Cie yang udah punya doi. " Ledek Heejin sambil menyenggol Yoora.
Yoora langsung panik, karena Heejin meledeknya lumayan keras.
" Eh, jangan keceng kenceng. Untung Jaemin belum dateng. " Ujar Yoora sambil menghelus dadanya." Tuh Jaemin dateng, selamat berbahagia. " Ujar Heejin, lalu kembali ke tempat duduknya.
Pipi Yoora langsung memerah, dan salah tingkah. Padahal sebelumnya dia biasa saja, apa ini gang dinamakan jatuh cinta?" Pagi Jaem! " Sapa Yoora, tentu ia menahan malu setengah mati. Kata kata itu keluar tanpa ia sadari, seperti ada seseorang yang memaksa nya untuk berbicara.
Jaemin memasang tatapan yang tidak dapat dijelaskan.Hanya menatap, tidak menjawab sapaan Yoora seperti di drama yang ia tonton semalam.
Jaemin duduk di kursinya.
Yoora hanya menunduk, menyadari bahwa sapaannya tadi adalah hal yang bodoh.Pelajaran pun dimulai. Jaemin mengikuti pelajaran seperti biasa. Tapi tidak dengan Yoora! Ia merasa sangat canggung. Ia lebih memilih untuk pindah tempat duduk. Tidak apa apa jauh dari Jaemin daripada kecanggungan memenuhi dirinya.
Istirahat pun tiba..
Yoora dan Heejin baru saja ingin berjalan ke kantin. Tapi..
" Yoora! Mau ngomong boleh? " Ujar laki laki tinggi.
" Boleh kok Jen, mau ngomong apa? " Tanya Yoora, ya lawan bicaranya adalah Jeno.Jeno langsung menarik tangan Yoora. Tidak dengan cengkraman. Tapi Yoora merasakan halusnya tangan Jeno.
Jeno membawa Yoora ke atap sekolah ternyata.
" Aku mau jujur. " Ujar Jeno, ia memegang kedua tangan Yoora dan sedikit menggengamnya." Kamu mau jujur apa? " Tanya Yoora, bingung.
" Kalau aku suka sama kamu, kamu mau jadi pacar aku? " Tanya Jeno.
Yoora kaget, tentunya. Bahkan bisa dibilang sangat kaget. Ia memang tidak ahli dalam hal seperti ini, tapi apa dia berhak menerima cinta Jeno?" Maaf Jen, tapi aku suka orang lain. Aku tahu kamu pantas dapet orang yang lebih baik dari aku. " Ujar Yoora lalu melepas genggaman Jeno.
Jeno tertawa remeh.
" Siapa orang itu. " Tanyanya.
" Hm, Na Jaemin. " Jawab Yoora. Ia langsung berterus terang saja, karena tahu Jeno orang yang baik." Oh, Jaemin. " Jawab Jeno. Lalu ia mengeluarkan buket bunga mawar merah. Dan memberikan kotak makan berwarna hijau.
" Maaf udah ngabisin waktu istirahat kamu dengan sia sia. Ini nasi goreng buatanku. Dimakan ya. " Ujar Jeno sambil mengacak rambut hitam Yoora. Lalu beranjak pergi.
" Kenapa aku nolak orang se-sempurna Jeno? " Gumam Yoora saat melihat Jeno sudah tidak ada di hadapannya.
Yoora memang menyukai Jeno. Sebagai teman. Ia bahkan tidak berfikir jika Jeno menyukainya. Ia hanya melihat buket bunga dan kotak makan itu. Nafsu makannya hilang. Ia lebih memilih memakannya nanti.
Yoora pun kembali ke kelas, melihat Heejin yang sudah terduduk di bangku nya. Hanya melihat ke novel yang ia bawa dari rumah.
Yoora mendekati nya dengan lesu. Menaruh buket bunga tepat di depan wajah Heejin dan menaruh kotak makan di meja nya." Wahh dari siapa nih?" Tanya Heejin, semangat.
" Jeno. " Jawab Yoora masih dengan nada lemas dan merasa bersalah." JENO?! " Heejin berteriak saat itu. Teman yang berada di kelas juga langsung melihat ke arah mereka berdua.
" Ih, jangan teriak teriak! " Yoora langsung menutup mulut ember milih Heejin." Ini beneran dari Jeno? " Tanya Heejin lagi, tidak percaya. Pertanyaan nya diangguki oleh Yoora.
" Dia suka sama lu? " Tanya Heejin.
Yoora kembali mengangguk." YOORA!! " Seseorang meneriaki namanya, bukan seseorang sepertinya lebih dari 2 orang.
" Kalian kenapa sih? " Tanya Yoora kepada 4 orang yang sedang kecapean akibat berlari. 4 teman kelasnya. Mark, Haechan, Chenle, dan juga Renjun." Jeno sama Jaemin berantem! Gue denger alasannya karena lu. " Ujar Mark.
" Hah?! Dimana?!" Yoora sangat panik karena namanya dibawa bawa.
" Depan perpus, cepetan! " Ujar Renjun.Tanpa aba aba, Yoora langsung berlari secepat mungkin. Meninggalkan Heejin begitu saja. Heejin juga tidak mungkin hanya diam, dia mengikuti Yoora dari belakang.
Saat sudah mendekati perpustakaan, sudah bisa dilihat betapa ramainya disana.
Banyak orang yang meneriaki nama Jeno, ada juga yang meneriaki nama Jaemin. Mereka semua tidak ada yang melerai. Lebih terlihat seperti menonton pertinjuan.
Yoora menerobos banyak orang. Dan melihat Jaemin dan Jeno saling memukul, tidak ada yang mau mengalah." Jeno! Lepasin! " Yoora mencoba menarik tangan Jeno yang sibuk memukul Jaemin. Mencoba sekuat mungkin, sampai Jeno menyikut badan kecil nya.
" Aw! " Ringis Yoora.
Mendengar itu Jeno langsung mendekati Yoora.
" Maaf aku gasengaja." Ujar Jeno, lirih." Aku gasuka orang yang kasar! "
•TBC•
Bunga dari Jeno ^^
Kalo kalian jadi Yoora, kalian nolak Jeno atau enggak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Predictilove | Na jaemin
FanfictionGimana rasanya dijodohkan dengan orang yang kamu cintai? Start : 27 Mei 2020