• Happy Reading •
"Siapa ya? " Tanya Yoora heran.
"Itu kak Xiaojun Ra, santuy rahasia lu aman sama dia. " Ujar Heejin."Tapi kan-"
"Lu mau dijodohin sama siapa emang? " Potong Kak Xiaojun. Bagaimana Yoora menjawabnya? Bahkan dia saja tidak tahu dengan siapa dia akan dijodohkan."Gatau." Jawab Yoora.
Kak Xiaojun terkekeh karena tingkah Yoora.
"Kalau belum tau gausah sampe stress gitu, temuin dulu orangnya. " Ujar Xiaojun lalu tersenyum dan pergi begitu saja."Bener tuh kata Kak Xiaojun. Lu mending temuin dulu orangnya, siapa tau ganteng. " Ujar Heejin.
"Bukan soal ganteng. Apa pendapat temen temen kalo gue udah nikah nanti? " Ujar Yoora lalu memukul kepalanya frustasi.-
"Jaem, gimana udah sehatan? " Tanya Yoora kepada Jaemin yang sudah duduk di sebelahnya ini.
Jaemin hanya mengangguk sekali dan tetap fokus mendengarkan penjelasan guru yang mengajar di depan.Yoora pun menaruh punggung tangannya di dahi Jaemin. Suhunya masih tinggi! Jaemin pasti belum sembuh total.
"Gue gapapa. Jangan ganggu. " Ujar Jaemin, dengan tatapan sinisnya.Yoora sudah tau Jaemin akan seperti ini, makanya ia mencoba untuk kebal.
Yoora hanya tersenyum.
"Hahh, kenapa Jaemin bisa manis seperti ituu. " Gumam Yoora dalam hatinya.
Padahal jelas jelas Jaemin marah, tapi dihadapannya Jaemin sangat manis. Aneh.Pulang sekolah
"Hei, gimana hari ini?" Ujar seseorang sambil memerangku bahu Yoora.
Yoora pun tersenyum karena mengenali suara siapa itu."Biasa aja sih, cuma kamu tau gak Jen? " Yoora menggantungkan kalimatnya.
"Tau apa? " Tanya Jeno kebingungan."Aku dijodohin. " Ujar Yoora.
"HHAHHH?! " Jeno pasti kaget dengan pernyataan itu. Tidak ada angin tidak ada hujan tiba tiba dijodohkan.Yoora hanya mengangguk untuk meyakinkan Jeno.
"Sama siapa? Kok bisa?? " Tanya Jeno masih dengan ekspresi muka yang kaget.
"Sama anaknya temen papa, cuma buat kerjasama antar kantor. " Jelas Yoora dengan datar, sudah capek sedih."Terus Jaemin? " Tanya Jeno.
Yoora menaikan kedua bahunya, yang berarti ia tidak tahu.Jeno juga ikut sedih mendengar cerita Yoora. Dia masih SMA, harusnya anak seumur Yoora itu belajar, dan menikmati masa muda. Tapi Yoora? Dia harus mengurus suaminya itu.
Kalau menikah pasti akan mempunyai rumah sendiri kan? Itu juga akan menjadi tanggung jawab Yoora.
"Udah gausah dipikirin lagi. Gue antar pulang ya? " Ujar Jeno lalu menghelus surai hitam rambut Yoora.Yoora menaiki motor ini lagi. Benar kan? Ia akan sering menaiki motor ini.
-
"Hm, ini orang yang lu suka dek? " Tanya Jaehyun sambil membawa lap basah.
"Bukan kak, aku Jeno. Sahabat Yoora. " Jelas Jeno.Jaehyun hanya mengangguk.
"Ra, gue duluan. Permisi kak. " Ujar Jeno lalu menjalankan sepeda motornya.Jaehyun memang sedang membersihkan mobilnya, makanya ia membawa lap basah kemanapun.
"Gimana hari ini? " Tanya Kak Jaehyun lalu mensejajarkan wajahnya dengan wajah adiknya."Aku udah gamau ngomongin itu lagi kak. Aku mau tenangin diri dulu, boleh kan? " Ujar Yoora.
"Boleh dongg, maafin kakak ya? " Ujar Jaehyun lalu menuntun Yoora untuk bersandar di dada bidangnya itu."Ntar malem temen temen kakak mau dateng nih, kamu ikut gabung aja biar rasa stressnya ilang. " Ujar Jaehyun diblas anggukan oleh Yoora.
Yoora pun memasuki rumah, meninggalkan kakaknya yang belum selesai menyuci mobilnya itu.
"Anak mama udah pulang, sini sayang. " Ujar Mama Tiffany dari arah dapur.
Yoora pun menuruti yang mamanya pinta."Kenapa Ma? " Tanya Yoora baik baik. Ia tidak dendam dengan orangtuanya, itu bisa saja pilihan yang terbaik untuk hidupnya.
"Kamu temuin anak yang mau dijodohin sama kamu ya? Mama mohon.. " Kalau sampai mama Tiffany memohon seperti ini, Yoora bagaimana bisa menolak?"Jam 6 malam, di sungai Han. " Ujar mama Tiffany.
"Aku kesana. " Ujar Yoora lalu pergi ke kamarnya.Membanting tubuhnya ke kasur king size nya.
"Huh.. Hari yang berat. " Ujar Yoora.
Jam sudah menunjukan pukul lima sore. Yoora harus cepat cepat membersihkan diri lalu pergi ke tempat yang sudah mama beri tahu.Yoora memakai sweater karena ia tahu angin malam tidak bagus untuk kesehatannya.
"Kak, anterin aku yuk! " Pinta Yoora.
"Mau kemana emang? " Tanya Jaehyun."Ketemu cowo yang dijodohin sama aku. " Ujar Yoora.
Jaehyun pun mengangguk."Yoora sebentar, mama kasih tau ya. Nama panggilannya Nana, hari ini dia pake kaos hitam. Inget ya! " Ujar mama Tiffany lalu menjepitkan pita di rambut Yoora.
"Biar manis. " Ujar mama Tiffany.
Yoora pun tersenyum.-
"Udah sampe nih, mau kakak temenin sampe ketemu orangnya gak? " Tanya Kak Jaehyun.
"Gausah aku udah gede. " Ujar Yoora, Jaehyun juga mengerti soal itu."Yaudah, temen kakak udah mau dateng, kalo mau pulang bilang kakak." Ujar Jaehyun lalu melakukan mobilnya yang sangat mengkilap karena baru dicuci.
Yoora pun berjalan, menyusuri sungai. Sampai ia bertemu seseorang yang tidak asing baginya.
"Jaemin? Kamu ngapain disini?" Tanya Yoora, iya dia bertemu Jaemim disini."Nunggu orang. " Jawab Jaemin.
"Sama dong, aku juga lagi nunggu orang. " Ujar Yoora."Nana yang mana sih! Ngerepotin aja. " Gumam Yoora.
Jaemin pun binggung.
"Nana? Kamu tau dari mana panggilan aku? " Tanya Jaemin."Kam-kamu Nana?! "
"Jadi lo Ara?! "• TBC •
Hayolo ada apanihhh...
Jangan jangan oh jangan jangann..
Hmm.. Kelanjutannya besok ok?Outfit Nana ^^
Boyfie banget TT_TT
GAKUAD AUTHOR TUHH
-
Btw, selamat hari raya idul fitri buat yang merayakan! 💚✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Predictilove | Na jaemin
FanfictionGimana rasanya dijodohkan dengan orang yang kamu cintai? Start : 27 Mei 2020