" Kamu kenapa Tam?"
Tiara melihat Tama cuma mengaduk-aduk mangkok Sup buahnya." Tama!!" Panggil Tiara
" Iya, maaf"
" Kamu ada masalah?" Tiara melihat raut murung pada wajah Tama
" Tidak, hanya capek saja" Jawab Tama dengan senyum, jangan sampai Tiara tau masalah yg sebenarnya.
" Kamu bohong, sinar matamu kosong, kamu pasti ada masalah, ceritakan padaku jika berkenan!" Tiara menyelidik
" Aku nggak apa-apa, cuma ada sedikit masalah di kantor " Ucap Tama bohong.
" Baiklah.." Ujar Tiara kemudian melanjutkan menikmati Sup buahnya, sesekali ia melirik wajah ganteng Tama.
*******
Seperti biasa, Tiara berangkat kerja menaiki motor kesayangannya, entah kenapa dia lebih suka naik motor daripada naik mobil yg dibelikan Ayahnya sebagai hadiah ulang tahunnya tahun lalu.
Selesai memarkirkan motornya, Tiara berjalan menuju ruangan praktek, tiba-tiba ia tersentak, merasakan sebuah tangan membekap mulutnya lalu menyeretnya, pandangan tiba-tiba gelap, matanya tertutup sempurna.
**
Tama berada di ruangan kerjanya, ia sibuk dengan perusahaan barunya untuk melakukan promosi dan kerja sama pada perusahaan lain.
" Tam" Seorang lelaki muda masuk ke ruangannya tanpa mengetuk pintu.
Tama meliriknya sekilas kemudian tetap melanjutkan fokus di laptop." Tam.." Panggil lelaki itu, kemudian menyulutkan sebuah rokok. Dia menikmati rokok sambil menatap Tama yg sedang fokus.
" Tam.. "
" Diam.. Sedikit lagi!" Bentak Tama membuat kawannya diam.
Tidak lama Tama menutup laptopnya dan menatap kawannya yg duduk di depannya.
" Usaha Papamu sangat berkembang pesat, kenapa kamu malah tidak mau meneruskannya?" Tanya Aldo
" Usaha Papa tetap aku teruskan, tapi aku juga ingin punya usaha yg aku rintis dari awal sendiri " Jawab Tama
" Dari dulu kamu memang selalu ambisius!" Aldo terkekeh
" Tumben pagi-pagi kesini?" Tanya Tama
" Hanya mampir, tadi baru saja nganter nyokap..Ohh ya...permainan Nensy sangat baik, rasanya tak mau berhenti" Bisik Aldo pelan
" Brengsek!! kamu suka? jadikan saja istrimu!" Jawab Tama enteng
" Tidak lah, aku tidak mencintainya hanya menginginkannya, kamu juga suka kan dengan permainannya?"
Aldo mengerlingkan matanya" Dia ganas di ranjang!!"
Ucap Tama membuat mereka berdua terbahak" Aku pulang dulu, nanti malem kutunggu di tempat biasa!". Aldo langsung berjalan keluar tanpa menunggu jawaban Tama. Tama hanya tersenyum.
Ia mengambil ponselnya, pesan sejak pagi yg dikirimkan pada Tiara tidak juga terbalas, ini tidak biasa. Kenapa Tiara? Apakah sakit? Apakah ponselnya lowbat? Apakah baik-baik saja? Pikiran Tama mulai tidak enak
Dia kepikiran untuk melacak GPS di ponsel Tiara, matanya membelalak ketika melihat GPS Tiara sedang melakukan perjalanan ke sebuah gunung. Apa Tiara akan camping? Kemarin kok tidak cerita, padahal apapun kegiatan Tiara pasti akan diceritakan pada Tama. Dia segera menelepon CS Rumah Sakit tempat Tiara berdinas.
" Selamat Siang"
" Selamat siang, ada yg bisa saya bantu Pak?" Suara pada seberang telepon
" Apakah Dokter Tiara hari ini ijin tidak masuk?"
" Oh, iya Pak.. Dokter Tiara sampai sekarang belum datang, tidak ada kabar juga "
Degg..
Rasanya seperti tersentak, perasaannya makin terasa tidak enak" Baik terimakasih.."
Tutup Tama. Kemudian dia segera menyambar kunci mobilnya.**
Tiara membuka matanya, ia mengerjap beberapa kali untuk memulihkan kesadarannya, ia berada di sebuah mobil. Di kursi kemudi sudah ada seorang pria dan jok sampingnya ada seorang wanita.
" Siapa kalian?"
Suara Tiara membuat si wanita menoleh ke arahnya. Kemudian tersenyum menyerigai.
" Sudah sadar?"
" Nensy.. "
" Ah, rupanya kau mengenalku, dasar perempuan sok suci!!" Hardik Nensy.
" Kamu bawa aku kemana?" Tiara mulai sadar, dia sedang dalam keadaan terancam. Ia melihat jalan sekitar seperti berada pada sebuah hutan.
" Tenang saja, aku akan membawamu untuk merasakan sesuatu yg menyenangkan!" Ujar Nensy.
Tiara teringat akan ponselnya, siapa tau ada yg bisa menolongnya. Ketika ia menemukan ponselnya di dalam tas, tiba-tiba tangan Nensy merampasnya.
" Oh, kamu mau ngapain?"
Nensy merebut ponsel Tiara, ia kaget melihat beberapa pesan yg Tama kirimkan untuk Tiara, seketika ponsel Tiara dimatikan oleh Nensy." Tidak akan ada yg menolongmu, termasuk TAMA!! CAMKAN, DIA MILIKKU!!"
PLAKK..
Nensy langsung menampar wajah mulus Tiara. Dia sangat iri dengan kecantikan yg dimiliki Tiara, apalagi sampai membuat Tama tergila-gila padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjuangan Cinta Pratama
RomanceKisah ini sekuel dari cerita "Masih Mencintaimu". Kisah tentang Tama, Pratama Resky Yudhianto. Anak dari Gandhi dan Delisa. Dalam perjalanan hidupnya, ketika dia harus menerima kenyataan bahwa ada kisah rahasia dibalik kelahirannya di dunia yg dise...