Jebakan

72 2 0
                                    

Tama dan Noval berada pada sebuah cafe di pinggir pantai, mereka sengaja ingin berlibur sejenak menghilangkan penat beberapa hari ini.

" Kemana Aldo?" Noval celingak celinguk mencari Aldo, Tama hanya menanggapi dengan menggerakkan bahunya mengisyaratkan ketidaktahuan. Ia asyik dengan ponselnya.

" Permisi, silakan diminum.. Ini ada produk baru dari cafe kami" Ucap seorang pelayan lelaki memberikan sebuah botol minuman soda.

" Kami tidak pesan" Ujar Noval

" Ini gratis untuk pengunjung di hari sabtu dan minggu" Ucap pelayan itu ramah

" Oh terimakasih" Ucap Noval dengan senyum.

Tidak lama Aldo datang dengan tergopoh-gopoh, ia tampak berkeringat dengan wajah sedikit kesal.

" Kamu darimana?"
Tanya Noval melihat ekspresi Aldo seperti baru saja dikejar banci

" Aku barusan berantem sama orang"
Ucap Aldo dengan nafas ngos-ngosan, membuat Tama langsung meletakkan ponselnya kemudian fokus menatap Aldo.

" Kenapa lagi?" Tanya Tama

" Aku nggak sengaja ketemu cewek cantik, ya aku ajak ngobrol lah...Tiba-tiba datang suaminya" Jelas Aldo, langsung disambut gelak tawa Tama dan Noval bersamaan.

" Kamu dipukuli?" Tanya Noval.

" Iya, aku lawan lah.. " Aldo langsung meneguk minuman soda di botol yg baru saja diberi oleh pelayan tadi sampai habis tak tersisa.

" Njiirr.. Dihabisin" Decak Noval

" Maaf.. Hauss" Aldo hanya nyengir menanggapi

" Setelah ini kita kemana?"

" Tidur, capek!" Ujar Tama dengan santainya

" Yuk, balik ke hotel!" Ajak Noval diikuti dengan kedua kawannya.

**

Sesampainya di hotel, mereka langsung menuju ranjang yg berukuran king size, Tama dan Noval langsung merebahkan tubuhnya di kasur.

" Aku keluar dulu, panas banget!!"
Ujar Aldo langsung keluar tanpa menunggu jawaban dari kedua temannya.

Entah kenapa Aldo merasa sangat panas, tubuhnya semakin berkeringat, rasanya ingin melepas semua yg ia kenakan. Ia berjalan menuju menuju pintu lift.

TING...

Pintu lift terbuka, matanya membelalak kaget ketika melihat siapa yg baru saja keluar dari lift.

" Nensy.. "

Aldo tersenyum melihat Nensy berada ditempat yg sama dengannya, matanya terus mengamati Nensy yg sangat seksi siang ini, hanya menggunakan kaos oblong warna putih dan hotpans warna krem menunjukkan kaki jejangnya.

" Aldo.." Sapa Nensy dengan senyuman.

" Kamu disini juga?"

" Ya, itu kamarku!" Nensy menunjukkan kamar nomor 107, Nensy berjalan menuju kamarnya, entah kenapa Aldo mengikutinya bagai terkena magnet.

" Aku temani" Ujar Aldo ikut masuk ke dalam kamar Nensy, Nensy mengernyitkan dahinya.

" Masuklah!!"

Mereka berdua duduk di sofa, entah kenapa Aldo melihat Nensy begitu menggairahkan kali ini, ia menatap Nensy dengan buas.

" Aldo..kamu kenapa?" Ujar Nensy sedikit canggung merasakan tubuh Aldo menempel tubuhnya

" Kamu seksi sekali" Aldo tersenyum menyerigai, ia langsung melepas bajunya

" Kamu mau apa Aldo?" Nensy mendorong tubuh Aldo yg seperti kesetanan ingin menerkamnya

Perjuangan Cinta Pratama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang