Kiss

80 4 0
                                    

" Kenapa GPSnya berhenti disini?"
Tama menatap ponselnya yg menujukkan terakhir kali Tiara sedang berada di sebuah hutan lereng gunung. Dia mencoba menelepon ponsel Tiara.

" Sial, tidak aktif!"
Tama segera melajukan mobilnya kencang menuju lereng gunung. Pikirannya sangat berkecamuk.

**

Tiara merasakan sekujur tubuhnya kesakitan, seorang lelaki mendorongnya hingga pelipisnya berdarah. Air matanya luruh tak ada artinya. Suara gelak tawa puas Nensy terdengar meyayat hati.

" Gimana bos?" Tanya lelaki suruhan Nensy itu.

" Lakukan sesuai perintahku!" Nensy tersenyum puas

" Siap bos!!" Lelaki itu menatap wajah cantik Tiara yg sudah tak berdaya.
KREKK...

Lelaki itu merobek pakaian yg dikenakan Tiara, menunjukkan bra terpampang nyata, kemudian membuka paksa jilbab yg Tiara kenakan.

" Jangan lakukan..!!!" Suara Tiara terdengar meyayat hati, tapi itu justru senyum kepuasan Nensy.

" Kamu cantik sekali kalau tak berhijab sayang!" Lelaki itu mulai mendekatkan wajahnya pada Tiara, kemudian mencium bibir Tiara paksa.

" Hemm..ciumanmu buruk sekali!!" Ucap lelaki itu.

" Hai, Hendra nggak usah pake pemanasan segala, kau pikir ini film bokep?" Hardik Nensy kesal, lelaki yg dipanggil Hendra itu hanya tersenyum menyerigai

" Biar dia juga menikmatilah!!" Ujar Hendra. Kemudian Hendra mulai meremas kasar dada Tiara.

" Arhhhgg... " Tiara mengerang kesakitan.

" Kamu pakai rok, lebih memudahkanku sayang" Hendra kembali mencium bibir Tiara, bibir Tiara hanya terkatup membuat Hendra susah untuk melumatnya.

" Buka dong, kamu akan terbiasa!" Ujar Hendra.

Sementara Nensy asyik menikmati kacang goreng sambil melihat tontonan gratis. Hendra berdiri, dia mulai melepaskan celananya. Mata Tiara terpejam. Ia tidak pernah melihat ini sebelumnya.

" Pegang!" Perintah Hendra menunjukkan juniornya. Tiara tetap memejamkan matanya.

" Ayo pegang, ini akan menyenangkanmu!" Hendra sedikit memaksa, ia memegang tangan Tiara dan mengarahkan tangan Tiara pada kemaluannya.

BRUAKKK....

Hendra dan Nensy terbelalak mendapati orang yg baru saja membuka paksa pintu rumah gubuk itu.

BUGG..
Hendra terpelanting jauh, ketika kaki gagah menendangnya.

BUG.. BUG.. BUG...
Darah segar mengucur dari mulut Hendra, ia merasakan serangan bertubi tubi.

" Arhhhgg..."
Pekik Hendra ketika merasakan juniornya ditendang sangat keras, sehingga membuatnya tak sadarkan diri.

" Tama.. " Nensy sangat ketakutan ketika melihat Tama berjalan mendekatinya. Tama menatapnya dengan tatapan buas bagai serigala akan memangsa.

" JANGAN TAMA!!" Teriak Tiara tiba-tiba ketika Tama akan menggerakan tangannya sekuat tenaga untuk menampar Nensy.

" Dia perempuan, jangan sakiti dia!"
Ujar Tiara lagi

" TAPI DIA SUDAH MENYAKITIMU!"
Bentak Tama emosi.

" Jangan Tama, demi aku jangan lalukan!" ujar Tiara lagi. Kali ini Tama menurut. Ia berjalan menghampiri Tiara dengan baju robek tanpa jilbab.
Seketika Tama langsung menggendong Tiara ala brydal style.

" Tama ponselku dibawa Nensy!"

Tama langsung mendudukan Tiara di kembali, ia berjalan menuju Nensy yg masih sangat ketakutan.

Perjuangan Cinta Pratama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang