Setelah pasien sudah mulai berkurang, Tiara mulai bisa menyantap sekotak nasi dengan lauk ayam bakar yg dia beli di gang depan.
( Gimana tadi? Lancar kan?)
Pesan dari Tama( Iya Tam.. Kamu lagi apa?)
( Lagi makan nih sama ayam bakar, kamu udah makan?)
( Kok sama sih. Hehehe lagi makan juga sama ayam bakar)
( Oh ya.. Kan emang jodoh sayang)
Seketika wajah Tiara bersemu merah membaca pesan Tama.
( Gomball terus.. Udah ah mau nglanjutin kerjaan lagi)( Oke sayang, semangat!)
( Kamu juga..)
Tiara kembali meletakkan ponselnya di laci meja kerjanya, dia melanjutkan menghabiskan makannya.
******
" Makan Tahu Lontong yuk!"
Ajak Lusi, rekan seprofesinya." Depan gang?"
" He em.. Yuk!" Lusi langsung menarik tangan Tiara, mereka berdua bertugas jaga malam hari ini.
Sampai di depan penjual Tahu Lontong mereka langsung masuk dan memilih tempat duduk.
" Bang, dua ya.. Pedes!" Pesan Lusi pada penjual
" Siap Bu Dokter!"
Mereka memilih tempat duduk lesehan, cukup ramai Tahu Lontong Bang Slamet ini, karena memang rasanya lezat.
" Jadi besok kamu tunangan sama Tama?"
" Iya, tapi Tama masih di luar kota "
" Makhlumin deh pengusaha sukses tau nggak, beruntung kamu diseriusin sama dia, udah ganteng, kerjaan oke pula"
" Apa sih, udah jodohnya kali, gimana Rendra?"
" Ya.. Kemaren aku cerita sama Rendra kalau kamu mau dilamar sama Tama"
" Reaksinya?"
" Cuek tau nggak sih, nyebelin banget!" Lusi memayunkan bibirnya, mengingat Rendra kekasihnya yg sama-sama seorang Dokter itu tidak juga segera melamarnya.
" Malam Dok!" Sapa seorang lelaki tiba-tiba
" Malam.. Kamu!" Tiara sedikit tersentak dengan kehadiran lelaki itu tiba-tiba
" Iya.. Apa kabar Dokter Tiara?" Sapa lelaki itu dengan senyum manisnya
" Ini pesanannya Dokter cantik"
Bang Slamet penjual Tahu Lontong memberikan 2 porsi pada Tiara dan Lusi." Eh.. Mas Wira.. " Sapa Bang Slamet pada lelaki itu.
" Udah pesenan saya Bang?" Tanya lelaki itu
" Udah itu?" Bang Slamet mengambil sekresek besar bungkusan Tahu Lontong pada lelaki itu, kemudian memberikannya.
" Ini Bang.. " Lelaki itu memberikan uang pada Bang Slamet.
" Makasih Mas.. Buat temen jaga?"
" Iya.. Dah ya Bang" Pamit lelaki itu, kemudian menoleh ke arah Tiara yg ternyata memperhatikannya sejak tadi.
" Duluan ya..." Pamitnya pada Tiara
" Tunggu!" Panggil Tiara, kemudian beranjak menghampiri lelaki misterius itu. Pandangan mereka beradu, saling memandang dengan rasa penasaran.
" Kita bicara di luar!" Ajak lelaki itu seolah paham jalan pikiran Tiara. Lelaki itu berjalan keluar warung diikuti Tiara di belakangnya.
" Kenapa?" Tanya lelaki itu dengan tatapan santainya. Tiara menghela nafas berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjuangan Cinta Pratama
RomansaKisah ini sekuel dari cerita "Masih Mencintaimu". Kisah tentang Tama, Pratama Resky Yudhianto. Anak dari Gandhi dan Delisa. Dalam perjalanan hidupnya, ketika dia harus menerima kenyataan bahwa ada kisah rahasia dibalik kelahirannya di dunia yg dise...