" Langsung pulang?" Tanya Tiara ketika Tama sudah memasuki pekarangan rumahnya.
" Pengen ngobrol sama Ayahmu bentar" Kata Tama
" Ngapain?"
" Pengen ngobrol aja sih"
" Ya udah Yuk!!" Tiara membuka pintu mobil, Tama berjalan mengikuti Tiara masuk rumah.
" Siang Om..Tante.."
Sapa Tama pada orangtua Tiara" Siang Nak Tama, silakan duduk dulu, masa buru-buru sih"
Tama duduk di sofa tamu bersama orangtua Tiara, sementara Tiara masuk ke kamarnya, mandi dan ganti baju.
" Sebentar Tante ambilkan minum dulu ya" Pamit Ibu Tiara
" Gimana kabar Mamamu?"
Tanya Didik lirih kemudian terkekeh kecil" Alhamdulillah baik Om.. " Tama tersenyum
" Senyummu mirip sekali dengan Delisa, gagahmu mirip dengan Gandhi.. Perpaduan yg pas" Didik mengacungkan jempolnya
" Makasih Om.. "
Tama tersenyum tipis, dia menunduk menata hatinya untuk mengatakan sesuatu pada Ayah Tiara.Hening..
" Om.. Rencana...saya sama orangtua saya dua minggu lagi mau melamar Tiara" Ucap Tama membuat Didik tersentak dan Nina yg baru saja datang membawa minuman juga terlihat sedikit kaget.
" Bagaimana Om?" Ucap Tama lagi
" Terserah Tiara saja Nak Tama..kalau saya jelas mau saja" Didik tersenyum tipis
" TIARA..." Panggil Ibunya,
" Iya Bu.. " Tiara segera membuka pintu kamarnya, dia terlihat baru saja ganti pakaian. Dia berjalan menuju ruang tamu.
" Gimana, Nak Tama 2 minggu lagi mau melamarmu?" Tanya Didik, Tiara terpaku.
Dia menatap Ayahnya dan Ibunya bergantian. Kemudian matanya mengarah pada Tama yg juga sedang menatapnya.
" Terserah Ayah sama Ibu saja" Jawab Tiara
" Kamu yg menjalani Tiara, kalau Ayah sama Ibu jelas tidak menolak besanan dengan keluarga Yudhianto"
Didik kembali tersenyum" Kamu yg menjalani, kamu yg harus ngasih jawaban pada Tama" Ujar Nina
Tiara menatap Tama yg wajahnya terlihat menegang, Tiara ingin tertawa saja melihat ekspresi Tama yg seserius ini.
" Iya, aku bersedia " Jawab Tiara
" Bersedia apa?" Tanya Tama yg masih dengan wajah menegang
" Jadi istri kamu"
" YES!" Pekik Tama langsung mendapatkan cubitan dari Tiara, membuat Didik dan Nina terkekeh
" Kayak anak kecil aja sih.." Decak Tiara
*******
" Pak Maaf, ada tamu.. " Kata Lita sekretarisnya.
" Suruh masuk!" Tama terlihat kusut, karena sejak pagi sudah berkutat di depan laptopnya.
" Selamat siang.. " Sapa seorang perempuan muda langsung duduk di hadapan Tama, membuat Tama melongo menatap kehadirannya tiba-tiba.
" Renita... " Ujar Tama tak bisa menyembunyikan ekspresi kagetnya
" Apa kabar kamu, Tam?"
" Baik, kapan kembali?"
" 2 minggu yg lalu.. Susah aku hubungi kamu, ganti nomor ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjuangan Cinta Pratama
RomanceKisah ini sekuel dari cerita "Masih Mencintaimu". Kisah tentang Tama, Pratama Resky Yudhianto. Anak dari Gandhi dan Delisa. Dalam perjalanan hidupnya, ketika dia harus menerima kenyataan bahwa ada kisah rahasia dibalik kelahirannya di dunia yg dise...