"Ya sudah kalo begitu kalian boleh pulang. Untuk kamu Naura jangan lupa untuk latihan." Guru itu pun langsung pergi.
Naura menghembuskan nafasnya dan memasukan alat tulisnya ke dalam tas.
"Kenapa Nau? Muka lo kusut banget, kaya baju gak di gosok aja."
"Yakan gue tadi di suruh buat nyanyi di acara nanti, suara gue kan gak bagus." Cemberut Naura.
"Suara lo bagus kok Nau, gue yakin lo pasti bisa." Pasya menepuk pelan pundak Naura memberi semangat.
"Kalo gue gak bisa gimana? Ntar yang ada mereka semua ngetawain gue lagi, kan gak lucu Sya."
"Lo itu harus yakin sama diri lo sendiri, gue yakin 100% lo pasti bisa. Kan ada si Naufan juga yang ngajarin lo pasti."
"Oh iya ya, gue kan di suruh nyanyi sama Naufan, baru keinget gue." Naura menepuk jidatnya.
"Hadeuh lo itu pelupa banget sih."
"Ya udah pulang kuy."
"Kuy, pasti nyokap udah nungguin."
Mereka berdua pun keluar dari kelas menuju ke depan gerbang sekolah.
"Yah gue kira nyokap gue udah nungguin."
"Makanya jangan ngomong dulu kalo gak pasti."
Tak lama kemudian handphone nya Pasya bergetar, ada notif pesan masuk.
Mama sayang❤️
Pasya
mama gak bisa jemput
Mobil mama mogok
Lagi di bengkel
Yaudah deh ma
Pasya naik taksi online aja
Yaudah hati-hati ya
Iya ma
Bye sayang
Bye
(Read)Pasya menyimpan handphone nya kedalam tas.
"Kenapa Sya?"
"Nyokap gue gak bisa jemput, katanya mobilnya mogok lagi di bengkel."
"Oh yaudah, lo bareng gue aja." Ajak Naura.
"Gak usah Nau, gue naik taksi online aja deh."
"Gak ada penolakan, nah tuh abang gue udah dateng." Mobil Rendy pun berhenti tepat di hadapan mereka berdua.
"Bang anterin Pasya pulang dulu ya. Kasian nih yayang beb lo kalo gak di anterin." Katanya sambil tersenyum jahil ke arah Pasya.
"Oh yaudah bareng aja." Ajak Rendy.
Sebelum Pasya menjawab, Naura terlebih dahulu menarik tangannya untuk masuk ke mobil.
•••
Selama perjalanan tidak ada yang membuka suara.
Hening.
Namun keheningan itu di pecahkan oleh Rendy yang bertanya kepada Naura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Basket dan Voly
Teen Fiction"gak segampang itu Lo minta maaf sama gue" laki-laki itu mengernyitkan dahinya "terus gue harus gimana? jungkir balik lapangan" Naura mendribble bola basketnya "gue tantang Lo main basket gimana?" tanpa pikir panjang laki-laki itu pun menyetujuiny...