Naura kini sedang berada di kamarnya dan sedang menonton drakor kesukaannya.Tak lama kemudian handphone Naura berbunyi, notif dari Pasya.
Naura pun membuka handphonenya.
Pasya tai
Nau, gue kerumah lo ya?
Ngerjain tugas yang di
Kasih tadiGue gak bisa ngerjain sendiri
Gak ngerti gue
Hehehe 😅
Lo ganggu gue aja deh
Orang lagi nge drakor juga
Yaudah cepetan
Ntar keburu malem lagi
Makacih Naura ku
Muaaacch❤️
Alay banget sih lo
Gak papa lah sama
Sahabat sendiriLo cepetan kesini
Atau gak akan gue bukain
Pintu buat loIya-iya, sabar napa
Nih lagi otw
(Read)Beberapa menit kemudian Pasya telah sampai di rumah Naura.
"Nau, bukain pintunya." teriak Pasya yang sedang berada di depan rumah Naura.
Tak lama pintu pun terbuka menampilkan sosok Rendy.
"Eh Pasya, cari gue ya?" Tanya Rendy dengan nada menggodanya.
"Nyari Naura kak." Pasya tersenyum manis kepada Rendy.
"Owh, kirain nyariin gue. Naura nya ada di kamarnya noh, masuk aja sana. Kalo gak di bukain dobrak aja pintunya."
"Ngeri amat kak."
"Hehehe, yaudah buruan sana."
"Yaudah, gue ke atas dulu ya."
Rendy hanya mengacungkan jari jempolnya. Dan Pasya pun segera ke kamar Naura yang berada di lantai atas.
Saat sampai di depan kamar Naura, Pasya langsung masuk tanpa meminta izin dari sang pemilik kamar.
"Woii." Pasya yang datang langsung saja mengagetkan Naura.
"Astaghfirullah, gue kira setan tadi. Untung gue gak punya penyakit jantung, kalo gak bisa masuk rumah sakit nih gue."
"Hehehe, maaf."
"Yaudah buruan keluarin buku lo, kita kerjain sekarang, biar cepet selesainya."
"Lo pengen gue cepet-cepet pulang berarti, kalo lo nyuruh cepetan." Pasya mengerucutkan bibirnya.
"Jangan manyun-manyun bibir lo, jelek banget muka lo kalo kek gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Basket dan Voly
Ficção Adolescente"gak segampang itu Lo minta maaf sama gue" laki-laki itu mengernyitkan dahinya "terus gue harus gimana? jungkir balik lapangan" Naura mendribble bola basketnya "gue tantang Lo main basket gimana?" tanpa pikir panjang laki-laki itu pun menyetujuiny...