7.Rooftop

167 32 1
                                    

Hari ini adalah hari yang menyebalkan bagi Naura, pasalnya hari ini adalah pelajaran sejarah dan yang pasti gurunya akan bercerita sampai jam pelajaran berakhir.

Dan itu membuat Naura jengah berada di kelas, karena akan mengantuk jika mendengarkan cerita saja.

"Nih guru ngajar apa ngedongeng sih, bikin orang ngantuk aja." Naura pun meletakkan kepalanya di atas meja dan menelungkup kan kepalanya.

Tak lama kemudian pak Arief memanggil Naura "Naura?" Panggil pa Arief, Naura pun segera bangun dari tidurnya.

"Ah iya pak, ada apa?" Kata Naura sambil menegakkan tubuhnya.

"Tolong kamu antarkan buku ini ke kantor." Perintah pak Arief, dan ini adalah kesempatan Naura untuk keluar kelas.

Naura pun mengambil buku nya dan keluar kelas.

"Misi." Kata Naura saat sampai di kantor.

"Eh Naura, ada apa?" Tanya salah satu guru yang ada di ruangan itu.

"Mejanya pak Arief dimana ya?" Tanya Naura, pasalnya Naura tidak pernah ke kantor dan tidak tau dimana letak meja guru-guru.

"Dekat lemari yang di ujung sebelah kanan." Jawab guru itu sambil menunjuk meja yang di maksud.

"Owh, iya makasih Bu."

"Sama-sama." Naura pun melangkahkan kakinya dan menaruh semua buku itu di meja, setelahnya Naura langsung keluar kantor.

Saat Naura berjalan hendak menuju kelasnya, tiba-tiba ada yang menarik tangannya. Naura yang merasa tangannya di tarik pun terkejut.

"Naufan!" Teriak Naura, dan Naufan langsung membekap mulut Naura.

"Jangan teriak-teriak, ntar ketauan." Peringat Naufan dan melapaskan tangannya dari mulut Naura.

"Lo juga sih, ngapain tarik-tarik tangan gue coba." Naufan hanya menunjukkan deretan giginya.

"Hehehe, maaf."

"Tujuan lo narik tangan gue apa?" Tanya Naura.

"Gue mau ngajakin lo ke suatu tempat, maybe lo belum pernah kesana."

"Emang dimana?" Tanya Naura.

"Ada deh, makanya lo ikut gue dulu." Naufan menarik tangan Naura.

•••

Naufan mengajak Naura ke rooftop sekolahnya.

"Wow keren banget pemandangan nya, kok gue gak tau ya kalo sekolah kita ada rooftop." Naufan dan Naura menikmati semilir angin yang menerpa wajah mereka.

"Lo suka?" Tanya Naufan.

"Suka apa?"

"Ck, pemandangan nya lah."

"Suka banget gue." Naura memejamkan matanya menikmati sejuknya udara.

Naufan duduk di kursi yang telah disediakan disitu.

"Nau." Panggil Naufan.

"Hmm." Naufan menepuk tempat duduk untuk mengisyaratkan Naura agar duduk.

"Duduk sini."

"Gak, gue disini aja mau liat-liat pemandangan." Naufan menghampiri Naura dan membawa kursinya tepat di mana Naura berdiri.

Basket dan VolyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang