Naura terbangun dari tidurnya dan langsung mandi. Setelah selesai Naura memakai baju seragam sekolahnya dan menuju dapur untuk sarapan.Namun dilihatnya abangnya itu tidak ada belum, langsung saja Naura memutar balik badannya menuju kamar Rendy.
Naura membuka pintu kamar Rendy untuk membangunkan abangnya itu. Namun saat Naura masuk tidak ada abangnya di dalam kamar.
"Ha? Kemana nih abangnya gue?" Naura mengernyitkan dahinya bingung.
"Perasaan di bawah tadi gak ada deh, terus kemana tuh orang?" Naura kemudian melihat jam dinding yang terpampang di dinding kamar abangnya itu.
Saat melihat jam dinding itu Naura langsung membulatkan matanya.
"ABANG!!!!!!?"
"KENAPA ABANG GAK BANGUNIN NAURA!!!!?"
"KENAPA ABANG NINGGALIN NAURA!!!!?"
Teriak Naura sekeras-kerasnya dan bergegas turun ke bawah, tak lupa ranselnya.
Naura berlari menuruni anak tangganya.
"Naura, sarapan dulu nak." Tegur mamanya.
"Gak usah ma, Naura sarapannya nanti aja di sekolahan. Naura udah telat ma, Naura berangkat dulu ya." Naura salim kepada mamanya dan langsung berlari keluar rumah.
"Mang Sadri, ayo berangkat mang."
"Iya non." Mang Sadri pun langsung mengangguk dan menancap gas setelah Naura masuk mobil.
Di sepanjang perjalanan Naura terus mengoceh.
"Mang cepetan, Naura udah telat nih." Naura menepuk bahu sang supir nya itu.
"Iya non sabar, orang sabar di sayang Tuhan."
"Aduh mang, Naura ini udah telat. Kalo mau siraman rohani nanti aja ya mang."
Supir nya pun hanya cengengesan dan fokus kembali menyetir mobil.
•••
Setelah beberapa menit menempuh perjalanan, akhirnya Naura telah sampai di sekolah dengan gerbang yang sudah tertutup.
Tak pikir panjang, Naura pun langsung lewat ke pintu belakang sekolah agar bisa masuk.
Setelah sampai disana, Naura mengutip dulu apakah ada guru atau tidak. Dan syukurlah tidak ada guru.
Naura pun langsung masuk lewat pintu belakang dan menyusuri koridor kelas yang sepi, karena sedang KBM.
Di sepanjang koridor Naura mengumpat kesal dan menyumpah serapan kepada abangnya itu.
Saat sampai di muka kelas Naura pun gugup dan keringat sudah bercucuran di dahinya.
"Duh, ketok gak ya?" Naura berbicara kepada dirinya sendiri.
"Ketok aja deh." Naura pun mengetuk pintu kelasnya namun tidak ada sahutan dari dalam.
Naura pun memberanikan diri untuk membuka pintu kelasnya.
"Astaga Naura, gue kira siapa tadi." Kata Raka salah satu siswa yang ada di kelasnya.
Semua orang pun menghembuskan nafasnya lega.
"Lo kenapa telat Nau?" Tanya Pasya saat Naura sudah duduk di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Basket dan Voly
Teen Fiction"gak segampang itu Lo minta maaf sama gue" laki-laki itu mengernyitkan dahinya "terus gue harus gimana? jungkir balik lapangan" Naura mendribble bola basketnya "gue tantang Lo main basket gimana?" tanpa pikir panjang laki-laki itu pun menyetujuiny...