3.Hari yang sial

338 36 1
                                    


Habis dari cafe tadi Naufan langsung mengantarkan Naura untuk pulang. Setelah beberapa menit perjalanan mereka sampai di depan rumah Naura.

"Udah sampe nih, lo mau turun atau gue bawa pulang ke rumah gue?"

"Oh udah sampe, ya gue turun lah masa gue kerumah lo."

"Makanya jangan ngelamun di jalan ntar kesambet."

"Siapa yang ngelamun juga." Elak Naura "Yaudah gue masuk ya, thanks udah nganterin gue."

"Hmm, gue balik."

"Hati-hati lo di jalan, jangan ngelamun ntar kesambet." Kata Naura meniru kata-kata Naufan tadi.

"Dasar plagiat, ngikut-ngikut kata-kata gue."

"Biarin wlek." Naura menjulurkan lidahnya.

"Serah lo deh, asal lo bahagia." Katanya sambil menancap gas bersiap untuk pergi dari rumah Naura.

"Hati-hati di jalan." peringat Naura.

"Iya-iya bawel lo, see you tomorrow."

"Emang kita ketemu bakalan ketemu besok?"

"Bacot lo, masuk sana." Perintah Naufan yang sudah lelah berdebat dengan Naura.

"Yaudah gue masuk." Naufan pergi dari rumah Naura, namun sedari tadi ada dua pasang mata yang sedang menatap mereka.

Saat Naura ingin masuk sudah ada Rendy abangnya di muka pintu. "Ngapain lo bang di muka pintu? Abis ngintipin orang ya?"

"Sama siapa lo tadi? Pasti lo sama pacar lo ya?" Tebak Rendy.

"Sok tau lo, itu temen gue."

"Temen apa temen?" Kata Rendy sambil menggoda adiknya itu.

"Ih orang cuma temen juga gak percaya banget sih jadi orang." Kesal Naura sambil menaiki tangga rumahnya.

"Ok, fine gue percaya."

•••

Bukannya mandi Naura malah memilih barbaring di kasurnya tanpa melepas seragam sekolahnya. Setelah setengah jam Naura rebahan dia pun pergi ke kamar mandi dan mandi.

Setelah selesai Naura langsung turun ke bawah dan makan malam bersama.

"Malam mah, pah." Sapa Naura kepada kedua orangtuanya.

"Malam sayang, sini duduk makan."
Naura pun duduk di tempatnya.

"Ekhem gue gak disapa gitu."

"Kok kaya ada yang ngomong ya, perasaan mama sama papah gak lagi ngomong deh." Naura pura-pura tidak melihat abangnya itu dan setelah itu abangnya langsung menggelitiki perut Naura.

"Aaaa, stop bang gue gak kuat." Teriak Naura sambil tertawa karena rasa geli di perutnya itu.

"Ini akibat lo nyuekin abang sendiri." tangan Rendy masih saja menggelitiki perut Naura "Ampun bang." Kedua orangtuanya hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah kedua anak mereka.

"Rendy, Naura, stop bercandanya makan yang bener." Lerai mamanya.

•••

Setelah acara makan malam selesai Naura langsung pergi ke kamarnya dan tidur. Karena mata Naura sudah mulai terasa berat.

Kemudian Naura terbangun jam 05.15 pagi dan langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai Naura melaksanakan shalat subuh dua rakaat. Lalu setelah itu Naura sudah siap dengan seragam sekolahnya.

Basket dan VolyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang