Diam)1

7.6K 425 6
                                    

Meskipun dah end, tapi aku harap masih ada yang vote:)😉

Maaf jika ada typo🍎

()

Hujan deras mengguyur kota ini. Suho yang tengah berdiri di balkon kamarnya pun merasa kedinginan saat sedikit demi sedikit air mengenainya. Ditambah angin malam yang terasa menusuk kulitnya.

Tak ada yang istimewa. Semuanya berjalan begitu saja.

Ia melangkahkan kaki untuk memasuki rumahnya. Melihat istrinya yang sudah tertidur pulas dan dengan posisi memunggunginya. Suho menarik nafas dalam, lalu membuangnya. Ia membaringkan tubuhnya disamping sang istri, dan memunggungi wanita itu juga.

Pernikahan yang dilandasi dengan perjodohan. Awalnya Suho ingin menolak, tetapi akhirnya semua itu terlaksana. Dan, usia pernikahan mereka sudah tuju bulan. Berarti, lima bulan lagi adalah aniversary yang pertama untuk mereka.

Jika kalian bertanya, apakah Suho dan istrinya pernah melakukan hal-hal yang biasa suami istri lakukan? Jawabannya adalah tidak pernah. Bahkan hanya sekedar bertegur sapa pun mereka hampir tak pernah melakukannya.

Dan sialnya, Suho mulai menaruh rasa pada istrinya. Ia mulai mencintai istrinya yang dingin itu.



()

Ketika alarm sudah bebunyi, maka saatnya untuk Suho bangun. Dan seperti biasa, ia tak akan menemukan istrinya. Karena istrinya pasti sedang bersiap-siap.

"Hah..... pagi yang segar setelah hujan tadi malam," ujarnya menatap sinar mentari pagi.

Pintu kamarnya terbuka, menampilkan istrinya dengan pakaian yang sudah rapi. Istrinya itu berjalan menuju almari, dan mengambil tas, lalu keluar.

Suho menghela nafasnya. Ia pergi ke kamar mandi dan kemudian membasahi badannya dengan air. Setelah mandi, ia berganti baju dan berjalan menuju ruang makan. Disana istrinya sudah menunggu.

"Pagi," Suho memberanikan untuk menyapa.

"Hm," balas istrinya dan menyajikan makanan untuk suaminya itu.

Mereka makan dengan keheningan. Setelah itu, mereka pergi ke kantor masing-masing. Suho mengelola perusahaan keluarganya sendiri, dan istrinya masih bekerja di perusahaan saudaranya.

"Pagi Tn. Kim," sapa Chen padanya.

"Perasaan lo juga Tn. Kim deh," ujar Suho dan Chan hanya menggaruk tengkuknya.

Chen adalah salah satu sahabat yang merangkap menjadaji sekertari Suho, sekaligus orang kepercayaan.

"Gimana sama pertemuan dengan kak Xiu?" Tanya Suho.

"Kak Xiu hari ini akan pulang, makanya besok lo udah bisa ngatur jadwal ketemu dia," ujar Chen.

"Baguslah, oh ya. Sekalian Kai dan Jin juga."

"Gampang, ntar gue atur," Chen tersenyum.

"Makasih Chen, lo emang yang terbaik," Suho ikut tersenyum.

"Oh ya, gimana kabar Hana dan istrimu?" Tanya Suho.

"Hana, anak itu akhir-akhir ini nilai ulangannya turun, dan istri gue sehat," jawab Chen.

"Kenapa bisa anak itu nilainya turun?"

"Nggak tau. Gue udah nyoba tanya, ada masalah apa disekolah. Tapi anak itu nggak mau jawab,"

"Sabar, lo harus cari tahu Chen, jangan sampai ada kasus bullying dan sebagainya terjadi." Ujar Suho.

"Iya, gue juga nggak mau kali itu semua terjadi." Chen.

Sebenarnya dalam lubuk hatinya, Chen tahu jika Suho pasti sakit hati ketika membahas tentang keluarga kecil. Karena baik Chen, Xiumin, Kai dan Jin, mereka tahu bagaimana keadaan rumah tangga Suho.

Disisi lain, Suho juga ingin sekali mempunyai istri dan anak seperti teman-temannya. Tapi ia terlalu takut untuk mengatakannya pada istrinya. Sepertinya istrinya itu akan sulit untuk diajak bicara bersama. Apalagi tujuh bulan sudah mereka menjalin hubungan rumah tangga ini.

Suho hanya bisa pasrah dan bernafas berat.








T. B. C.
Semoga suka:)🍎

Diam-endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang