Ambyaarr
"Cie pipinya merah" Kharan tersenyum seraya menyeruput coffe miliknya
"Enggak"
Mereka sangat menikmati makanan yang ada.
Sekali dua kali mereka saling tatapan lalu kembali fokus,tanpa sebab kedua manusia itu pun tersenyum.
"Ehm kalau boleh tau kamu kerja dimana sih" Kharan teringat yang satu ini, pasalnya ia gagal ketemu dengan Raya saat itu.
"Kenapa memangnya?"
"Nggak kenapa napa sih,niatnya biar sering ketemu aja"
Lagi lagi Kharan membuat pikiran Raya melayang,emang dasar kang kerdus."dijawab atuh"
"Ga nentu,kadang di sana kadang disini" ucap Raya yang terlalu mengasihani dirinya.
Kharan pun mengerti.Terpaksa bohong lah,yang sebenarnya itu aku minder ketemu kamu terus terusan,kamu yang amat tamvan dibandingkan aku yang buriq.
"Kenapa nggak masuk ke perusahaan aku aja" Kharan menaiki turun alisnya
Alamak Jang oy..
Mau ngehindarin malah makin lengket ini namanya.Tentu saja itu kesempatan terbesar Raya,pekerjaan tetap yang selama ini ia dambakan.
"Dijamin kamu tidak akan pindah dari KR entertainment"
Tunggu,KR entertainment? Bukannya itu tempat dimana Dara bekerja??
Mengetahui hal itu Raya sedikit ragu,entahlah rasanya akan berbeda jika ia menerima tawaran Kharan.
"Gimana? Mau?"
Raya hanya terdiam
"Ya udah pikirkan dulu,kalau ada niat tinggal hubungi aku" ucap Kharan menggenggam tangan Raya lalu tersenyum. Raya pun ikut tersenyum+denyut jantung melemah.
Skip
"Selamat malam"
Kharan tersenyum ketika membukakan pintu mobil untuk Raya.Tanpa disadari dengan waktu yang sama Dara turun dari taxi. Dara sempat kaget saat melihat mobil Kharan terparkir di halaman kost.
Dan lebih kagetnya lagi saat yang turun itu Raya, sahabat satu kost nya.
Jelas sudah yang dimaksud Aca sebelumnya itu mereka.
Dibilang cemburu iya,marah iya,kaget iya,tapi Dara tetap tidak ingin mencari keributan dengan sahabatnya.
Raya terlebih dahulu masuk kedalam dan diikuti oleh Dara dibelakang saat Kharan telah memasuki mobilnya.
Sekilas Kharan melirik Daya yang juga masuk ke dalam,namun karena terlalu gelap untuk di malam hari,Kharan tak begitu yakin kalau itu Dara. Kharan tak ambil pusing lalu pergi.
Setelah semuanya berganti baju,Aca dengan cepat memasuki kamar Raya. Berharap diceritakan dongen malam ini.
"Kebiasaan nggak ngetuk pintu" ucap Raya
"Udah cepetan bacain dongen,Putri Raya dan pangerannya Kharan" Aca menggoda Raya,yang digoda tersenyum malu.
"Udah larut ini,ngantuk" Raya mencoba ngelak.
"Oh tidak bisa,tidak sopan meninggalkan tamu begitu saja" ucap Dara didepan pintu lalu masuk.
"Aku lihat ada pria tampan mengantarmu tadi" ucap Dara
"Iya namanya Kharan" ups Raya keceplosan.
Tentu membuat Dara semakin tertekan.
Sedangkan Aca hanya bisa terdiam mematung menatap dua orang dihadapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
KHARAN
Novela JuvenilKHARAN. Setelah berkelana di negri orang sedari dalam kandungan, pada akhirnya jodoh tetaplah di negri sendiri. Tanpa disangka sangka, pertemuan konyol itu membuat KHARAN menemukan sosok yang menarik baginya dan selalu membuatnya penasaran. Namun se...