part 16🌛

37 7 6
                                    

Waktu pun telah berganti menjadi malam,dimana malam ini akan terjadi sedikit kejutan.

Kost

Aca dan Dara tengah menyiapkan diri upaya mendatangi undangan yang diberikan Varel.

Jangan heran,sebab Varel menyuruh Dara agar Raya ikut dengannya.

"Ray,kamu serius gak mau ikut?" Tanya Dara bermuka polos,bagaimana bisa dia bertanya seperti itu.

"Kamu tuh ya,udah jelas aku berusaha move on dari dia dan kamu,malah nyuruh aku pergi ke acara itu. Mau kamu apa sih Ra!" Ucap Raya sedikit terkesan membentak Dara.

"Udahlah Dara yang dikatakan Raya itu benar,kita saja yang pergi dan kamu duduk manis aja yah di sini." Ucap Aca membela sahabatnya itu dan mengelus rambutnya.

Bagaimana bisa seorang sahabat membiarkan sahabatnya mengingat kembali akan masa lalu nya?

"Aku nggak habis pikir,kenapa kamu Nerima undangannya Ra?" Ucap Raya mendekati Dara dengan perasaan tidak enak hati.

"Hey,dia mengundang kita,bukankah itu pertanda dia berusaha mendekatimu kembali?" Ucap Dara apalagi jika bukan karena rencana licik nya.

"What? Kamu tidak mengerti atau bagaimana? Jelas jelas aku sudah tidak ingin berhubungan dengannya tapi kamu malah berusaha untuk mengingatnya kembali!?" Raya semakin emosi dengan Dara dihadapannya saat ini.

"Apa salahnya jika aku ingin pergi? Kalau kamu tidak mau pergi yasudah tinggal saja!" Balas Dara

Raya tak habis pikir dengan apa yang dikatakan Dara, bagaimana bisa dia mengatakan hal seperti itu? Sedangkan dia tahu jika Raya tengah berusaha melupakan Varel.

"Kalau begitu kau saja yang berkencan dengannya!" Ucap Raya sedikit membentak Dara,dan ini pertama kalinya raya membentak sahabat nya itu.

"Ya sudah jangan membentak ku!" Ketus dara dan Aca memilih diam sedari tadi

"Aku bukannya marah Ra,tapi..ah sudahlah jangan membahas itu lagi" ucap Raya lagi lagi mengalah. Bukan kali ini saja Raya mengalah,bahkan sudah berkali kali sejak Dara telah bersengkokol dengan Varel.

"Anak itu,kenapa makin hari makin berubah" batin Raya menggelengkan kepalanya melihat sahabatnya semakin berubah.

"Ehm kalau gitu jaga dirimu baik baik yah" ucap Aca tersenyum memberi isyarat agar untuk tenang . Raya pun mengangguk tersenyum

"Apa yang terjadi entahlah,aku pusing dengan dua anak ini yang sama sama saling menyukai satu orang jantan!"
Grutu Aca dihatinya.
.
.
.

Kharan apartemen

Waktu tengah menunjukkan pukul 19:00 WIB yang dimana di undangan tersebut tertera acara akan dimulai pukul 20:00 WIB.

Kharan?

Kini ia tengah memejamkan matanya di sofa dengan perasaan campur aduk. Sekilas ia melirik kearah undangan yang ada diatas meja lalu kembali memejamkan matanya dan membuang kasar nafasnya.

"Betulan gak pergi nih?" Ucap Argie yang belakangan ini sering menginap di apartemen Kharan.

"Menurutmu? Apa aku harus pergi?" Dengus Kharan mengubah posisinya menjadi duduk

"Sudahlah,lebih baik kita bermain PC semalaman" ucap Argie duduk disamping Kharan dengan ciki ciki nya.

"Kau..habis sudah ciki ciki ku" Kharan merebut ciki ditangan Argie.

"Pelit sekali" ucap Argie menatap kesal

"Ehmm bersiap siaplah" ucap Kharan lalu berdiri menuju kamarnya

KHARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang