08:00 WIB
Kharan ApartementKehidupan itu seperti roda yang berputar,kadang diatas kadang dibawah
"Apa? Anda tidak sedang bercanda dengan saya kan?" Ucap Kharan setelah salah seorang karyawannya menunjukkan bahwa saham KR Entertainment mendadak turun
"Maaf tapi memang seperti itu datanya" ucap karyawan itu tertunduk
"Tapi, bagaimana bisa mendadak seperti ini!?" Sedikit bentakan dari Kharan ia pun terduduk di kursinya dan menutup wajahnya dengan kedua telapaknya.
"Keluarlah" ucap Kharan halus karyawan itu pun mengangguk dan berlalu
Sampai disini Kharan masih belum percaya ia pun berusaha menghubungi ayahnya yang berada di Korea Selatan saat ini. Namun telah didahului oleh ayahnya yang menelponnya,Kharan pun segera mengangkatnya.
"Benar,bahkan cabang yang disana bisa saja terancam bangkrut" ucap sang ayah
"Ayah apa tidak ada solusinya?" Ucap Kharan menggigit gigit kukunya
"Sabarlah nak,dan teruslah berusaha sekuat mungkin untuk menaikkan lagi"
"Ayah tenang saja aku akan menangani ini" ucap Kharan walaupun ia merasa tidak percaya diri disamping itu ia juga bingung hendak melakukan apa.
Panggilan pun berakhir,Kharan berusaha menenangkan dirinya sejenak di kursi dan memikirkan sesuatu tapi sama sekali ia tidak bisa menyaring apa pun saat ini .
"Oh ayolah kau pasti bisa!"
Tok tok tok
"Masuklah"
"Segelas coffe,rehatkan sejenak pikiranmu" ucap Dara meletakkan coffe tersebut disamping Kharan
"Terimakasih" senyum Kharan
"Dara,apa kau bisa melakukan sesuatu agar saham kita kembali seperti biasa?" Ucap Kharan tentunya membuat dara senang sebab jarang sekali Kharan meminta bantuan dengan karyawannya,mungkin hal ini first baginya .
"Tentu aku akan berusaha sebisa mungkin agar kita tidak jatuh" ucap dara sedikit memberi semangat
Setelah dara meninggalkan ruangan tersebut Kharan segera mencari sumber permasalahan semua ini
Breaking News
"Salah satu karyawan yang bernaungan pada KR Entertainment telah mendapatkan perlakuan tidak enak"
"Tersangka juga memberi tahu jika perusahaan tersebut tidak membayarnya selama tiga bulan terakhir"
"Tak hanya itu,mereka juga dipaksa bekerja seharian dengan batas istirahat hanya enam jam"
"Namun saat ini tersangka menyembunyikan identitas nya dan untuk saat ini belum ada konfirmasi dari perusahaan tersebut. Tak lepas dari itu saham perusahaan menurun drastis dan ini pertama kalinya saham turun begitu drastis dari semua perusahaan di kota ini"
Kharan mengerutkan keningn dan memijat pelipisnya setelah membaca inti dari artikel tersebut.
"Apa ini! Apa yang mereka bicarakan? Semua,semua tidak benar!"
"Dan,siapa yang membeberkan semua itu? Ini tidak bisa dibiarkan!" Kharan memukul keras mejanya sehingga membuat kepalannya memerah
"Dengar,kalian semua pasti sudah tahu dan salah satu dari kalian adalah pengkhianat. Siapa pun itu orangnya aku tidak akan segan segan membawamu kejalur hukum!" Ucap Kharan tegas dengan tatapan elangnya.
Semua terdiam setelah Kharan beranjak menuju ruangannya kembali.
"Apa kau orangnya?" Ucap Dara menunjuk salah satu karyawan
"Jaga ucapanmu" balasnya
Semuanya kembali terdiam dengan pemikiran masing masing sementara pelaku hanya bersikap seperti biasa tanpa takut sedikitpun.
Varel POV
"Bagaimana?"
"Aman,semuanya berjalan dengan lancar"
"Hah,baguslah aku tak salah memilih orang"
"Bagaimana orang itu?"
"Tenanglah aku akan melindunginya kau hanya perlu mengawasi mereka" ucap Varel tersenyum licik
"Ah aku tidak sabar Kharan berada di genggaman ku,bahkan tadi dia sudah memintaku membantunya padahal dia selama ini tidak pernah seperti itu pada karyawan nya" ucap Dara
"Baguslah,begitu juga denganku aku sudah tidak sabar menyaksikan kedua orang itu" ucap Varel lalu menutup sambungan
Akhirnya rencanaku kali ini berjalan dengan baik. Lihat saja,kau akan bangkrut sejadi jadinya. Lalu setelah itu Raya akan berpindah padaku.
.
.
.
.
"Kamu nggak ngerasa ada yang ganjal di perusahaan kita tidak?" Ucap Raya disela makan nya bersama Aca dan Dara"Tidak,mungkin memang sudah takdirnya" ucap dara tentu merasa baik baik saja.
"Tapi bukankah aneh? Kau tau perusahaan itu ternama" balas raya
"Ya biarkan saja,jika bangkrut kita bisa pindah perusahaan kan?" Ucap dara menaikkan satu alisnya sementara raya terdiam setelah mendapat respon dari Dara.
"Rencana apa lagi yang kau buat Ra!?" Gumam Aca karena ia jelas tau jika dara akan melakukan apa pun untuk mendapatkan Kharan.
Dan sayangnya setelah mengetahui jika mereka sama sama menyukai Kharan,raya masih bisa saja mempercayai Dara. Apa dia tidak berfikir jika ini adalah salah satu rencana terselubung dari dara?
Aishhh
.
.
.
12:00 WIBSetelah mengadakan rapat dadakan,Kharan sedikit lega karena ada sedikit trik agar perusahaan kembali naik. Namun sebelum hal itu terjadi,,Kharan masih tidak tenang sebeab berita semakin meluas diluar sana.
"Aku membutuhkan mu" ucap kharan menarik lengan raya yang teranjak dari kursinya
"Kenapa tiba tiba" ucap Raya setelah mereka tiba di cafe terdekat
"Aku perlu energi lagi" senyum Kharan menatap Raya
"Kalau begitu olahraga saja,bukannya kamu suka olahraga?" Ucap Raya bercanda seraya tersenyum
"Bosan,aku ingin hal baru"
"Contohnya?" Raya menyipitkan matanya
"Melihatmu tersenyum,sungguh energiku langsung penuh jika melihatmu tersenyum" ucap Kharan merayu raya yang tengah tertunduk dihadapannya
Tolong,tolong beri aku kepastian><
"Kamu mau kan berusaha denganku untuk mengbalikan perusahaan kita kembali pada posisinya?" Ucap Kharan serius untuk kali ini.
"Tentu saja,jika sedikit demi sedikit karyawan mengundurkan diri aku akan menetap di perusahaan itu"
Ucap Raya"Terimakasih,terimakasih telah membuatku kembali bersemangat" ucap Kharan tersenyum untuk kesekian kalinya.
Keduanya pun kembali ke perusahaan lalu mengerjakan sedikit demi sedikit strategi yang telah dibuat saat rapat pagi tadi.
Makin kesini makin bosan euy
🌟🌟🌟
💬💬💬Thnks.

KAMU SEDANG MEMBACA
KHARAN
JugendliteraturKHARAN. Setelah berkelana di negri orang sedari dalam kandungan, pada akhirnya jodoh tetaplah di negri sendiri. Tanpa disangka sangka, pertemuan konyol itu membuat KHARAN menemukan sosok yang menarik baginya dan selalu membuatnya penasaran. Namun se...