part 18

35 9 2
                                    

Dengan akting nya yang sempoyongan,Dara merangkul pundak Kharan dan juga Argie sedangkan Aca membawa barang milik dara dengan perasaan Dag dig dug nya bagaiman jika Raya melihat ini.

Raya POV

Baru saja aku hendak tidur namun ketukan pintu itu membuat aku harus buang niat untuk tidur.

Aku pun turun dari ranjang dan membukakan pintu.

Jangan berfikir jika aku akan terkejut saat melihat Dara dirangkulan nya Kharan . Mau bagaimana lagi aku harus menerimanya walaupun itu tidak benar.

Flashback

Ponsel ku berdering dan sekali lagi Varel menggangguku.
Dengan terpaksa aku pun mengangkatnya

"Cepat buka wa mu" ucap nya terkesan memaksa

"Kenapa? Jangan mulai deh" ucapku memijit pelipisku

"Bahkan kau akan terkejut"
Ucapnya membuatku penasaran
Dia pun memutuskan sambungan dengan cepat aku buka pesan darinya dan..

Aku tidak tau apa yang terjadi pada diriku sendiri,aku bahkan tidak mengerti permainan apa yang kalian tunjukkan padaku.

Jikalau aku mengetahui lebih awal akan seperti ini,lebih baik aku menetap di Bandung bersama orangtua ku.

Dimana tidak akan terjadi semua ini,sakit? Sedih? Tersinggung? Apa hak ku dengan semua itu?

Apa serendah ini kah diriku sehingga mereka yang diatas ku dengan seenak jidat memperlakukanku seperti ini?

Sahabat yang kupercayai selama ini,dengan mudahnya melakukan itu dibelakangku. Kalaupun dia menyukainya sama seperti ku,setidaknya jangan seakan akan menunjukkan didepan ku.

Bicaralah dan dekatilah dia secara baik tanpa menyinggung perasaan ku. Walaupun pada akhirnya aku pasti tahu jika kita sama sama menyukai pria itu.

Aku akui,jika statusmu bisa dibilang terpandang dibandingkan aku yang hanya ditawar karena sebuah perasaan bukan sebuah bakat ataupun prestasi.

Sekali saja,apa aku tidak bisa mendapatkan kebahagiaan yang seutuhnya aku miliki?

Papa mama,anakmu merindukan kalian hikss

Author POV

Raya sedikit merasakan hati nya bagaikan ditusuk beberapa jarum,belum pisau ya:)

"Bagaimana? Sekarang sudah terbukti jika pria itu tidak baik untukmu dan kembalilah padaku" pesan Varel melengkapi diatas foto itu
Raya memilih menggeser notif itu dan mengabaikannya

"Hebat" batin raya

"Siapa pemeran utama nya? Woah hebat sekali" ucap Raya dengan senyum menjijikkannya

Flashback off

Kharan dan Varel dengan cepat memapah dara menuju kamarnya setelah mendapat izin dari sang ibu kost.

"Dia minum lagi" bisik Aca seakan mengerti apa yang ada didalam pikiran raya

"Ah Raya?"

"Kamu demam?" Ucap Kharan yang mengabaikan dara seraya meraba kening raya

Degh!

"Tidak,siapa bilang?" Geleng raya

"Tadi dara bilang kalau kamu demam tinggi,dan aku sangat khawatir denganmu" ucap Kharan yang kali ini menggenggam kedua tangan raya

"Sebenci itukah dia padaku?" Batin raya menatap dara lirih

"Ah itu,iya tapi udah mendingan kok" kekeh Raya yang bisa bisanya mengiyakan

KHARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang