Sejak malam itu pikiran Kharan selalu tertuju pada Raya. Daripada ia menganggap hal itu serius lebih baik ia positif thinking.
Dan sejak itu juga keadaan menjadi sedikit canggung saat mereka bertiga berada di kantor baik disengaja ataupun tidak.
Kharan pun tak ingin membiarkan hal itu terjadi,maka ia berusaha mengajak Raya agar makan bersamanya.
"Hai,masih sibuk?" Kharan sedikit menyentuh pundak Raya yang tengah fokus di hadapan komputer nya.
"Ehm tidak terlalu" balas Raya mengalihkan pandangannya dari komputer
"Kalau begitu ayo makan bersama" ucap Kharan
"Hanya kita?" Ucap Raya seperti mencari keberadaan seseorang
Kharan pun mengiyakan"Tapi,apa tidak akan memakan waktu?"
"Tak masalah selagi bersamamu" ucap Kharan berjalan lebih dahulu yang dibelakang pun tersenyum setelah mendengarnya.
Untuk makan siang kali ini Kharan memilih makan diluar kantor dan meminta raya yang memilih tempat yang menurutnya bagus.
"Kamu yakin mau makan disini?" Tanya Kharan seraya menatap spanduk rumah makan masakan Padang yang tentunya sudah tak asing lagi
"Yap,selama ini pasti kamu cuman memakan makanan mewah,kali ini akan ku tunjukkan betapa lezatnya makanan ini dibanding yang kamu makan setiap hari di apartemen" ucap Raya panjang lebar tanpa tersadar Kharan menatap serius ke arahnya.
"Udah? Buruan aku udah lapar" ucap Kharan terkekeh setelah mendengar ocehan raya
Semua hidangan yang ada kini telah memenuhi meja mereka. Di tempat ini memang semua menu dihidangkan sehingga pengunjung lebih leluasa untuk memilih menu yang ada tanpa perlu memesan.
Satu persatu menu tersebut dicicipi dan siapa sangka,Kharan tiga kali nambah. Raya pun tersenyum melihat cara makannya yang terkesan lucu.
"Melihatnya makan saja sudah membuat mood ku membaik" batin Raya dengan menyantap makanannya
Setelah dirasa kenyang keduanya pun saling terdiam akibat kekenyangan.
"Eeee~" raya terkekeh saat Kharan tak sengaja bersendawa
"Aduh keceplosan" Kharan menutup mulutnya merasa malu.
"Gimana? Enak kan?" Tanya raya
"Maja(benar)" angguk Kharan tersenyum
"Ehm apa tidak masalah jika hanya kita berdua disini?" Ucap Raya sedikit gugup
"Apa maksudmu? Kamu nggak lihat ada malaikat disini?dan dia tengah menatap ku sambil tersenyum" ucap Kharan membuat raya sudah merasakan jika akan ada gombalan
"Mana?siapa namanya?" Balas Raya
"Tepat dihadanku,namanya Raya" ucap Kharan tersenyum simpul menatap raya yang tertunduk malu.
Entahlah aku merasa nyaman jika berada di dekatmu. Namun setiap kali aku melihatmu bersama dara,aku merasa tiada artinya diriku dibandingkan dara.
Rasanya ingin kutanya langsung padamu kepada siapa sebenarnya hatimu melangkah? Sialnya aku tak cukup berani menanyakan hal itu.
"Mau singgah dulu nggak?" Tawar raya saat Kharan melirik supermarket saat mereka bertemu.
"Tidak perlu,tapi kalau kamu nawarin aku untuk singgah dihatimu selamanya dengan senang hati aku terima" lagi lagi gombalan mautnya berhasil membuat raya malu yang sekian kalinya.
.
.
.
.Setelah hampir setengah hari lamanya bekerja akhirnya kini waktunya pulang.
"Mau pulang bareng?" Ucap Kharan menghampiri raya
Raya pun ragu hendak menerimanya atau tidak sebab dara disampingnya dengan menatap tidak enak.

KAMU SEDANG MEMBACA
KHARAN
Teen FictionKHARAN. Setelah berkelana di negri orang sedari dalam kandungan, pada akhirnya jodoh tetaplah di negri sendiri. Tanpa disangka sangka, pertemuan konyol itu membuat KHARAN menemukan sosok yang menarik baginya dan selalu membuatnya penasaran. Namun se...