Perusahaan besar itu terlihat seperti kapal pecah, disebabkan oleh pengusaha muda, alias CEO muda pewaris Aland Corp yang mengeluarkan kata-kata pedasnya dari mulutnya itu. Siapa lagi kalau bukan Neandra Alanda.
"Kenapa kalian ngurus beginian saja tidak becus hah?!" bentaknya kepada kepala HRD.
"Maaf Pak, kami tidak tahu kalau dia..." ucap karyawannya mencoba membela dirinya.
"Cepat! Carikan saya sekretaris baru, pilih yang sesuai dengan kualitasnya jangan tampangnya saja!" kata pria itu ketus.
"Baik pak" sahut karyawannya menunduk tidak berani menatapnya.
Memang, Neandra adalah orang yang sangat perfeksionis, siapa yang tidak mengenal CEO muda tampan, kaya raya, tegas, dan sangat disiplin itu.
Dia tidak ingin memiliki sekretaris yang tidak becus, Neandra lebih mengunggulkan kepintaran seorang wanita, daripada bentuk tubuhnya. Kenapa memilih yang cantik namun otaknya nol? Bekerja hanya untuk memamerkan bentuk tubuhnya mereka yang sexy. Neandra sangat benci hal itu, lebih baik memecatnya daripada hanya menambah beban di perusahaannya.
Bahkan, kepala HRD pusing mencari sekretaris yang dapat bertahan dengan sikap bosnya. Dia sangat pemilih, puluhan sekretaris sudah di PHK bulan ini, dimana dia harus mencari sekretaris yang sesuai dengan kemauan bos-nya itu?
Neandra melaju mobilnya kencang menuju arah club, dia selalu mengunjungi tempat haram itu jika mempunyai masalah. Meskipun mamanya selalu melarangnya, namun Neandra adalah anak yang sangat keras kepala mungkin itu adalah turunan dari orang tuanya.
Neandra memarkirkan mobil mewahnya di depan club, dia langsung melempar jas hitamnya di kursi mobilnya, meninggalkan kemeja putih yang sangat pas melekat ditubuhnya. Pria itu melangkahkan kakinya ke arah club, terlihat penjaga club yang memberi hormat kepadanya.
"Selamat malam bos" sapa penjaga club itu.
Memang, Neandra hampir setiap minggu mengunjungi club ini, jadi penjaga itu sangat mengenalnya.
Neandra hanya menatap sekilas lalu pergi melanjutkan langkahnya. Memang, Neandra sedingin itu.Terdengar dentuman musik dengan suara bas tinggi, Neandra melangkahkan kakinya menuju bar, tempat favoritnya melepaskan penatnya.
"Seperti biasa" katanya kepada pegawai bar, sambil merogoh lembaran dalam saku bajunya.
Pegawai bar mengangguk, memang dia sangat hafal dengan minuman apa yang disukai oleh pria kaya raya ini.
"Sayang, ini buat kamu" kata seorang wanita jalang berpakaian sexy, dengan lipstik merah merona mendekat kearahnya. Neandra mengambil gelas itu, langsung meminumnya tanpa memikirkan apapun.
"Cepat pergi dari hadapanku!" bentak pria itu ketus, merasa risih dengan wanita jalang dihadapannya sekarang.
"Kamu nggak mau aku temani malam ini?" kata wanita itu mengigit bibir sensualnya.
"Pergi!" bentak Neandra dengan suara tinggi.
Wanita jalang itu pergi dari hadapannya, mungkin dia tidak ingin mengganggu Neandra yang terlihat kacau hari ini.
00.15 WIB.
Pria itu merasa sempoyongan, mungkin hari ini terlalu banyak meminum minuman haram itu. Biasanya ini jarang terjadi, tetapi kenapa kini kepalanya terasa sangat sakit, dia terus mengumpat di sepanjang perjalanan pintu keluar club.
"Shitt, dasar wanita jalang!" umpatnya sambil berjalan menuju ke arah mobilnya, mungkin wanita itu mencampurkan sesuatu ke dalam minumannya.
Neandra berjalan sedikit demi sedikit sambil memegangi kepalanya. Namun, dia mendengar suara seorang wanita meminta tolong dari sebuah kamar yang biasanya digunakan untuk berbuat zina.
"Tolong siapa pun itu, keluarkan aku dari sini!" teriaknya di balik pintu itu.
Neandra semakin penasaran dengan suara yang ada di kamar kelas VIP itu, tidak biasanya seseorang meminta tolong dari ruangan itu, yang dia ketahui mereka akan sangat menikmati permainan yang dilakukannya, tetapi kenapa sekarang berbeda?
"Tolong! aku mohon, aku dikunci di kamar ini, tolong bantu aku keluar!" kata wanita itu kembali memohon.
Neandra mencoba mendobrak pintu itu sekuat tenaganya. Akhirnya pintu itu berhasil terbuka dan terlihatlah seorang wanita cantik berpakaian minim yang berhasil menggoda iman setiap kaum adam.
"Tuan, aku mohon keluarkan aku dari sini, aku tidak ingin menjadi jalang, bawa aku pergi tuan" pinta wanita itu terlihat senang melihat Neandra membukakan pintunya.
"Kau ingin pergi? Baiklah, puaskan aku malam ini" kata pria itu terlihat dengan kesadaran yang setengah-setengah.
Neandra langsung menutup pintunya, dia berjalan mendekati wanita yang berada dihadapannya.
"Apa maksudmu?" tanyanya gusar.
Dengan sigap Neandra memeluk wanita itu dengan paksa menjatuhkannya di ranjang.
"Kenapa dirimu sangat cantik?" ucap Neandra semakin berani menyentuh wajah wanita itu.
Mungkin ini efek obat perangsang yang diberikan oleh wanita jalang itu pada minumannya.
"Tuan hentikan! Lepaskan aku!" kata wanita itu mencoba melepaskan dirinya. Namun, alhasil nihil, tenaga pria itu sangat kuat, bahkan dia tidak bisa berkutik sedikit pun.
Neandra membuka kancing kemejanya satu persatu, membuangnya sembarang, memperlihatkan dada bidangnya itu.
"Apa yang akan kau lakukan?" tanya wanita itu gusar, melihat pria itu kini menindih tubuhnya, "Lepaskan aku!"
"Diam! Kau milikku malam ini, jadi jangan membantah!" kata Neandra dengan senyuman smirknya.
"Lepaskan aku!" kata wanita itu merengek memukul dada pria itu, namun Neandra semakin kasar kepadanya.
"Diam! dan ikuti saja permainannya" kata Neandra semakin kejam kepada wanita itu. Dia melakukannya dengan paksa tanpa sedikitpun rasa iba kepada wanita yang tidak dikenalnya.
bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Neandra
Romance[Completed] Seorang CEO muda, tampan, kaya raya, pewaris dari perusahaan Aland Corp. Semua wanita sangat menginginkan posisi menjadi istri dari seorang Neandra Alanda, namun sifat pria itu sangatlah dingin, menutup hatinya begitu rapat dengan semua...