🔹Posesif 2🔹

136K 7.3K 82
                                    

Naurie menatap handphonenya, melihat sebuah postingan yang lewat diberanda instagramnya. Terlihat  masakan korea yang sangat disukainya, yaitu kimchi.

"Ckk, kenapa aku ingin makan kimchi sekarang?" ucapnya sembari melihat postingan itu.

Naurie mencoba melihat jarak restoran yang menjual makanan itu, cukup jauh dari kantornya, mungkin dia tidak bisa membelinya hari ini.

"Sial! Kenapa restorannya sangat jauh sekali?" gerutunya melihat alamat restoran itu.

"Huh, memang bukan keberuntunganku" ucapnya kesal.  Naurie mematikan handphonenya, mengubah pandangannya mendongak kedepan. Dan betapa terkejutnya, wanita itu melihat Neandra sudah duduk dihadapannya.

"Sejak kapan kau disini?" tanyanya.

"Cepat keluar bersamaku, ada klien yang harus kita temui!"

"Tapi, bukankah sekarang waktunya istirahat, dan aku--"

"Klien ini sangat penting! Kau bisa menunda waktu istirahatmu"

"Tapi--"

"Cepat waktu kita sangat terbatas!" ucap pria itu keluar dari ruangannya.

Naurie mendengus kesal, mengikuti pria itu. Bahkan Neandra lebih peduli dengan pekerjaannya daripada kesehatan istrinya sendiri. Beginikah perilaku terpuji suami ke istrinya?
Lagipula Naurie sedang mengandung sekarang. Apakah dia tidak mengingatnya?

"Cepat pakai sabuk pengamannya!" 

Naurie mengambil seat belt, namun Neandra langsung memasangkannya. "Begini saja tidak becus!" ucapnya ketus.

Ingin sekali Naurie membungkam mulut pria itu, kenapa dia selalu berbicara ketus kepadanya?

Naurie terdiam sambil mengecek handphonenya. "Kenapa di jadwalmu tidak ada menemui klien hari ini?" tanya wanita itu.

"Apa kau tidak percaya padaku?"

"Maksudku bukan itu"

"Diam! Lakukan tugasmu selayaknya seorang sekretaris!"

Naurie terdiam tidak menyahuti pria judes itu. Dia sangat malas membuka percakapan, dia tidak ingin Neandra membentaknya lagi.

Akhirnya mereka sampai di sebuah restoran yang cukup megah. Mungkin disini tempat menemui kliennya.

"Ayo cepat turun!" bentak pria itu melihat Naurie masih berada di dalam mobil. "Jangan berharap aku akan membukakan pintunya, selayaknya suami idaman seperti di drama korea!"

'Ckk, dasar pria judes!' gerutu Naurie melepaskan seat beltnya.

Biasakah dirinya tenang sehari saja? tidak lagi mendengar bentakan dari pria itu. Hidupnya selalu tegang jika bersama pria itu.

Naurie segera turun dari mobil mengekori pria itu. Terlihat Neandra duduk ditempat yang sedikit sepi.

"Dimana kliennya?" tanya Naurie melihat sekeliling.

"Tidak ada" sahut pria itu santai.

"Apa maksudmu?"

"Aku hanya ingin mengajakmu makan siang, itu saja" ucap pria itu terdengar tanpa dosa.

'Sial! Apa rencana pria itu lagi? Berani- beraninya dia berbohong kepadaku' batin Naurie menatap sinis pria itu.

"Apa kau mau berdiri disana hah? Ayo cepat duduk!" perintahnya.

Naurie duduk di kursi yang berhadapan dengan pria judes itu, rasanya seakan mual melihat wajahnya yang tampak tidak bersalah.

"Selamat siang tuan muda" ucap seorang waiters menghampiri mereka.

Neandra menatap pelayan itu datar,
"Apa mama ada disini?" tanya sambil melihat buku menunya.

"Nyonya baru saja keluar tuan" sahut waiters itu ramah.

"Jadi restoran ini?"

"Iya, milik keluarga Alanda" sahutnya santai.

Naurie terbelak mendengar hal itu, tidak menyangka mertuanya mempunyai restoran semewah ini, "Benarkah? Kalo begitu nanti aku akan belajar banyak resep baru dari mama" ucap wanita itu terdengar senang.

"Tentu, pergunakan kesempatanmu dengan baik, sebelum kau berpisah dariku" sahut pria itu, berhasil membuat ekspresi Naurie berubah seketika.

"Katakanlah, kau ingin makan apa?"

"Terserah, pilih saja sesukamu!" ucap wanita itu terdengar marah.

Setelah beberapa menit kemudian,  terlihat pelayan sudah datang membawakan semua pesannya. 

"Apa kau yang memesan kimchi?"

"Iya, itu untukmu"

"Benarkah?" tanyanya terdengar senang, "Akhirnya aku bisa memakannya hari ini" ucap wanita itu sambil tersenyum.

Terlihat Neandra tersenyum menatap Naurie yang sedang memakan makanan itu.

"Kenapa kau melihatku?" tanya wanita itu risih melihat Neandra menatapnya.

"Kau terlihat sangat cantik" ucap Neandra tersenyum ke arahnya.

"Uhukk, uhukk, uhukk!" wanita itu tersedak.

"Kau harus makan pelan- pelan" ucap pria itu sangat perhatian memberikannya air.

Naurie langsung meminumnya, terlihat Neandra yang masih tersenyum kearahnya. 'Kenapa pria itu terlihat berbeda sekarang?' ketampanannya bertambah dua kali lipat saat tersenyum.

"Aku tahu kau sedang ngidam Naurie, makanya aku mengajakmu kesini"

"Benarkah? Kenapa aku tidak tahu itu?"

"Ckk, kau yang hamil, begitu saja tidak tahu"

Mereka melanjutkan makan siangnya, terlihat satu panggilan yang masuk pada ponsel wanita itu.

Dalam panggilan*

"Halo"

"....."

"Iya, dengan saya sendiri"

"....."

"Benarkah?!" tanya wanita itu sedikit terkejut. "Jadi anda pak Gavin?" sambung wanita itu.

"...."

'Gavin?' batin Neandra setelah mendengar nama pria itu. Terlihat Neandra langsung merebut ponsel istrinya, lalu menjawab panggilan itu.

"Sekretarisku sedang bekerja sekarang, Jangan pernah hubungi dia lagi!" ucap pria itu ketus.

Panggilan berakhir*

Neandra memutus panggilannya, lalu  menekan tanda blokir pada nomor pria itu. Memang, suami yang sangat posesif.

"Dasar pria sialan! Kenapa dia bisa mendapatkan nomormu?!" tanya pria itu terdengar kesal.

"Aku juga tidak tahu" ucap wanita itu menggelengkan kepalanya.

"Apa jangan-jangan kau memberikannya tadi?"

"Tidak, mana mungkin aku memberikan privasiku kepada orang yang tidak aku kenal"

"Baguslah kalau begitu" ucap Neandra sambil mengembalikan handphone wanita itu, "Jangan, pernah bertemu dengan pria itu lagi!"

"Tapi, ada apa dengan Gavin?" tanya wanita itu penasaran.

"Apa kau ingin mengencani pria itu hah?!"

"Tidak! Kenapa kau selalu salah sangka denganku?!"

"Jangan pernah berniat berkencan dengan pria lain, sebelum kau menyelesaikan tugasmu!" ucap pria itu ketus.

Sedangkan Naurie terdiam, tidak menyahuti pria itu.

"Selama kau menjadi istriku, kau tidak boleh menemui pria lain, selain izin dariku!"

"Tapi, aku..."

"Aku tidak ingin dirimu direbut oleh pria itu, kau hanyalah miliku"

Bersambung...

NeandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang