🔹Gelisah🔸

163K 9.5K 637
                                    

Neandra tampak gelisah mencoba latihan berbicara dicermin, sebelum mengatakan hal yang sebenarnya kepada orang tuanya. Meskipun seorang CEO, tapi tetap saja dia terlihat gugup, seperti demam panggung sebelum konser. Padahal cuman tinggal bilang gitu aja.

"Ma, aku..." kata pria itu mencoba melatih berbicara.

Apakah yang akan dipikirkan mereka? Jika putranya yang bejat ini menghamili seorang wanita. Mungkin langsung ditampar, atau diusir dari rumah ini.

Tapi, ini adalah keputusannya, dia akan lakukan demi anaknya itu. Dan akan menerima segala resiko dari perbuatannya ini. Memang, calon ayah yang baik.

"Bang, kita ditunggu sama mama" kata adiknya Neandro, alias saudara kembarnya.

"Lo aja duluan" sahut Neandra menghembuskan nafasnya.

"Lo ada masalah?"

"Hmm, nggak"

"Yakin?"

Pria itu hanya mengangguk.

"Ya udah, kita turun sekarang" ucap Neandra mengajak adiknya turun.

Memang saudara kembarnya sangat tahu, bagaimana sikap abangnya itu, kalo nggak nemuin solusi baru mau cerita.

Terlihat dua pria tampan itu turun bersama menuju ruangan makan. Naira dan Nearlend sangat bahagia kedua putranya kecilnya itu berubah jadi pria dewasa yang sangat tampan sekarang.

"Lihat pa, ganteng banget kan putra kita?" kata wanita itu tersenyum senang.

"Pasti dong, nurun dari papa-nya"

Neandra dan adiknya duduk dihadapannya kedua orang tuanya, biasalah keluarga KB yang sakinah.

"Lihat, hari ini mama buat masakan kesukaan kalian"

"Wahh, pasti enak dong" kata Neandro senang.

Naira mempersiapkannya dengan penuh cinta, memang dia sangat menyayangi kedua putranya itu.

"Gimana enak kan?"

"Pasti lah, kalo mama yang masak pasti enak, iya kan bang?"

Terlihat abangnya masih bengong, dan sang adik langsung menyenggolnya.

"Eh, iya enak" sahut pria itu tersadar dari lamunannya.

Tidak seperti biasanya Naira melihat putranya seperti ini, sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan.

"Kamu ada masalah nak?" tanya Naira.

"Nggak ma" sahut Neandra melanjutkan makannya.

Mereka hanya mengangguk mengerti.

"Apa kalian nggak ngenalin pacar kalian ke mama?" tanya mamanya sekedar basa-basi.

"Apaan sih ma, Andro bentar lagi ke Amerika, jadinya belum punya lah, mungkin si abang ganteng dah punya" sahut adiknya melirik ke arah Neandra. 

"Aku mau bicara" kata Neandra terdengar tegas.

"Mau bicara apa sayang?" tanya Naira terdengar lembut.

"Seketarisku hamil"

"Lalu?"

"Dia hamil anakku"

Prangg!

Gelas yang diambil Neandro langsung terjatuh.

"Apa?!" kata adiknya kaget.

Sedangkan kedua orang tuanya bungkam tanpa suara.

"Iya, dia sedang hamil anakku sekarang, maafkan aku" ucap pria itu terdengar bersalah.

Terlihat kedua orang tuanya masih terdiam.

"Ma, pa, kok kalian diem sih?" kata sang adik yang risih sendiri.

"Ya bagus" sahut papanya.

"Maksudnya?" tanya adiknya tidak mengerti.

"Kita cepat dapat cucu" sahut mamanya terdengar santai.

"Jadi kalian nggak marah kalo abang ngelakuin itu?"

"Nggak, iya kan pa?"

"Lagipula itu sudah terjadi kan? kalian juga udah cukup umur dan jadinya wajarlah kalo hal ini terjadi" sahut Nearlend sangat bijak menyikapi hal itu.

Memang orang tua yang sangat pengertian.

"Ya sudah, mama mau ke kamar dulu ya" kata Naira yang sudah selesai dengan makan malamnya.

"Papa juga" kata Nearlend mengikuti istrinya.

Pasti mereka sangat kecewa. Mana mungkin orang tua yang nggak marah sama kelakuan bejat anaknya kayak gitu.

"Bang, apa ini benar?" tanya Neandro.

Neandra hanya mengangguk.

"Apa dia bener hamil anak lo?"

"Iya, gue juga nggak nyangka"

"Goblok banget sih lo jadi orang, kok nggak pake pengaman sih!"

Neandra menceritakan semua kejadian di malam itu, dan sang adik hanya manggut-manggut gak jelas.

"Sebenarnya gue mau gugurin tuh anak, tapi nggak rela gitu"

"Apa gugurin? menurut gue itu lebih goblok. Apa lo tahu? diluar sana masih banyak yang pengen punya anak, tapi nggak dikasih, sedangkan lo sekali coba langsung berhasil"

"Jadi apa keputusan gue bener?"

"Bener banget, gue bakal dukung lo" ucap Neandro sambil menepuk pundak kakaknya.

Neandra tersenyum mendengar itu.

Bersambung...

NeandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang