🔹Kenyataan🔹

68K 4.1K 276
                                    

Neandra tidak percaya melihat wanita dihadapannya. Wanita yang sangat dirindukannya selama ini.

"Naurie" ucapnya bahagia.

"Maaf, kenapa kau tahu namaku?"

"Aku sangat merindukanmu Naurie" Neandra langsung memeluk istrinya erat. Tiga tahun sudah, dirinya menantikan istrinya kembali.

Wanita itu langsung menjauhkan tubuhnya, "Maaf tuan, Aku tidak mengenalmu"

"Naurie, kau belum mengingatnya?"

"Mengingat apa?" ucapnya bingung.

Neandra terdiam tidak ada yang berubah dari istrinya, Naurie tetap tidak mengingat dirinya.

"Kau adalah istriku Naurie"

"Istri? Tapi, aku belum menikah"

"Naurie, kita sudah menikah, bahkan kita sudah memiliki anak" ucap Neandra berharap wanita itu mengingatnya.

Naurie tampak bingung dengan ucapan Neandra, "Menikah? Anak?"

"Apa kau masih tidak mengingatnya? Tolong Naurie ingatlah kembali, tiga tahun sudah kau melupakan kami"

"Aku mohon Naurie, ingatlah, putramu sangat merindukan dirimu" ucap Neandra memohon.

Naurie tampak berpikir keras dengan ucapan pria itu.

Tiba- tiba, sebuah ingatan terlintas begitu saja dipikirannya, 'Dia itu anakmu, kau sudah melahirkan Naurie, lihatlah ini bekas operasi...

"Arghh! Sakit!" ucap wanita itu memegang kepalanya.

Naurie tidak bisa mengingat apapun yang dikatakan pria itu, apa yang terjadi kepadanya?

"Sakit! Hiks..hikss.." Naurie menangis terisak, merintih kesakitan memegang kepalanya.

"Naurie kau kenapa?" tanya Neandra khawatir.

"Tolong ambilkan obatku! Sakit sekali!" pinta wanita itu.

Neandra segera mencari obat di dalam tas wanita itu.

"Ini Naurie" Neandra memberikan obatnya kepada wanita itu.

Naurie segera meminum obatnya, itu adalah obat penenang saraf, yang selalu dia minum belakangan ini.

"Naurie kau tidak papa?"

"Tolong antarkan aku ke mobil, aku mohon" ucap wanita itu melemah.

Neandra segera mengendong wanita itu, terlihat supir Naurie sudah menunggu disana.

"Apa nona kambuh lagi tuan?"

Neandra terdiam, dia langsung
merebahkan tubuh Naurie di kursi mobil. Dia tidak tahu apa yang terjadi dengan istrinya itu.

Naurie terlihat berusaha mengucapkan sesuatu kepadanya.

"Tolong berikan kartu namamu, aku akan menganti semuanya" ucapnya lemah.

"Naurie, kau tidak perlu menggantinya"

"Cepat berikan"

Neandra segera memberikan kartu namanya.

"Tolong tinggalkan aku sendiri, aku harus istirahat"

Neandra mengangguk, menutup pintu mobil itu, terlihat Naurie memejamkan matanya mulai tertidur. Memang, itulah dampak setelah meminum obatnya.

"Maaf tuan merepotkanmu, ini sering terjadi kepada nona" ucap supir itu.

"Apa yang sebenarnya terjadi dengan Naurie?"

NeandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang