🔹Everything🔹

89.6K 4.9K 181
                                    

Pagi ini terlihat Naurie sedang memasangkan dasi suaminya. Memang, hari ini Neandra akan menemui klien, jadi harus terkesan rapi hari ini. Neandra tersenyum menatap wanita dihadapannya, Namun, terlihat Naurie risih suaminya menatapnya seperti itu.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?"

"Apa aku tidak boleh menatap istriku yang cantik ini?"

Terlihat pipi Naurie merona seketika setelah mendengarnya.

"Sudah selesai" ucap Naurie selesai memasangkan dasinya.

"Aku sangat beruntung memiliki istri sepertimu, kau sangat pandai memasangkan dasi untuk suamimu"

"Hanya itu saja?"

"Tidak, masih banyak lagi, mungkin waktuku tidak cukup untuk mengatakannya" ucap pria itu beranjak kearah cermin. Terlihat dasi yang dipasangkan oleh istrinya tampak sempurna.

"Oh iya, nanti siang aku akan menemui Aurine di restoran, apakah kau mengizinkanku? Jika tidak, aku tidak akan pergi"

"Tentu saja, kau boleh menemui sahabatmu itu"

"Terimakasih Neandra" kata Naurie senang, refleks dia langsung memeluk suaminya.

Neandra tersenyum senang melihat istrinya bahagia.

"Baiklah, aku berangkat sekarang"

"Hati- hati"

"Oh iya, aku lupa sesuatu" ucap pria itu menghentikan langkahnya.

"Ada yang ketinggalan?"

Neandra berjalan kearah Naurie, dia mencium kening istrinya.

"Aku berangkat sekarang" ucapnya menuju kearah mobilnya.

Naurie mengangguk, "Hati-hati" ucapnya sambil melambaikan tangannya, melihat mobil Neandra melaju ke arah jalanan.

Sungguh, dia tidak menyangka, jika hidupnya akan bahagia bersama Neandra, selayaknya pasangan di novel romantis yang pernah dibacanya.

🔹🔹🔹

Siang ini Naurie terlihat bersama Aurine di restoran, memang dia jarang menemui sahabatnya akhir-akhir ini, sekaligus Aurine ingin mengatakan kabar bahagia kepadanya.

Suasana restoran yang sedikit lenggang di siang hari, terlihat hanya beberapa orang yang sedang menikmati makanan mereka.

"Lo mau ngomong apa?" tanya Naurie sambil meminum jus alpukat kesukaannya.

"Gue akan menikah minggu depan" sahut Aurine terdengar santai.

"Benarkah?" tanya Naurie tidak percaya. Mana mungkin wanita ini menikah? Bahkan Aurine tidak pernah mempunyai kekasih.

"Gue nggak percaya"

"Ini undangannya," Aurine menyodorkan kartu undangan kepada Naurie. "Lo harus dateng sama Neandra, dia pasti tahu kalo sahabatnya akan menikah"

Naurie membaca sampul undangan itu, terlihat bertuliskan nama Arvin & Aurine. Memang, Arvin adalah sahabat Neandra sejak kecil, dan Naurie tidak pernah menyangka jika Aurine menikah dengan bos nya.

"Jadi, Lo nikah sama Arvin?"

Aurine tersenyum menampilkan giginya yang rapi. "Apa lo tahu? dia itu sangat baik, bahkan gue belum pernah menemukan pria seperti itu, meskipun dia sangat cerewet, tapi gue mencintainya"

"Akhirnya, hidup gue nggak akan kesepian lagi" ucap Aurine tampak bahagia.

Naurie tersenyum senang, dia tidak pernah melihat sahabatnya sebahagia ini. Memang, semenjak perceraian orang tuanya, Aurine tidak pernah terlihat bahagia seperti ini.

NeandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang