Pagi ini Naurie sudah tampak rapi, memang hari ini rencananya dia akan pergi ke rumah sakit, untuk mengugurkan benih yang ada di rahimnya itu. Memang, hal ini sangatlah tidak diharapkan, Kenapa hidupnya harus hancur begini?
Ayahnya sudah tidak peduli lagi sekarang, dan masalah baru datang lagi, pria bejat itu menjadi bos di tempatnya bekerja, apalagi dia mengandung benih dari pria sialan itu.
"Ohh, God, bunuh saja aku!" ucapnya pasrah dengan keadaannya kini.
"Kau bisa bunuh diri, setelah kau mengugurkan anak itu" kata seorang pria dengan suara baritonnya memasuki apartemennya.
Siapa lagi kalau bukan pria yang menyebabkan semua masalah ini.
"Kenapa kau bisa disini?"
"Apa kau tidak ingat perjanjian kita?"
"Tentu saja, aku sudah siap" kata wanita itu sambil tersenyum.
Neandra terlihat kaget, melihat wanita itu sangat antusias membunuh anaknya sendiri. Tapi, sebenarnya Naurie sangat terpaksa, dirinya seperti memakai topeng dihadapan pria itu.
Coba pikirkan mana ada ibu yang ingin membunuh anaknya sendiri? Mereka juga ingin melihat tumbuh kembang anak mereka bersama orang yang mereka cintai. Tapi, pria ini tidak mungkin seperti itu.
"Baiklah, ayo kita pergi sekarang"
Wanita itu hanya mengangguk mengikuti Neandra. Tidak ada sepatah katapun yang mereka bicarakan didalam mobil, mereka berkelana dengan pikirannya masing-masing.
"Apa kau yakin melakukan ini?" tanya pria itu sekedar basa-basi.
Naurie terdiam, melihat ke arah jalanan. Dia menarik nafasnya dalam-dalam. "Ya, aku yakin" sahutnya.
"Tidak tega-kah kau melakukan itu?"
"Tidak"
"Apa kau tidak merasa ada yang salah melakukan hal ini?"
Naurie terdiam menatap ke arah pria yang lumayan tampan, tapi ternyata memiliki sifat yang kejam.
'Cukup Naurie, jangan pernah tergoda dengan ketampanannya' batinnya mengingatkan.
"Hei, kenapa kau bengong, aku bertanya kepadamu?"
"Apa yang kau katakan tadi?"
"Lupakan saja, kita sudah sampai"
'Apa? Kenapa secepat ini?' batin Naurie.
••••••
Ruangan dokter 🏥
Seorang dokter yang duduk dihadapan mereka. Dia tidak percaya jika pasangan didepannya ingin mengugurkan anaknya.
"Apa kalian yakin melakukan ini?" tanya dokter itu.
"Ya, kami yakin" sahut mereka serempak.
Naurie langsung terdiam, terlihat dia ragu dengan ucapannya tadi.
Dokter itu menghela nafasnya pasrah, "Baiklah, kami akan segera melakukannya, anda bisa tunggu diluar tuan"
Neandra mengangguk, melihat suster mengajak Naurie berganti baju untuk operasi.
"Permisi tuan" kata suster
membawa wanita itu ke ruangan operasi, sedangkan Neandra menunggu di luar.Neandra menunggu di ruangan tunggu sambil memainkan ponselnya. Banyak notifikasi yang masuk di ponselnya, ucapan selamat kepada karyawannya yang baru saja melahirkan. Terlihat foto bayi kecil yang sangat tampan, yang mampu membuat pria itu tersenyum.
"Selamat untuk kelahiran putranya" ketik pria itu, memberikan ucapan selamat juga untuk karyawannya.
"Ayah"
Namun, kenapa dirinya mendengar suara sekarang? Seperti seorang anak kecil.
"Ayah, jangan bunuh aku!" kata seorang anak kecil.
Neandra melihat sekelilingnya, namun tidak ada seorang pun disana.
"Ayah, aku ingin bermain bersamamu"
"Ayah, hentikan semua ini, aku tidak mau mati!"
"Ayah, biarkan aku hidup!"
"Ayah, tolong aku! mereka mau membunuhku!"
Kenapa suara itu terngiang-ngiang ditelinga Neandra?
"Apa itu anakku?" tanyanya tidak yakin.
"Apa semua ini salah?"
"Sial! kenapa aku ingin membunuh anakku!" kata pria itu berlari menuju ruangan operasi.
Neandra mendobrak keras pintu ruangan operasi, bahkan dokter pun terkejut melihat itu.
"Hentikan semua ini! Jangan pernah bunuh anakku!" teriak pria itu.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Neandra
Romansa[Completed] Seorang CEO muda, tampan, kaya raya, pewaris dari perusahaan Aland Corp. Semua wanita sangat menginginkan posisi menjadi istri dari seorang Neandra Alanda, namun sifat pria itu sangatlah dingin, menutup hatinya begitu rapat dengan semua...