🔹Maaf 🔸

158K 8.7K 48
                                    

Kedua orang tua mereka tampak santai mendengar putranya melakukan seperti itu, seharusnya sih langsung diusir dari rumah, nggak pantes dimaafin, tapi ini beda, mereka malah memaafkan putranya yang bejat itu.

Malam ini Neandra ingin bicara serius mengenai hal ini. Meskipun orang tuanya terlihat tenang, mungkin didalam hatinya sangat kecewa. Siapa juga yang tidak kecewa anaknya melakukan hal seperti itu? Kemungkinan akan merasa gagal jadi orang tua.

Neandra membuka pintu kamar orangtuanya.

"Ma, Pa, aku mau bicara?"

"Iya sayang?" ucap mamanya terdengar lembut.

"Maafin aku, aku udah ngecewain kalian" kata pria itu menangis dipangkuan mamanya.

Kedua orangtuanya terdiam sesaat.

"Maafin aku ma, pa, memang semua ini kesalahan ku, andaikan saja aku tidak pergi ketempat itu, mungkin ini tidak akan terjadi" ucap Neandra meminta maaf.

"Ya sudah, itu sudah terjadi, yang penting kamu mau bertanggung jawab atas perbuatanmu itu" kata Nearlend mengelus rambut putranya.

"Papa bangga kamu sudah jadi pria yang dewasa putraku" kata ayahnya menepuk pundak pria itu.

"Mama juga senang kamu mau bertanggung jawab, yang penting kalian saling mencintai kan?" 

Neandra menggeleng, "Nggak ma, ini sebuah kesalahan" sahut pria itu.

"Maksudnya?" tanya mereka tidak mengerti.

Neandra menceritakan panjang lebar kepada kedua orang tuanya, tentang apa yang dia perbuat waktu itu.

"Akhirnya wanita itu melamar di perusahaan kita untuk menjadi sekretarisku, saat itulah aku tahu bahwa dia hamil anakku" lanjut pria itu.

"Maafkan aku, hiks..hiks" sesalnya.

"Ya sudah, jangan menangis sayang, mungkin ini yang terbaik untukmu"

Neandra hanya mengangguk, sangat beruntung memiliki orang tua seperti mereka.

"Apa kalian tahu? Aku sangat bodoh meniduri putri tunggal dari Dalene group"

Memang Dalene group adalah perusahaan yang cukup besar dan terkenal.

"Apa? Jadi dia itu?" tanya ayahnya tidak percaya.

"Iya ayah, memang dia adalah putri dari anak pengusaha kaya itu"

"Tapi kenapa dia bisa menjadi sekretarismu?"

Neandra menceritakan latar belakang dari wanita itu.

"Memang wanita yang sangat malang" simpul Nearlend.

"Tapi kami bangga padamu nak, kamu sudah mau bertanggung jawab, mama yakin kalian pasti akan bahagia nantinya"

Neandra terdiam, semoga saja begitu nantinya.

"Ya sudah, kamu tidur ya nak, kami akan memikirkan tanggal pernikahan yang cocok untuk kalian"

Neandra hanya mengangguk, keluar dari kamar orangtuanya, meskipun kesalahannya cukup fatal tapi pria itu mau mempertanggung jawabkan semuanya.

"Nggak nyangka ya pa, anak kita sudah dewasa" kata Naira kepada suaminya.

"Hmm, semoga saja ini yang terbaik untuk putra kita" sahut Nearlend memeluk istrinya itu.

Bersambung...

NeandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang