"kita pernah ketemu?"Raina tersenyum tipis mendengar pertanyaan kembaran nya ini.
"Raina Anastasya Laksani"perlahan raut wajah Reina berubah menatap Raina tak percaya.
"R-raina?"Raina mengangguk.
"Lo Reina Nastasya Laksani kan?"mata reina berkaca kaca. Reina menghampiri Raina lebih dekat lalu langsung memeluk tubuh Raina yang juga berkaca kaca.
"L-loh..b-beneran..r-raina..k-kan.."Raina mengangguk di bahu Reina yang sedang memeluk nya erat Sangat erat.
"Gimana kabar Lo Rai?"tanya Reina tanpa melepaskan pelukannya.
"Buruk Rei, sebelum gue ketemu Lo"Reina melepaskan pelukannya lalu menatap sang adik kembarnya.
"Papa?kak David?mama gimana? mereka apa kabar?"tanya Reina dengan penasaran.
"Papa..mau nikah lagi Rei,kak David..dia baik kok,m-mama..."Reina yang melihat Saudara kembar nya menangis langsung memeluk tubuh Raina lagi.
"Ada apa Rai? cerita sama gue?apa aja yang terjadi setelah gue pergi Rai?"Raina menangis sesenggukan di dalam pelukan Reina.
"Hiks..mama..hiks..dia..hiks..udah ..gak hiks..ada..Rei..hiks.."seketika Reina menahan nafas nya dengan tubuh menegang dan elusan tangan Reina di punggung Raina juga berhenti.
"K-kenapa?m-mama.. punya penyakit?a-atau.." Raina melepaskan pelukannya lalu menatap Reina.
"Mama meninggal gara gara papa"ucap Raina datar.
"H-hah?m-maksudnya?"Raina tersenyum tipis.
"Kehidupan gue hancur semenjak mama meninggal Rei, keluarga humoris ubah setiap waktu mengisi tawa canda seketika berubah Rei,mama meninggal gara gara papa!gue kaya gini gara gara papa!semua salah papa Rei!hiks.."Reina menetes air mata nya, betapa kejamnya juan melakukan itu kepada Raina ? saudara kandung nya sendiri?mama?Raina?kak David? mereka semua sudah menjalankan kehidupan yang rumit?gue?gue harus nya ada disnaa?gue harusnya menemani kembaran gue!bukan nya pergi!aakh.."batin reina lalu perlahan reina runtuh ke keramik semen di depan rumah itu,Reina menutupi wajahnya dengan kedua tangannya,Reina menangis.
"Maapin gue Rai.. maapin gue..gue gak bisa jaga Lo dengan baik..gue gak ada saat Lo butuh gue.. maapin gue.."ucap Reina masih menutupi wajahnya lalu cowok bule yang tadi bersama Reina langsung berjongkok di samping Reina dan memeluk nya.
"Sstt..jangan salahin diri Lo Rei..jangan nangis.."pinta cowok itu.
Raina menghapus air matanya,tapi tetap saja air mata itu keluar terus.
Revan memeluk tubuh Raina dari belakang membuat Raina mendoakan kepalanya."Jangan nangis ok?gue gak suka liat Lo nangis..jangan nangis dong.."bujuk Revan seraya menaruh dagunya di kepala Raina. Raina mengangguk lalu tangan Raina perlahan melepaskan tangan Revan yang ada di depan perutnya,Revan yang tau maksud Raina langsung melepaskan pelukannya.
Raina berjongkok tepat di depan Reina yang sedang menangis dengan wajah ditutup oleh kedua tangannya.
Reina? saudara kembar Raina? kenapa? kenapa Raina baru dikasih tau kalau Raina punya kembaran..?apa rencana mu ya tuhan.. semua masalah selalu aku jalankan..aku ingin seperti gadis lainnya.. ingin mempunyai keluarga humoris, menjadi gadis yang disenangi orang,aku ingin menjadi gadis yang paling beruntung di dunia ini.."batin Raina."Rei?"panggil Raina membuat Reina membuka tangan nya dan cowok bule itu pun melepaskan pelukannya.
"Raina.. maapin gue...gue minta maap rai-"Raina menggelengkan kepalanya.
"Gue udah maapin Rei,tapi Lo harus janji"Reina mengerutkan keningnya.
"Janji apa?"reina menghapus air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Gril 🌧️ (TAMAT)
Teen Fiction'hidup ku, bisa di bilang hanya berwarna hitam abu-abu tidak ada warna terang benderang Seperti langit di siang hari, hidup ku hanyalah langit malam,yang hanya di terangin bintang bintang yang sangat jauh dari ku,saking gelap nya. Bahkan aku sampai...